Perayaan Hari Besar Islam PHBI

tauladan semangat kejuangan Rasulullah menegakkan kalimat Allah. Maka diadakanlah sayembara penulisan kitab buku tentang sejarah hidup Rasulullah, mana yang paling bagus dan member pengaruh psikis kuat pada masyarakat itulah yang dianggap sebagai pemenangnya. Setelah diseleksi sedemikian rupa, ternyata kitab sirah Nabi yang paling memikat hati umat Islam kala itu dan mampu membangkitkan semangat kejuangan umat Islam adalah kitab Maulid Syarif al-Anam, karya Syaikh Idris al-Barzanji. Hasilnya semangat jihad kembali muncul secara mengagumkan, dan umat Islam menang kembali membela hak agamanya, termasuk memasukkan kembali Yerusalem ke dalam pangkuan kaum muslimin. 32 d. 27 Rajab, Hari Isro‟ Mi‟roj Nabi Muhammad SAW. Kata Israa‟ secara lughawi berasal dari kata “asraa- yusrii”yang berarti berjalan di waktu malam atau membawa berjalan di waktu malam. Adapun Mi‟rajberasal dari kata „araja-ya‟ruju yang berarti “naik” ke atas tangga. Kata Mi‟raj sendiri berarti tangga atau semacam alat yang digunakan untuk naik dari bawah ke atas. 33 e. 15 Sya‟ban Kebesaran hari ini diterangkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw. “Malaikat Jibril mendatangiku pada malam Nisfu 15 Sya’ban, seraya berkata, malam ini pintu-pintu langit dan pintu- 32 K.H. Muhammad Sholikhin, Di Balik 7 Hari Besar Islam, h. 48-49 33 Ibid, h. 64-65 pintu Rahmat dibuka bangunlah dan Shlatlah, angkat kepalamu dan tadahan ke dua tanganmu ke langit, “Rasulullah saw. bertanya “Malam apa ini Jibril”? Jibril menjawab, “Malam ini dibukakan 300 pintu Rahmat. Tuhan mengampuni segala kesalahan orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali tukang sihir, tukang nujum, orang bermusuhan, orang terus menerus minum khomer arak atau minuman keras, terus-menerus berzina, memakan riba, durhaka kepada ibu bapak, orang yang suka mengadu domba dan orang yang memutuskan silaturrahim. Tuhan tidak mengampuni mereka sampai mereka tobat dan meninggalkan kejahatan-kejahatan itu. Nabi Muhammad Rasulullah pun keluar, lantas mengerjakan shalat sendirian dan menangis dalam sujudnya, seraya berdo’a, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari azab dan siksa-Mu serta dari kemurkaan-Mu. Tiada kubatasi pujian-pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau telah memuji diri-Mu. Maka bagi-Mu segala pujian- pujian itu hingga Engkau rela.” Al-Hadist. Oleh karenanya malam tersebut sangat baik untuk beribadah dan memohon ampunan dari Allah swt. f. 17 Romadhon, Hari Nuzulul Qur‟an. Pada malam 17 Romadhon itulah pertama kali diturunkan ayat Al- Qur‟an ketika Nabi Muhammad Rasulullah SAW. menyepi di Gua Hiro Jabal Nur, sekitar enam kilometer dari kota Mekah g. 1 Syawal, Hari Raya Idul Fitri. Pada hari itu Allah bersihkan segala dosa umat Islam yang telah menunaikan puasa Romadhon sebulan penuh dan membayar zakat fitrah sehingga seperti bayi yang baru lahir h. 10 Dzulhijjah, Hari Raya Idul Adha, disebut juga Idul Qurban. Kata Dzulhijjah berasal dari bahsa Arab, Dzul punya dan Hijjah haji. Artinya “yang punya haji” 34 34 Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, h. 605

BAB III GAMBARAN UMUM MASJID DAARUL MU’MININ

PARUNG BINGUNG DEPOK A. Tinjaun Histori s Berdirinya Masjid Daarul Mu’minin Masjid Daarul Mu’minin yang beralamat di kampung Parung Bingung Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok berdiri atas prakarsa para tokoh masyarakat kampung Parung Bingung, diantaranya Alm. Bapak Ustadz Marja yang saat itu menjabat sebagai ketua RK Rukun Kampung dan Alm. Bapak Ustadz Sainih sebagai RW, mereka merupakan tokoh sekaligus sesepuh masyarakat Parung Bingung. Mereka berkeinginan mendirikan masjid dikarenakan letak masjid yang sudah ada cukup jauh, selain itu merka berkeinginan untuk memili majelis taklim sekaligus bias dijadikan tempat Shalat Jum’at secara berjamaah. Melalui Forum musyawarah masyarakat yang dipimpin oleh para sepuh, pada awalnya pembangunan masjid ini berstruktur yang diketuai oleh Bapak Ustadz Abdul Azis, Alm. Bapak Ustadz Abdul Majid sebagai sekretaris, dan bendahara Alm. Bapak Ustadz Salihan. 35 Perjalanan pembangunan Masjid Daarul Mu’minin ini memakan waktu yang cukup lama, pada tahun 1982 pendiraian masjid tersebut baru dimulai proses perencanaan dimana letak, ataupun tanah yang akan dibangun masjid sekaligus membentuk panitia pembangunan masjid melalui musyawarah masyarakat dan para sepuh. Kemudian pada tahun 1986 barulah terealisasi 35 Wawancara Pribadi dengan Bapak Abdul Azis, Depok, 09 Juni 2014 37 kepengurusan yang dianggap cukup solid dalam rangka pembangunan masjid tersebut, sekaligus memastikan letak masjid yang akan didirikan. Pada tahun 1986 tepatnya di bulan Rabiul Awwal, mulailah pelaksanaan pembangunan masjid Daarul Muminin di atas tanah yang telah diwakafkan oleh Alm H. Sa’din yang telah mewariskan tanahnya kepada anaknya yaitu Bapak Romeli seluas ± 500 m 2 untuk segera dilaksanakan pembangunan masjid tersebut yang beralamat di Jl. Raden Sukarma Kampung Parung Bingung Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Oleh karenanya akte wakaf masjid Daarul Mu’mini sekarang diatasnamakan Bapak Romeli. Kemudian dengan kepengurusan panita pembangunan sekaligus DKM baru yang diketuai oleh Ustadz H. Mad Hasan, bertahap mulai mengalami tahap penyelesaian pembangunan Masjid Daarul Mu’minin, kemudian pada saat itu pula mulailah digunakan pertama kalinya untuk shalat Jum’at secara berjamaah dan layak digunakan sebagaimana masjid mestinya setelah diresmikan oleh Bapak Wali Kota Depok yaitu Bapak Tamjid pada tahun 1992, dan pada saat itu Depok Masih sebagai kota Administratif. Di dalam proses membangun masjid Daarul Mu’minin ini panitia pembangunan melalui masa-masa yang sangat sulit, dikarenakan dana pembangunan ini hanya bersumber dari masyarakat sekitar saja, sehingga Masjid Daarul M u’minin baru layak dipakai memakan waktu yang cukup lama dalam proses pendiriannya sampai dengan terselenggaranya kegiatan masjid tersebut. Beberapa kali panitia pembangunan ini mengajukan proposal ke pemerintah daerah Pemkab Bogor yang pada waktu itu Depok masih menginduk kepemerintahannnya di Kabupaten Bogor namun tidak pernah ada jawaban. Luas tanah masjid Daarul Mu’minin yang awalnya hanya 500 M 2 diperluas lagi dengan wakaf dari Bapak H. Sakim kurang lebih 250 m 2 . Lalu ditambahkan lagi atas usaha pengurus DKM sehingga Masjid memiliki tanah 1000 m 2 sampai dengan saat ini. Jama’ah yang menggunakan masjid Daarul Mu’mini ini adalah menacakup warga RW 003 dan RW 009 khususnya, juga seluruh masyarakat parung bingung Umumnya. Selanjutnya masjid ini mengalami renovasi total pertama kalinya pada tahun 2005-2006 yang biayanya langsung ditangani seluruhnya oleh Jendral Safjen Nurdin yang bertempat tinggal persis di depan Masjid Daarul Mu’minin. Pembangunan Masjid Daarul Mu’minin ini dimulai dari desain, bahan material, dan seluruh pegawai yang mengerjakan masjid tersebut dibiayai oleh jendral tersebut dengan persentase dari 0 sampai dengan 100 pendiriannya. Kepengurusan Dewan Kesejahteraan masjid Daarul Mu’mini telah mengalami perubahan-perubahan struktur, yaitu Ustadz Abdul Azis, kemudian Ustadz H. Mad Hasan, kemudian Ustadz Zaenal Abidin, kemudian Ustadz H. Sya’roni NA, kemudian dan sampai saat ini diketuai oleh Ustadz Saiful Anwar yang sudah menjabat dua priode sebagai ketua DKM Masjid Daarul Mu’minin. 36 36 Wawancara Pribadi

B. Visi, Misi dan Tujuan Masjid Daarul Mu’minin Parung Bingung Depok

V isi Dewan Kesejahteraan Masjid DKM Daarul Mu’minin yaitu : “Terbinanya lingkungan Umat Islam yang beriman, berakhlaqul Karimah, berilmu dan beramal sholeh dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT untuk mencapai keridhoan- Nya”. M isi Dewan Kesejahteraan Masjid Daarul Mu’minin Parung Bingung Depok adalah sebagai berikut : a. Tersedianya masjid dan fasilitasnya yang memadai di atas tanah yang telah dimiliki di wilayah Parung Bingung RW 03 dan RW 09 b. Menyiapkan sarana pendidikan dan pengkaderan da’i yang lebih spesifik untuk menjadi imam masjid. c. Menyiapkan sarana pembelajaran Al Qur’an melalui Ta’limul Al Qur’an sebagai wujud meningkatkan kualitas dan kuantitas keberislaman masyarakat di lingkungan sekitar d. Menyediakan sarana pelayanan dan pembinaan umat dalam memahami Islam secara kaffah. e. Mencetak generasi-generasi Islam yang cinta Al Qur’an, suka dan senang membacanya, mentadaburi dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya. Tujuan : a. Memberikan manfaat sebaik mungkin untuk peningkaan keimanan umat Islam. b. Mewujudkan masyarakat yang melestarikan nilai-nilai keislaman. 37 37 Wawancara Pribadi dengan Bapak Saiful Anwar, Depok, 08 Juni 2014