3
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran status gizi dan asupan karbohidrat anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan dan asupan kabohidrat.
1.3.2 Tujuan khusus penelitian
1. Mengetahui sebaran karakteristik anak sekolah usia 13-15 tahun
berdasarkan usia dan jenis kelamin di Madrasah Pembangunan, Ciputat tahun 2015.
2. Mengetahui sebaran status gizi anak sekolah usia 13-15 tahun
berdasarkan indikator BBU, TBU dan IMTU di Madrasah Pembangunan, Ciputat tahun 2015.
3. Mengetahui sebaran asupan kabohidrat dari makanan pada anak
sekolah usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan, Ciputat tahun 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1.4.1 Manfaat bagi masyarakat
1. Menghasilkan data mengenai status gizi dan asupan kabohidrat yang
membantu dalam memahami masalah gizi pada anak sekolah usia 13- 15 tahun.
2. Memberi masukan dalam bidang pelayanan kesehatan mengenai status
gizi dan asupan kabohidrat anak sekolah usia 13-15 tahun. 3.
Memberi gambaran bagi pihak di Madrasah Pembangunan, Ciputat tahun 2014 dalam status gizi dan asupan kabohidrat anak sekolah usia
13-15 tahun
1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan
1. Sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah sebagai
salah satu universitas riset. 3.
Menjadikan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah sebagai 80 fakultas terbaik pada
4
tahun 2015 dengan melakukan publikasi penelitian dan penambahan data penelitian.
4. Sarana dalam menjalin kerjasama antara staf pengajar, mahasiswa,
pimpinan fakultas, dan universitas.
1.4.3 Manfaat bagi peneliti
1. Sebagai pemenuhan tugas kuliah di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2.
Sebagai sarana pelatihan dan pembelajaran melakukan suatu penelitian dalam bidang kesehatan.
3. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu gizi, ilmu kesehatan anak dan
ilmu kedokteran komunitas untuk mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir analitis dan sistematis dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan di masyarakat. 5.
Melatih kerjasama dalam tim peneliti.
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
2.1.1 Pengertian status gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa yang kita makan sehari-hari. Status gizi dikatakan baik bila pola makan
kita seimbang. Artinya, banyak dan jenis makanan yang kita makan harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang diukur dari berat badan dan tinggi badan dengan perhitungan IMT.
4,9
2.1.2 Cara Penentuan Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat cara yaitu :
1. Secara Klinis
Penilaian status gizi secara klinis sangat penting sebagai langkah pertama untuk mengetahui keadaan gizi penduduk. Karena hasil penilaian
dapat memberikan gambaran masalah gizi yang nyata. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral.
10
2. Secara Biokimia
Penilaian status gizi secara biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Salah satu
ukuran yang sangat sederhana dan sering digunakan adalah pemeriksaan haemoglobin sebagai indeks dari anemia.
10
3. Secara Biofisik
Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat
perubahan struktur dari jaringan. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurang gizi. Pemeriksaan dengan memperhatikan
rambut, mata, lidah, tegangan otot, dan bagian tubuh lainnya.
10