Faktor Internal Landasan Teori
                                                                                30
manusia ”.
40
Ilmu  antropologi  gabungan  terbagi  menjadi  antropologi  fisik  dan antropologi  budaya.  Menurut  Koentjaraningrat,  Antropologi  fisik  dalam  arti
khusus  adalah “bagian  dari  ilmu  antropologi  yang  mencoba  mencapai  suatu
pengertian  tentang  sejarah  terjadinya  beragam  manusia  dipandang  dari  sudut ciri-ciri  tubuh  baik  yang  lahir  fenotipe  maupun  ciri-ciri  tubuh  yang  dalam
genotipe ”.
41
Hal  senada  juga  diungkapkan  Farid  Wajidi  dan  S.  Menno  terkait antropologi fisik dan antropologi budaya sebagai berikut:
Antropologi fisik memusatkan dirinya kepada upaya memahami perjalanan
evolusi  biologis  manusia  dengan  memanfaatkan  catatan  tentang  sisa-sisa kehidupan  manusia  purbakala  yang  sudah  memfosil.  Sedangkan
antropologi  budaya  mengkaji  sifat  dan  formasi  berbagai  bahasa  manusia dan hubungan antara berbagai bahasa dan pola kehidupan sosial ini.
42
Dengan  demikian  tujuan  dari  ilmu  antropologi  dan  sosiologi  itu  sendiri adalah  untuk  mencapai  pengertian  tentang  asas-asas  hidup  masyarakat  dan
kebudayaan manusia pada umumnya. Kedua ilmu ini memiliki peranan sangat penting  dalam  pembentukan  pribadi  seseorang  dalam  hubungannya  dengan
masyarakat, keadaan masyarakat yang perilakunya sesuai dengan norma-norma dan  aturan-aturan  yang  berlaku  dalam  masyarakat  tersebut  sehingga  dapat
menciptakan  suatu  integrasi  dan  dalam  masyarakat  tidak  akan  kehilangan identitas  kebangsaan  yang  mungkin  dapat  terkikis  oleh  banyaknya  pengaruh
kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan budaya suatu bangsa.
                