Pemeriksaan Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN

benar sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan BTQ dan wawancara dilakukan oleh pihak MAN 12 sendiri. Meskipun demikian, keputusan akhir apakah calon siswa diterima atau tidak ditentukan oleh pihak sekolah. UI dan MAN Insan Cendekia hanya melakukan penilaian dan memberikan laporan penilaian tersebut kepada MAN 12 Jakarta. Untuk penerimaan siswa, sepenuhnya menjadi kewenangan MAN 12 Jakarta. 51

B. Paparan Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran berbasis multiple intelligences memerlukan persiapan yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, guru perlu mengikuti langkah-langkah atau prosedur tertentu dalam menerapkannya. Langkah pertama yaitu mengenal jenis kecerdasan siswa. Kecerdasan siswa dapat diketahui antara lain melalui: tes, mengamati kegiatan siswa di dalam kelas, mengamati kegiatan siswa di luar kelas, serta mengetahui dan memahami data-data siswa. 52 Hasil wawancara dengan guru-guru PAI di MAN 12 Jakarta dan juga pengamatan di lapangan yang peneliti lakukan menunjukkan sebagian besar langkah-langkah awal tersebut diatas tidak dilakukan. Kalaupun ada yang menggunakan tes awal, itu hanya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan, bukan untuk mengetahui jenis kecerdasan siswa. 53 Langkah kedua dalam pembelajaran berbasis multiple intelligences yaitu menyusun rencana kegatan pembelajaran yang sesuai dengan jenis kecerdasan siswa. Namun, karena langkah pertama sudah tidak dilaksanakan, 51 Wawancara dengan Waka Kurikulum Bapak Achmad Muslim, M.Si. pada hari Kamis, 15 Januari 2015 52 Paul Suparno, Teori Intelligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, Yogyakarta: Kanisius, 2004, h. 79. 53 Wawancara dengan Bapak Mukhobir pada tanggal 15 Januari 2015 maka secara otomatis guru juga tidak menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan jenis kecerdasan siswa. Akan tetapi, langkah-langkah diatas bukan langkah mutlak yang harus dilakukan. Ada cara lain dalam menjalankan kegiatan pembelajaran walaupun guru tidak mengenal kecerdasan siswa. Yaitu guru berfokus pada model aktivitas pembelajarannya yang dirancang secara unik dan menarik. 54 Aktivitas pembelajaran tersebut nantinya bisa dianalisa akan berkaitan dengan jenis kecerdasan apa saja. Dan langkah inilah yang dilakukan oleh guru-guru di MAN 12 Jakarta. Mereka melakukan aktivitas pembelajaran dengan kreativitasnya masing-masing yang membuat siswa tampak antusias mengikutinya. 55

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Mengingat pelajaran PAI di madrasah dibagi menjadi 4 empat bidang studi, maka penjabaran kegiatan pembelajarannya dijelaskan masing-masing tiap bidang studi tersebut. a. Fikih Bidang studi fikih mempunyai karateristik bahwa materi pelajarannya banyak yang bersifat praktis, sehingga memudahkan guru dalam mendesain praktik-praktik pembelajaran yang berbasis aktivitas fisik. Misalnya materi shalat, zakat, haji, dan lain sebagainya. Materi- materi tersebut dapat diperagakan melalui simulasi atau drama. Seperti yang dilakukan pada pembelajaran fikih di kelas X IIS 2 MAN 12 Jakarta dengan materi pengurusan jenazah. Hasil pengamatan terhadap pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: KBM dilakukan di ruang multimedia. Ruangan ini memiliki luas hampir tiga kali ruang kelas biasa. Di dalamnya tidak ada bangku 54 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia, Bandung: Kaifa, 2010, h. 119. 55 Pengamatan pada beberapa kegiatan belajar mengajar di kelas