Penelitian Yang Relevan Kerangka Pikir

tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman 1999: 30 yang mengatakan bahwa seorang anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan proses belajar adalah hasil belajar yang biasa diukur melalui tes. Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam aspek kognitif setelah melalui proses belajar, yaitu berupa skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes.

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian Dwiyanti 2008 mengunkapkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut terjadi karena adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. 2. Hasil penelitian Margianto 2009 mengungkapkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD pada pokok bahasan program linear dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas XII IPA MA Al Hikmah Bandar Lampung semester ganjil tahun ajaran 20082009. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sampel mengalami kenaikan dari siklus I sampai siklus III. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 62,04 pada siklus II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 74,74 dan pada siklus III nilai rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 81,38 .

C. Kerangka Pikir

Pemahaman konsep adalah bagian yang sangat penting bagi proses berfikir. Sehingga pemahaman konsep yang baik akan sangat membantu siswa dalam memperoleh hasil tes yang baik, khususnya pada pelajaran matematika. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama, karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Karena itu, kemampuan pemahaman matematika adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematika juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan Hudoyo dalam herdian,2010 tahuan yang disampaikan membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai. Belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi-materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur itu. Maka jelas bahwa pemahaman konsep sangat penting dalam peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Masalah siswa pada pembelajaran konvensional yaitu banyak siswa yang sulit untuk fokus pada jalannya pembelajaran. Saat guru menjelaskan materi masih banyak siswa yang tidak memperhatikan, dan pada saat siswa diberikan latihan soal lalu diberi tugas, masih banyak siswa yang tidak mengerjakan, ada juga yang hanya menyontek. Hal ini dapat mengakibatkan siswa tertinggal dalam memahami konsep. Sehingga pemahaman konsep matematika siswa menjadi rendah. Untuk mempermudah siswa memahami suatu konsep dibutuhkan kerja sama dengan siswa lain untuk saling berbagi pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki. Kerja sama dalam bentuk diskusi tim, membahas suatu permasalah yang muncul dari latihan yang diberikan dalam bentuk lembar kegiatan. Kerja sama dalam tim akan membuat siswa saling membantu tentang kesulitan teman satu timnya. Solusi bisa kita dapatkan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan suatu variasi dari diskusi kelompok yang membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antarkelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa yang memiliki kemampuan akademik yang kurang. Untuk mengetahui kinerja akademik siswa maka setelah satu atau dua periode pembelajaran siswa akan diberikan kuis individual yang kemudian akan dihitung skor kemajuannya. Skor kemajuan digunakan untuk memberikan setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka belajar lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk tim yang skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan suatu penghargaan. Hal ini akan membuat tiap siswa menjadi semangat dalam mengikuti pembelajaran, dan mendorong siswa untuk terus berusaha mendapat skor kuis yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut.

D. Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 48

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi Pada Siswa Kelas VIII.6 SMP Negeri I Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 38 171

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 37

ENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

9 44 48

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 20 44