dalam diri seseorang dan interaksinya dengan lingkungannya, menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan demikian proses
pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku.
Sedangkan Gagne dalam Gredler 1994:207 mendefinisikan
pembelajaran sebagai seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar, yang sifatnya internal.
Hal ini sesuai dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Berdasarkan definisi pembelajaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah proses belajar siswa yang melibatkan guru dalam mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran harus mempunyai tujuan yang jelas untuk
memberikan arah dan menuntun siswa dalam mencapai prestasi yang diharapkan. Menurut Sardiman 1990:25 tujuan belajar ada tiga yaitu untuk mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep keterampilan baru, dan pembentukan sikap.
2. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu perilaku bersama dalam membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Slavin dalam Solihatin, 2007:5 yaitu.
Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari
kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun kelompok.
Sedangkan menurut Ismail 2003:18 pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang mengutamakan adanya kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah 1. belajar dengan teman,
2. tatap muka antar teman, 3. mendengarkan diantara anggota,
4. belajar dari teman sendiri didalam kelompok, 5. belajar dalam kelompok kecil,
6. produktif berbicara atau mengeluarkan pendapat, 7. siswa membuat keputusan,
8. siswa aktif. Hal ini diperkuat oleh Roger dan Jhonson dalam Lie, 2004:31, ada lima unsur
yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran kelompok biasa, yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorang-
an, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. 1. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada setiap usaha anggotanya. Un- tuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, guru perlu menyusun tugas se-
demikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugas- nya sendiri. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian individu dan penilaian
kelompok. Dengan demikian siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
memberikan sumbangan nilai. Dengan kondisi yang demikian tidak ada siswa yang dirugikan.
2. Tanggung jawab perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari ketergantungan positif. Jika tugas
dan penilaian dibuat menurut prosedur pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.
3. Tatap muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi.
Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan
kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. 4. Komunikasi antar anggota
Keberhasilan suatu kelompok dipengaruhi oleh keterampilan intelektual, kete- rampilan berkomunikasi setiap anggota dalam kelompoknya.
5. Evaluasi proses kelompok Evaluasi proses kelompok bertujuan untuk mengevaluasi proses kerja kelom-
pok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Berdasarkan uraian diatas, model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajar- an dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif,
saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi yang diberikan guru dalam rangka memperoleh hasil yang optimal dalam belajar. Keberhasilan belajar
dari kelompok tergantung pada usaha dan kemampuan belajar anggota kelompok.
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD