Apa yang Bapak lakukan ketika pertama kali terpilih menjadi ketua

tanahnya kepada anaknya yaitu Bapak Romeli seluas ± 500 m 2 untuk segera dilaksanakan pembangunan masjid tersebut yang beralamat di Jl. Raden Sukarma Kampung Parung Bingung Kelurahan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Oleh karenanya akte wakaf masjid Daarul Mu’mini sekarang diatasnamakan Bapak Romeli. Kemudian dengan kepengurusan panita pembangunan sekaligus DKM baru yang diketuai oleh Ustadz H. Mad Hasan, bertahap mulai mengalami tahap penyelesaian pembangunan Masjid Daarul Mu’minin, kemudian pada saat itu pula mulailah digunakan pertama kalinya untuk shalat Jum’at secara berjamaah dan layak digunakan sebagaimana masjid mestinya setelah diresmikan oleh Bapak Wali Kota Depok yaitu Bapak Tamjid pada tahun 1992, dan pada saat itu Depok Masih sebagai kota Administratif. Di dalam proses membangun ma sjid Daarul Mu’minin ini panitia pembangunan melalui masa-masa yang sangat sulit, dikarenakan dana pembangunan ini hanya bersumber dari masyarakat sekitar saja, sehingga Masjid Daarul Mu’minin baru layak dipakai memakan waktu yang cukup lama dalam proses pendiriannya sampai dengan terselenggaranya kegiatan masjid tersebut. Beberapa kali panitia pembangunan ini mengajukan proposal ke pemerintah daerah Pemkab Bogor yang pada waktu itu Depok masih menginduk kepemerintahannnya di Kabupaten Bogor namun tidak pernah ada jawaban. Luas tanah masjid Daarul Mu’minin yang awalnya hanya 500 M 2 diperluas lagi dengan wakaf dari Bapak H. Sakim kurang lebih 250 m 2 . Lalu ditambahkan lagi atas usaha pengurus DKM sehingga Masjid memiliki tanah 1000 m 2 sampai dengan saat ini . Jama’ah yang menggunakan masjid Daarul Mu’mini ini adalah menacakup warga RW 003 dan RW 009 khususnya, juga seluruh masyarakat parung bingung Umumnya. Selanjutnya masjid ini mengalami renovasi total pertama kalinya pada tahun 2005-2006 yang biayanya langsung ditangani seluruhnya oleh Jendral Safjen Nurdin yang bertempat tinggal persis di depan Masjid Daarul Mu’minin. Pembangunan Masjid Daarul Mu’minin ini dimulai dari desain, bahan material, dan seluruh pegawai yang mengerjakan masjid tersebut dibiayai oleh jendral tersebut dengan persentase dari 0 sampai dengan 100 pendiriannya.