Mencari korelasi antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y

59

F. Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswai guna mendapatkan informasi mendalam terkait dengan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Wawancara dilakukan berdasarkan kriteria prestasi mahasiswai tersebut dengan membandingkan hasil belajar mahasiswai yang memiliki hasil belajar yang tinggi, sedang, dan hasil belajar yang rendah. Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan penyebaran angket kepada mahasiswai pada 21 Juni 2014, berikut hasil wawancara dengan mahasiswa secara komprehensif. Dari beberapa mahasiswai yang telah peneliti wawancarai dapat disimpulkan berdasarkan indikator pedoman wawancara.

1. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan hasil belajarnya pun akan lebih tinggi. Jadi dengan kata lain mahasiswa yang menaruh minat pada suatu mata kuliah akan memberikan perhatian yang besar, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam memahaminya dan diharapkan dapat memperoleh nilai yang tinggi pada mata kuliah tersebut. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Winda Agnes mengenai pemahaman terhadap materi yang disampaikan bahwa dia mengatakan, “ya saya dapat memahami materi mata kuliah sosiologi antropologi dengan baik jika dosennya dapat menyampaikan materi kuliah dengan menarik”. 4 Lanjut yang dikatakan Winda mengenai hasil belajar bahwa menurutnya “sejauh ini, saya memperoleh nilai secara keseluruhan dengan rata- rata A amat baik”. Hal serupa juga diungkapkan oleh Emil Dwi Febria bahwa dia mengatakan, “ya, saya sangat memahaminya karena materi sosiologi antropologi mudah dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah lainnya”. 4 Winda Agnes, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 60 Pada hasil belajar pun dia juga mengatakan bahwa, “saya sering mendapat nilai A pada mata kuliah sosiologi antropologi”. 5 Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh Fari Agung, dia mengatakan bahwa, “Tidak semua materi mata kuliah sosiologi antropologi yang dapat saya pahami apalagi saya kuasai, karena saya lebih menyukai hal-hal yang berhubungan dengan IT ”. 6 Hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataanya bahwa nilai yang diperoleh pada mata kuliah sosiologi antropologi kurang memuaskan. Demikian dapat disimpulkan bahwa dengan perhatian dapat memahami secara baik materi pembelajaran yang terjadi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 2. Ketertarikan Ke tertarikan merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu. Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap minat memilih program studi sosiologi antropologi . Sehingga ketertarikan merupakan indikator yang menunjukkan minat seseorang. Hal ini diungkapkan oleh Maleh Bari, “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi atas dasar kemauan sendiri“. 7 Lebih lanjut Maleh menambahkan bahwa sejauh ini nilainya sering mendapatkan nilai B baik pada mata kuliah sosiologi antropologi. Lain hal dikatakan oleh Via Oktaviani, “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena materi mata kuliah yang menarik untuk dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah pada bidang studi lainnya seperti ekonomi atau geografi”. 8 5 Emil Dwi Febria, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 6 Fari Agung, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 7 Maleh Bari, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014 8 Via Oktaviani, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni 2014