10
Salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perseorangan atau kelompok adalah survey konsumsi makanan. Penilaian
konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Tujuan penilaian
konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat individu,
kelompok, dan rumah tangga serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut.
11
Berdasarkan jenis data yang diperoleh maka pengukuran konsumsi makanan terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Metode kualitatif yang diantaranya adalah frekuensi makan, dietary history, metode telepon, dan pendaftaran makanan food list.
2. Metode kuantitatif diantaranya adalah metode recall 24 jam, perkiraan makanan, penimbangan makanan metode food account, metode inventaris
inventory method, dan pencatatan household food records.
11
Sedangkan metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu antara lain
11
: 1. Metode recall 24 jam.
2. Estimated food records. 3. Metode penimbangan makanan food weighing.
4. Metode dietary history. 5. Metode frekuensi makanan food frekuensi
2.2.1 Metode Food Recall 24 Jam
Dalam metode ini, responden, ibu atau pengasuh bila anak masih kecil diminta menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24
jam yang lalu kemarin. Biasanya dimulai sejak dia bangun pagi kemarin sampai dia istirahat tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dari
waktu saat dilakukan wawancara mundur ke belakang sampai 24 jam penuh. Misalnya, petugas datang pada pukul 07.00 ke rumah responden,
maka konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 saat itu dan mundur ke belakang sampai pukul 07.00, pagi hari sebelum-nya.
11
Wawancara dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
23
Untuk mendapatkan data kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat
ukuran rumah tangga sendok, gelas, piring dan lain-lain atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari-hari. Apabila pengukuran hanya
dilakukan 1 kali maka data yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena itu, recall 24
jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan harinya tidak berturut-turut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recall 24 jam
tanpa berturut-turut, dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang asupan harian
individu.
23
2.2.2 Food Frequency Questionnaire FFQ
Food Frequency Questionnaire adalah metode untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan
jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan, atau tahun. Dengan food frequency dapat diperoleh gambaran pola konsumsi bahan
makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatan lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan rangking tingkat konsumsi zat
gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi.
11
Untuk memperoleh asupan gizi secara relatif atau mutlak, kebanyakan FFQ sering dilengkapi dengan ukuran khas setiap porsi dan
jenis makanan. Karena itu FFQ tidak jarang ditulis sebagai riwayat pangan semikuantitatif semiquantitative food history. Asupan zat gizi secara
keseluruhan diperoleh dengan jalan menjumlahkan kandungan zat gizi masing-masing pangan. Sebagian FFQ justru memasukkan pertanyaan
tentang bagaimana makanan biasanya diolah, penggunaan makanan suplemen, serta makanan bermerek lain.
24
12
2.3 Asupan Kabohidrat 2.3.1 Kabohidrat