jasmaniah, ritmik-musikal, interpersonal, intrapersonal, dan spasial- visual.
3. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan sudah mengacu kepada penilaian autentik, yaitu dengan adanya penilaian proyek dan portofolio. Penilaian
autentik ini merupakan jenis evaluasi yang sesuai untuk strategi multiple intelligences.
B. Saran
Beberapa saran yang perlu disampaikan terkait dengan penerapan strategi multiple intelligences dalam pembelajaran PAI di MAN 12 Jakarta antara lain:
1. Strategi multiple intelligences merupakan salah satu terobosan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, meskipun banyak kalangan telah
mengetahui dan memahami teori ini namun implementasi secara formal di satuan-satuan pendidikan masih sangat sedikit, sehingga perlu adanya
upaya dari berbagai pihak yang terkait dengan dunia pendidikan untuk menerapkan teori ini secara menyeluruh dan kolaboratif dengan teori-
teori lainnya. 2. Pada dasarnya, pelaksanaan pembelajaran yang sudah berlangsung
selama ini, yang didesain sedemikian rupa sehingga menarik minat dan antusias siswa dalam belajar, secara substansial sudah mengandung unsur
strategi multiple intelligences sehingga para guru harus terus didorong untuk meningkatkan kreativitasnya dalam menciptakan situasi belajar
yang menyenangkan bagi siswa. 3. Untuk menerapkan teori multiple intelligences dalam pembelajaran, guru
tidak harus mengetahui kemampuan atau jenis kecerdasan siswa terlabih dahulu, mengingat upaya untuk itu memerlukan teknik tersendiri. Jangan
sampai hal ini menghambat guru untuk menjalankan pembelajaran berbasis multiple intelligences. Guru hanya perlu merancang kegiatan
pembelajaran yang menarik siswa, maka dengan itu guru sudah mengembangkan berbagai jenis kecerdasan siswa.
4. Model evaluasi pembelajaran hendaknya tidak hanya berpatokan pada tes saja, namun perlu dikembangkan cara menilai siswa dari sumber lain
yang lebih akurat, seperti penilaian portofolio dan proyek. Selain itu perkembangan
siswa juga
sebaiknya tidak
diukur dengan
memperbandingkan dengan kemampuan siswa lain, namun seorang siswa harus diukur kemampuannya dan diperbandingkan dengan kemampuan
siswa tersebut sebelumnya.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Arini, Niken dan Dany Haryanto. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi Pustaka
Asfandiyar, Andi Yudha. Kenapa Guru Harus Kreatif?. Bandung: DAR Mizan, 2009.
Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Jakarta: Kaifa, 2010.
_____. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: Kaifa, 2013.
Darmasyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Dirjen Pendis, Depag RI. Undang-undang dan Peratuaran Pemerintah RI tentang Pendidikan, 2006.
Farida. Siti. Wawancara. Jakarta, 15 Januari 2015. Gardner, Howard. Kecerdasan Majemuk: Teori dalam Praktek. Batam:
Interaksara, 2003. Harahap, Abidan. Wawancara. Jakarta, 15 Januari 2015.
Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi, 2013. Istadi, Irawati. Istimewakan Setiap Anak. Jakarta: Pustaka Inti, 2005.
Khon, Abdul Majid. Hadits Tarbawi: Hadits-hadits Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Mukhobir. Wawancara. Jakarta, 15 Januari 2015. Muslim, Achmad. Wawancara. Jakarta, 15 Januari 2015.
Patmawati, Multiple Intelligences System dan Pembelajaran PAI, Tesis pada Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak dipublikasikan, 2010
Putra, Nusa. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks, 2012. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009.
Rositah. Wawancara. Jakarta, 15 Januari 2015. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. _____. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana, 2011. Shaleh, Abdul Rachman. Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi, dan
Aksi. Jakarta: PT Gemawindu Pancaperkasa, 2000. Silberman, Melvin L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, terj. Raisul
Muttaqien. Bandung: Nuansa, 2012. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010. Sukidin dan Mundir. Metode Penelitian: Membimbing dan Mengantar
Kesuksesan Anda dalam Dunia Penelitian. Surabaya: Insan Cendekia, 2005. Sulhan, Najid. Anakku Penyejuk Jiwaku: Pola Pengasuhan Islami untuk
Membangun Karakter Positif Anak. Bandung: Mizania, 2011. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Suparno, Paul. Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius, 2004.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan
Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011. Uno, Hamzah. B. dan Masri Kuadrat. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
_____. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Kasara, 2008.
Yaumi, Muhammad dan Nurdin Ibrahim. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak Multiple Intelligences. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2013.