5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
2.1.1 Pengertian status gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa yang  kita  makan  sehari-hari.  Status  gizi  dikatakan  baik  bila  pola  makan
kita seimbang. Artinya, banyak dan jenis makanan yang kita makan harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat  konsumsi  makanan  dan  penggunaan  zat-zat  gizi  yang  diukur  dari berat badan dan tinggi badan dengan perhitungan IMT.
4,9
2.1.2 Cara Penentuan Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara yaitu :
1. Secara Klinis
Penilaian  status  gizi  secara  klinis  sangat  penting  sebagai  langkah pertama untuk mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil penilaian
dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nyata. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral.
10
2. Secara Biokimia
Penilaian  status  gizi  secara  biokimia  adalah  pemeriksaan  spesimen yang  diuji  secara  laboratoris  yang  dilakukan  pada  berbagai  macam
jaringan  tubuh.  Jaringan  tubuh  yang  digunakan  antara  lain  :  darah,  urin, tinja  dan  juga  beberapa  jaringan  tubuh  seperti  hati  dan  otot.  Salah  satu
ukuran  yang  sangat  sederhana  dan  sering  digunakan  adalah  pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia.
10
3. Secara Biofisik
Penilaian  status  gizi  secara  biofisik  adalah  metode  penentuan  status gizi  dengan melihat kemampuan fungsi  khususnya jaringan dan melihat
perubahan  struktur  dari  jaringan.  Pemeriksaan  fisik  dilakukan  untuk melihat tanda dan gejala kurang gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan
rambut, mata, lidah, tegangan otot, dan bagian tubuh lainnya.
10
6
4. Secara antropometri
Secara  umum,  antropometri  artinya  ukuran  tubuh  manusia.  Penilaian secara antropometri adalah suatu pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
10,11
a. Kelebihan antropometri
Kelebihan  antropometri  gizi  antara  lain  relatif  murah,  cepat,  dapat dilakukan  pada  populasi  yang  besar,  objektif,  tidak  menimbulkan  rasa
sakit  pada  responden,  dan  dapat  dikategorikan  menjadi  ringan,  sedang, atau berat.
12
b. Kekurangan antropometri
Beberapa  keterbatasan  antropometri  antara  lain  adalah  membutuhkan data  referensi  yang  relevan.  Dalam  pengukuran  antropometri  bisa  terjadi
beberapa  kesalahan  seperti  kesalahan  pada  peralatan  yang  belum dikalibrasi,  kesalahan  pada  pengukur  seperti  kesalahan  pengukuran,
pembacaan,  pencatatan,  tidak  dapat  memperoleh  informasi  karena defisiensi  zat  gizi  mikro,  dan  hanya  mendapatkan  data  pertumbuhan,
obesitas, malnutrisi karena kurang energi dan protein.
12
Beberapa  indeks  antropometri  yang  sering  digunakan  yaitu  Berat  Badan menurut  Umur  BBU,  Tinggi  Badan  menurut  Umur  TBU,  dan  Berat
Badan menurut Tinggi Badan BBTB.
11
2.1.3 Indikator Berat Badan menurut Umur BBU