28
laki  dan  81,2  pada  perempuan.  Pada  underweight  terdapat  4,2  dan  3,4, overweight 15,6 dan 10, obesitas 5,3 dan 5,4.
26
4.3 Asupan Kabohidrat
Tabel 9. Sebaran subyek berdasarkan tingkat asupan kabohidrat n = 54 Tingkat asupan kabohidrat
Jumlah n Persentase
Lebih, 60 10
18,5 Cukup, 50-60
16 29,6
Kurang, 50 28
51,9
Dari  tabel  di  atas,  dapat  disimpulkan  asupan  karbohidrat  kurang  51,9 lebih  banyak  dibandingkan  akumulasi  asupan  karbohidrat  cukup  dan  asupan
karbohidrat lebih 48,1. Pada  penelitian  ini  metode  untuk  mengukur  rata-rata  asupan  kabohidrat
perhari  subyek  adalah  dengan  FFQ.  Asupan  karbohidrat  yang  cukup  adalah  50- 60
25
total  asupan  kalori  yang  dianjurkan  yaitu  2475  kkal
27
,  sehingga  berkisar 1237,5-1485  kkal  atau  setara  dengan  309,375-371,25  gram  karbohidrat  per  hari.
Asupan  karbohidrat  yang  dianjurkan  oleh  riskesdas  2013  adalah  340  gram  per hari.
Dari  tabel  9  diatas,  lebih  dari  50  total  sampel  memiliki  asupan karbohidrat kurang. Penelitian dilakukan di Tsanawiyah Madrasah Pembangunan
yang termasuk sekolah swasta untuk pendapatan menengah keatas, sehingga kecil kemungkinan bahwa rata-rata asupan karbohidrat siswai tersebut kurang. Namun
kesalahan  saat  pengumpulan  data  bisa  menjadi  faktor  kesalahan  presentasi  data. Pengumpulan  data  FFQ  sangat  bergantung  pada  daya  ingat  responden,
kemampuan  responden  memperkirakan  porsi  atau  berat  makanan  dan  minuman yang di konsumsi, tingkat motivasi responden dan kegigihan pewawancara.
28
Berbeda dengan penelitian Aziz S dan Hosain K. asupan karbohidrat anak umur  6-16  tahun  di  Pakistan  cukup  tinggi
29
range:  60-74.  Metode  yang digunakan  adalah  potong  lintang  dengan  pengumpulan  data  menggunakan  food
recall  24  jam.  Semua  anak-anak  golongan  kelas  sosio  ekonomi  di  beberapa  area Pakistan  sering  mengkonsumsi  makanan  dan  jajanan  dengan  jumlah  karbohidrat
yang  tinggi  serta  rendah  protein.  Banyaknya  asupan  karbohidrat  tidak  hanya
29
bergantung oleh kelas sosioekonomi saja tapi juga bergantung oleh sebaran menu makanan  di  wilayah  tersebut.
29
Kurangnya  pengetahuan  orang  tua  terhadap piramida makanan bisa menjadi faktor penyebab lain.
30
Food recall 24 jam yang digunakan sebagai gold standard yang memiliki kelebihan tidak membebani responden, dengan respon yang cukup tinggi selain itu
memberikan  gambaran  nyata  yang  benar-benar  dikonsumsi  individu  sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari sehingga validitas dari metode ini juga tinggi
untuk menggambarkan actual intake zat gizi dibandingkan dengan metode lain.
28
Walaupun  metode  yang  saya  gunakan  menggunakan  FFQ  namun  beberapa penelitian menunjukan FFQ sama baiknya dengan food recall FR 24 jam, seperti
hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Razif  M,  dkk  2011  di  Malaysia,  yang mendapatkan  bahwa  dalam  menilai  asupan  energy,  lemak,  protein,  karbohidrat,
vit.A, vit.C, dan vit.E, dengan menggunakan metode SQ-FFQ dan metode FR 24 Jam  memiliki  korelasi  yang  kuat.
31
Ini  menunjukkan  bahwa  SQ-FFQ  dapat menghasilkan  hasil  yang  sebanding  dengan  FR  24  jam,  hal  ini  membuktikan
bahwa SQ-FFQ sama baiknya digunakan untuk menilai asupan zat gizi makro.
28
4.4 Keterbatasan Penelitian