Penerapan transaksi jual beli dinar dan dirham : studi kasus di BMT Daarul Muttaqiin Depok

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Disusun Oleh :

MUHAMMAD ZAKI YAMANI NIM. 1110046100131

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Maret 2015


(5)

i

menghadirkan kembali Dinar dan Dirham sebagai solusi dan timbangan yang adil di tengah-tengah masyarakat.

Penelitian ini adalah jenis penelitian lapanagan (field research). Adapun teknik pengumpulan data meliputi interview, dokumentasi. Sedangkan teknik

analisisnya deskriptif analitis. Deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan obyek

penelitian apa adanya secara proporsional. Sedangkan maksud analitis adalah berfikir tajam dan mendalam dengan berusaha menemukan kelemahan atau kekurangannya.

BMT Daarul Muttaqiin Depok , sebagai lembaga keuangan syari’ah tidak

menutup kemungkinan terdapat ketidaksesuaian dalam melakukan penerapan jual beli, tabungan dan investasi. Apalagi penerapan yang dilakukan BMT Daarul

Muttaqiin Depok dengan cara lebih modern, yaitu dengan cara online. Sehingga

perlu diteliti bagaimana pelaksanaannya, dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan jual beli, tabungan dan investasi menggunakan dinar dan dirham secara online di BMT Daarul Muttaqiin Depok ?.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada segenap umat manusia. Shalawat beriringkan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, manusia yang sempurna keimanannya serta manusia yang paling mulia, hingga patutlah menjadi teladan bagi seluruh umat manusia lainnya.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah. Penelitian yang berjudul

“Penerapan Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham (Studi Kasus di BMT Daarul Muttaqiin Depok)” telah dapat penulis selesaikan .penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang terbaik kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater, dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Sebagai bentuk penghargaan, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar M.A. Phd. Selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. selaku Ketua Program Studi


(7)

iii

4. Bapak Muh. Fudhail Rahman, Lc., M.A. selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Segenap Dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis.

6. Segenap staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas penyediaan literature dalam penulisan skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mukin dan Ibunda Inayah, serta adik-adik

tersayang dan keluarga yang telah memberikan motivasi, saran, dukungan dan doa bagi penulis.

8. Keluarga Besar Perbankan Syariah 2010, khususnya teman-teman Perbankan

Syariah C 2010, Alumni Darussalam Gontor 2008 serta K.H.Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Syamsul Hadi Abdan S,Ag. Dan masih banyak yang lainnya yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.

9. Terimakasih juga untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya


(8)

iv

Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Dengan segala kekurangan, besar harapan penulis agar skripsi ini mampu memberikan manfaat serta pengetahuan bagi penulis pribadi dan para pembaca lainnya. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberikan petunjuk dalam setiap langkah.

Jakarta, Maret 2015 Penulis


(9)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah ... 6

2. Pembatasan Masalah ... 7

3. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Metodologi Penelitian ... 8

E. Kajian Pustaka ... 13

F. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Teori Uang dalam Islam 1. Sejarah Uang dalam Islam ... 16


(10)

vi

2. Peran, Fungsi dan Karakter Uang ... 18

3. Pendapat Para Ahli Ekonomi tentang Uang Kertas ... 19

B. Konsep Dinar dan Dirham 1. Dinar dan Dirham dalam Al-Qur’an dan Hadist ... 22

2. Dinar dan Dirham Sebelum Islam ... 26

3. Dinar dan Dirham setelah Kedatangan Islam ... 29

4. Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham ... 34

C. Transaksi Dinar dan Dirham dalam Islam 1. Muamalah dengan Dinar dan Dirham ... 46

2. Jual Beli Dinar dan Dirham ... 49

D. Dinar dan Dirham di Tengah Masyarakat Modern 1. Perkembangan Dinar dan Dirham di Luar Negeri ... 51

2. Perkembangan Dinar dan Dirham di Indonesia ... 52

3. Perkembangan Nilai Dinar dan Dirham ... 56

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK A. Sejarah Berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ... 64

B. Visi dan Misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ... 67


(11)

vii Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.

1. Mekanisme Pembuatan M-Dinar ... 70

2. Cara Kerja M-Dinar ... 72

3. Akad-akad Yang Digunakan pada M-Dinar ... 73

B. Tinjauan Syariah Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham di BMT Daarul Muttaqiin ... 80

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Gambaran Data Dinar di Gerai Dinar ... 3

2.1 Spesifikasi Koin Dinar dan Dirham yang beredar di Indonesia... 21

2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam ... 45

4.1 Jaringan M-Dinar ... 70


(13)

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN No. Keterangan Halaman

1 Hasil Wawancara ... 97 2 Surat Penelitian ... 101


(15)

1

Pemikiran ekonomi Islam lahir dari kenyataan Islam sebagai sistem yang diturunkan Allah kepada manusia untuk menata seluruh aspek kehidupan dalam seluruh ruang dan waktu. Adapun karakter Islam yang paling kuat adalah fungsi, sistem, dan penataan yang obyeknya adalah individu, keluarga, sosial, pendidikan, budaya, ekonomi, dan politik. Diatas semua itu, Islam juga menata aspek spiritual kehidupan manusia. Berkenaan dengan konteks realitas sosial,

masalah ekonomi juga dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.1

Dalam paradigma ini, Al-Qur’an pertama kali menjelaskan konsep

kepemimpinan manusia di bumi yang direalisasikan dalam bentuk pemakmuran bumi. Manusia harus mampu mendayagunakan semua fasilitas kehidupan yang telah diciptakan Allah dalam perut bumi atau permukaan bumi. Adapun hasil

interaksi antara manusia dengan tanah adalah harta. Karena itu Al-Qur’an

menganggap harta yang baik adalah sebagai tulang punggung kehidupan

manusia.2

Sebagai upaya pengembangan potensi umat dan untuk mengamalkan Surat Al Hasyr ayat 7 “….supaya harta itu jangan hanya beredar di antara

orang-orang kaya saja di antara kamu…...”, yang merupakan prinsip dasar ekonomi

1

Suhaji Lestiadi, Ekonomi Islam :Upaya Merekontruksi Ekonomi Umat(Jakarta : Tim Mudzakarah Perpustakaan Muhammadiyah, 2000), h. 60.

2


(16)

2

Islam.3 Adapun kajian pemikiran ekonomi Islam di zaman modern ini banyak

yang membahas aspek keuangan baik mikro dan makro. Di Indonesia sendiri

lembaga keuangan mikro memiliki banyak keragaman seperti koperasi dan Bait

al-Mal wa at Tamwil (BMT) yang telah dikenal sebagai produk khas Indonesia

dan sedang tumbuh pesat.4

Dalam hal ini BMT telah menjadi institusi ideal sebagai upaya pengembangan potensi umat dan untuk mengamalkan Surat Al Hasyr ayat 7 yang mana perputaran harta haruslah berkelanjutan sehingga gerakan sosial tidak selalu didanai oleh donasi saja. Namun kelanjutan kegiatan sosial yang menjadi fungsi

komersial Bait at-Tamwil juga harus memiliki sumber pendanaan yang kontinyu.5

Dengan dua fungsi tersebut, BMT bisa menjadi social business yang

sesungguhnya. Sayangnya, fungsi ideal yang digadang-gadang sebagai sokoguru

perekonomian bangsa, koperasi ataupun BMT belum sepenuhnya hadir di hati masyarakat. Meskipun koperasi dan BMT telah menjamur, namun masyarakat yang memiliki dana belum banyak yang melirik BMT ataupun koperasi sebagai

tempat pilihan mereka untuk menyimpan dana.6

Selain itu, di era uang kertas yang seringkali tergerus inflasi seperti saat ini, model baru pemberdayaan ekonomi dalam bentuk dinar dan dirham baik

3

Muhaimin Iqbal,Dinar Nomics ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil(Jakarta : Sinergi, 2010), h. 246.

4

Euis Amalia, Tantangan dan Peluang Islamic Micro Finance(Jakarta : Ekonomika, 2013), h. 58.

5

Muhaimin Iqbal,Dinar Nomics ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,

h.247.

6


(17)

sebagai alat transaksi, simpanan, ataupun produk investasi tentu sangatlah dibutuhkan, karena dinar dan dirham dapat menjadi solusi mengatasi krisis dan inflasi. Lagipula saat ini sudah ada BMT yang mempromosikan dinar dan dirham sebagai produk simpanan. Misalnya, Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dan BMT Al-Azhar Jakarta. Selain itu banyak pula outlet yang menjual belikan dinar dan dirham, seperti Gerai Dinar, Wakala Induk Nusantara, Salma Dinar.

Gambar 1.1 Gambaran Data Dinar di Gerai Dinar :

Sumber : Gerai Dinar (http://www.geraidinar.com/index.php/grafik-dinar)

Wakala atau gerai tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang sama, paling tidak tujuan besarnya adalah :

a. Menjaga dan mencatat Dinar dan Dirham.


(18)

4

c. Melakukan pengiriman Dinar dan Dirham ke segenap penjuru dunia.

d. Mengatur penukaran uang kertas ke dalam bentuk Dinar dan Dirham.

Dan wakala atau gerai setidaknya sudah menerapkan beberapa transaksi di dalamnya, diantaranya :

a. Transaksi jual beli pertukaran mata uang ( As-sharf )

b. Transaksi Penyimpanan mata uang dinar dan dirham ( Al-wadi’ah )

Jika merujuk pada masa dahulu seperti pada masa Rasulullah, sahabat, dan tabiin mereka telah menggunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Bahkan, sebelum itu dinar dan dirham juga telah digunakan oleh manusia untuk

bertransaksi muamalah. Begitupun saat ini, oleh sebagian masyarakat Indonesia

dinar dan dirham telah digunakan selain sebagai alat tukar juga digunakan sebagai media investasi, mahar pernikahan, koleksi, dan romantisme kejayaan dinasti Islam. Selain itu, minimarket pun sudah ada yang menerima dinar dan dirham sebagai alat pembayarannya.

Secara nilai, dinar dan dirham bukanlah uang biasa, karena uang tersebut terbuat dari emas dan perak sehingga membawa nilainya sendiri (inherent). Fakta telah membuktikan bahwa ketika zaman Rasulullah dengan satu dinar cukup untuk membeli kambing, dan saat ini dengan satu dinar pun masih bisa untuk membeli kambing yang baik di Jakarta. Nilai asal emas adalah tinggi kalaupun tidak diintervensi oleh pihak-pihak dengan kepentingannya, otomatis akan


(19)

kembali bernilai tinggi. Memang benar, harga emas pernah jatuh secara

signifikan, namun ia dapat kembali ke tren jangka panjangnya yaitu naik.7

Dalam sejarah mata uang, uang kertas merupakan evolusi dari kuitansi, karena dahulu masyarakat menitipkan koin emasnya di tempat penitipan dan kuitansi sebagai gantinya. Namun setelah pembatalan perjanjian Bretton Woods pada 1971 oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon, uang kertas dicetak tanpa back up emas. Artinya, uang kertas yang digunakan saat ini tak lebih hanya tanda terima dari bank sentral yang tidak dijamin apapun. Padahal sebelum pembatalan tersebut telah disepakati oleh dunia international pada 1944 melalui Bretton Wood bahwa pencetakan uang kertas harus di back up emas.

Dewasa ini upaya-upaya penggunaan kembali dinar dan dirham sebagai mata uang terus meluas, keping demi keping dinar dan dirham terus dicetak dan semakin luas peredarannya. Misalnya, Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ini menyediakan produk simpanan dinar berbasis teknologi (M-Dinar) sebagai

sistem pembayaran yang berbasis gold dinar payment system, di mana produk

tersebut belum ada di perbankan syariah mana pun.

Secara konsep Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ini menghendaki kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki dinar emas secara mencicil di mana pun berada. Akan tetapi jika kita perhatikan, praktik tabungan M-Dinar ini masih

7

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.88.


(20)

6

menjadi pertanyaan besar, karena pada umumnya masyarakat menggunakan uang kertas sebagai alat transaksi dalam berbagai bidang muamalah.

Dalam peristiwa tersebut tentu sangat menarik untuk dikaji, mengingat hal ini merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi syariah dan merupakan suatu gebrakan baru yang dilakukan BMT mengamalkan kembali dinar dan dirham dengan cara yang berbeda dan lebih modern, yakni dengan cara online yang dapat diakses dari mana saja untuk membeli atau menjual dinar dan diram melalui

handphone atau PC. Sehingga penulis tertarik untuk membahasnya, antara lain

bagaimana transaksi jual beli dinar dan dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok itu. Untuk membahas permasalahan tersebut penulis mengambil

sebuah judul “PENERAPAN TRANSAKSI JUAL BELI DINAR DAN

DIRHAM ( STUDI KASUS DI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK)” sebagai judul skripsi ini.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi ke dalam dua permasalahan.

a. Memahami teori mata uang, sejarah dinar, dirham, dan uang kertas, serta

mengetahui keunggulan dan kelemahan yang dimiliki dinar dirham, dan uang kertas.


(21)

b. Mendeskripsikan tentang bagaimana penerapan jual beli dinar emas yang dilakukan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.

2. Pembatasan Masalah

Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas dan Untuk menjaga agar penulisan skripsi lebih terarah dan menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti, maka skripsi ini memilih BMT Darul Muttaqiin yang merupakan salah satu BMT di Indonesia sebagai objek penelitian. Penulis akan memfokuskan penelitian ini pada penerapan transaksi jual beli dinar. dalam penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan mekanisme transaksi jual beli dinar yang di terapkan BMT Darul Muttaqin Depok.

3. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana mekanisme pelaksanaan jual beli dinar yang terjadi di

Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok?

b. Bagaimana tinjauan syariah terhadap transaksi jual beli dinar di BMT

Darul Muttaqin Depok ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan yang diharapkan dapat berguna bagi penulis maupun pengembang teori dinar dan dirham, antara lain :


(22)

8

a. Mengetahui mekanisme pengelolaan jual beli dinar yang terjadi di Koperasi

BMT Daarul Muttaqiin Depok.

b. Mengetahui hukum syariah penerapan dinar dan dirham di BMT Daarul

Muttaqiin Depok.

Adapun Manfaat yang dapat dipetik setidaknya terbagi menjadi dua aspek:

1. Aspek akademis

a. Dapat menyumbangkan pemikiran terhadap sistem moneter Islami.

b. Dapat mengembangkan wacana sistem keuangan yang benar-benar Islami

dan adil.

c. Dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk berinvestasi dan

menggunakan dinar dan dirham dalam kehidupan sehari-hari

2. Aspek praktis

a. Dapat mengaplikasikan standarisasi sistem moneter dalam zakat, infak,

shadaqah, fidyah, ONH, (Ongkos Naik Haji) dan lain sebagainya.

b. Dapat menjadi solusi investasi di saat krisis.

D. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di kantor Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl.

Kelapa Dua Raya No.189, Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa


(23)

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskirptif. Dengan metode ini akan sangat tepat untuk menghasilkan sebuah infromasi mendalam terkait penerapan jual beli dinar dan dirham yang terjadi di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, dimana penulis menggambarkan secara cermat dan sistematis semua fakta yang ada pada Koperasi BMT Daarul Muttaqiin supaya lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.

Adapun studi kasus, merupakan sebuah cara yang tepat untuk menggambarkan sebuah kondisi yang akan diteliti. Dalam penelitian studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu studi kasus eksplanatoris, eksploratis dan

deskriptif.8Dalam hal ini studi kasus sesuai untuk memecahkan masalah yang

menggunakan kata Tanya “bagaimana” atau “mengapa” yang di arahkan kepada serangkaian peristiwa kontemporer, dimana penelitinya hanya memiliki peluang kecil sekali atau tak mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa tesebut. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu

peneliti sebagai instrument juga harus “validasi” seberapa jauh peneliti kualitatif

siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ketempat penelitian.9Selain itu,

dalam penelitian ini peneliti menggunakan data secara langsung dan tidak

8

Masri Singarimbun,Metode Penelitian Survai (Jakarta : LP3ES 1989), h. 24.

9

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2008), h. 246.


(24)

10

langsung. Adapun data secara langsung diperoleh dari pihak yang bersangkutan yaitu Koperasi BMT Darul Muttaqiin yang bertempat di Jl. Kelapa Dua Raya 189,

Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok melalui wawancara. Sedangkan data

secara tidak langsung diperoleh dari dokumen buku dan internet.

Dari data-data tersebut diharapkan peneliti mampu mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi kemudian menyajikan apa adanya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan bagaimana praktik dinar dan dirham di Koperasi Daarul Muttaqiin tersebut.

3. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Field Research merupakan riset yang dilakukan dengan cara mengunjungi langsung Koperasi BMT Daarul Muttaqiin yang menerapkan transaksi jual beli dinar dan dirham.

b. Riset Perpustakaan (Library Research)

Library Reasearch merupakan riset dengan membaca buku-buku literature yang ada di perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

c. Wawancara langsung (Interview)

Interview yaitu dengan cara mengadakan wawancara berupaya tanya jawab

langsung dengan pihak BMT. Artinya, pengelola BMT sebagai responden yang menerapkan praktek jual beli dinar dan dirham. Wawancara ini


(25)

dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli dinar dan dirham yang ada di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, sesuai dengan tuntunan Islam atau belum.

d. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transaksi, buku, surat kabar, majalah, tesis, makalah, jenis-jenis karya tulis, agenda dan sebagainya. Dalam skripsi ini penulis menggunakan dokumentasi yang langsung diambil dari obyek penelitian (Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya 189 (d/h Jl. RTM),

Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat) berupa arsip BMT.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

kualitatif deskriptif yaitu suatu metode analisis data dengan cara menguraikan

suatu gambaran atau kesimpulan mengenai penerapan jual beli dinar dan dirham yang terjadi di koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya 189, Kelapa

Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat.

Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiono, aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, aktivitas dalam analisis


(26)

12

drawing/verification.10Adapun teknik analisis yang digunakan penulis untuk

menganalisis data adalah sebagai berikut :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.11Dalam hal

ini peneliti mereduksi data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumen dan observasi mengenai pelaksanaan jual beli dinar dan dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.

b. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, bagan, flowchart maupun sejenisnya. Dengan mendisplaykan data , maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.12

c. Conclusion Drawing

Menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh sugiono, penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

10

Ibid.,h. 246.

11

Ibid.,h. 247.

12


(27)

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.13

E. Kajian Pustaka

Ada penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan

penulis lakukan. Adapun penelitian tersebut mengenai Realisasi Penggunaan

Dinar dan Dirham pada Produk BMT Al-Kautsar. Yang diteliti oleh saudara Gofur Abdul. Hasil penelitian tersebut menjelaskan tentang bagaimana cara BMT Al-Kautsar merealisasikan kembali dinar dan dirham dengan produk yang mereka andalkan, dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, sehingga dinar dan dan dirham dapat terealisasikan kembali.

Oleh karena itu, agar tidak terjadi duplikasi dalam beberapa penelitian terdahulu, kali ini peneliti ingin mencoba mengembangkan dan mendalami dari beberapa penelitian yang sudah ada tersebut tanpa mengabaikan sumber-sumber data yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Letak perbedaan dari penelitian terdahulu di atas, peneliti ini lebih mengkaji tentang mekanisme transaksi jual beli dinar di BMT Darul Muttaqiin Depok dan tinjaun syariah dari mekanisme tersebut.

13


(28)

14

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing mempunyai titik berat yang berbeda, namun dalam satu kesatuan yang saling melengkapi. Antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pembahasan teori uang dalam Islam, konsep dinar dan dirham, transaksi dinar dan dirham dalam islam, dinar dan dirham ditengah masyarakat modern.

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK

Bab ini memaparkan tentang sejarah berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, visi dan misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, produk dan jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas rinci mengenai transaksi dinar dan dirham yang ada di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dan tinjaun syariah penerapan transaksi jual beli dinar dan dirham di BMT Daarul Muttaqiin Depok.


(29)

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dalam bab IVdan saran-saran yang direkomendasikan oleh penulis kepada instansi yang terkait serta penutup.


(30)

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Teori Uang dalam Islam

1. Sejarah Uang dalam Islam

Secara umum uang diartikan sebagai alat pembayaran (mean of

payment) atau alat pertukaran (medium of echange).1Dalam fiqh ekonomi

Umar r.a disebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang dikenal dan

dijadikan sebagai alat pembayaran dalam bermuamalah di antara mereka.2

Menurut Frassminggi Kamasa, “uang merupakan jantung pasar, apabila pasar ingin berfungsi dengan sukses sebagaimana namanya, maka

uang harus berfungsi secara bebas dan adil (free and fair market).3Artinya,

uang harus berfungsi dalam pasar secara bebas dan adil.

Sementara A.Hasan menjelaskan bahwa uang adalah salah satu pilar ekonomi yang dapat memudahkan proses pertukaran komoditi dan jasa. Karena pada sejarah awal, manusia tak mengenal uang sehingga mereka

melakukan pertukaran antar barang dan jasa secara barter.4

Diskursus tentang uang dan hakikatnya sebagian fuqaha sepakat

bahwa uang adalah bentuk penciptaan dan terbatas pada dinar (emas) dan dinar (perak) yang dicetak sebagai mata uang, dengan alasan bahwa Allah

1

Said Kelana, Teori Ekonomi Makro (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h. 153.

2

Jaribah bin Ahmad, Fikih Ekonomi Umar (Jakarta : Khalifa, 2006), h. 326-327.

3

Frassminggi Kamasa, The Age Deception (Jakarta : Gema Insani, 2012), h. 239.

4


(31)

menciptakan emas dan perak untuk menjadi dua mata uang yang dijadikan alat barter dan sebagai tolak ukur nilai.

Dalam hal ini Al-Ghazali menegaskan bahwa dengan uang emas dan perak dunia ini akan tegak. Sebab, diantara nikmat Allah adalah penciptaan dinar dan dirham dengan keduannya tegaklah dunia. Keduanya adalah batu yang tiada manfaat dalam jenisnya, tapi manusia sangat membutuhkan

keduanya.5

Ibnu Qudamah menyatakan, “harga emas dan perak adalah nilai harta

dan modal dagang, yang dengan itu terjadilah mudharabah dan syarikah, dan

ia diciptakan untuk itu. Maka disebabkan keasliannya dan penciptannya

terjadilah perdagangan yang dipersiapkan untuknya. “sedangkan Al-Maqrizi

menjelaskan bahwa uang yang menjadi harga barang-barang yang dijual dan

nilai pekerjaan adalah emas dan perak saja.6

Adapun sejarah penciptaan uang Al-Ghazali kembali menjelaskan bahwa konsep barter yang sarat dengan kelemahan dan kekurangan mengakibatkan terjadinya peralihan alat pertukaran dari barang sebagai uang

menjadi emas dan perak menjadi standar nilai mata uang.7Selain itu barter

sangat tidak efisien karena ada perbedaan karakteristik barang-barang, dan evolusi uang yang terjadi karena kesepakatan dan kebiasaan, yakni tidak akan

5

Adiwarman A Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Rajawali Press, 2010), h. 327.

6

Ibid.,h. 327.

7


(32)

18

ada masyarakat tanpa pertukaran barang dan tidak ada pertukaran yang efektif tanpa ekuivalensi. Sedangkan ekuivalensi hanya dapat ditentukan dengan tepat bila ada ukuran yang sama. Sehingga penciptaan koin emas (dinar) dan koin perak (dirham) merupakan karunia Allah dan semua transaksi ekonomi

didasarkan pada dua jenis uang ini.8

Dalam perkembangan islam uang telah banyak dijelaskan oleh Rasulullah SAW, sahabat dan generasi sesudahnya. Dimana dinar dan dirhamlah yang digunakan oleh mereka sebagai alat transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Selain logam, tembaga (fals atau fulus) juga digunakan

sebagai uang, namun tidak sepenuhnya dihukumi sebagai uang.9

2. Peran, Fungsi dan Karakteristik Uang

Pada umumnya uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange), sebagai penyimpan nilai (store of value), sebagai satuan

perhitungan (unit of account),10 dan sebagai standar pembayaran utang yang

ditunda (standar of deferred payment).11Adapun fungsi dan karakteristik mata

uang jauh sebelum itu telah dijelaskan oleh ibnu taimiyah bahwa mata uang merupakan pengukur nilai dan media pertukaran bagi sejumlah barang yang

berbeda.12

8

Adiwarman A Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 334-335.

9

Andri Kurniawan, “Sejarah Dinar”, artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http:// www.usahadinar.com /sejarah-dinar/,.

10

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 104.

11

Said Kelana, Teori Ekonomi Makro, h. 155.

12


(33)

Sedangkan Al-Maqrizi menjelaskan, “sejak sebelum maupun setelah kedatangan islam uang telah digunakan umat manusia untuk menentukan berbagai harga barang dan biaya tenaga kerja. “Artinya, uang mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Sebab, dengan menggunakan uang, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup serta memperlancar aktifitas kehidupan dan untuk mencapai tujuan ini, mata uang

yang dipakai hanya terdiri dari emas dan perak.13

3. Pendapat Para Ahli Ekonomi tentang Uang Kertas

Menurut Muhaimin Iqbal secara efektif uang resmi yang kita pakai saat ini (rupiah,dollar) memang dapat digunakan sebagai alat tukar. Namun, ia

tidak memerankan fungsi store of value dan unit of account. Sebab, uang

kertas hanya memerankan sebagai alat tukar (medium of exchange) saja.

Sedangkan fungsi store of value nilainya mudah tergerus inflasi. Nilai yang

terus menurun itulah yang membuat uang kertas tidak bisa konsisten dipakai

sebagai unit of account.14

Lebih tegas Muhaimin Iqbal menyatakan,” kita tahu fakta di dunia modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Bahkan semua uang kertas yang ada di dunia modern ini tidak ada satupun yang telah membuktikan dirinya bisa survive dalam seratus tahun saja. Bisa jadi nama uangnya masih ada, tetapi daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang

13

Ibid, h. 373.

14

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 104.


(34)

20

waktu yang tersebut”.15

Sementara itu, Direktur Wakala Induk Nusantara, Zaim Saidi menyatakan, “fiat money is fraud.”Artinya, fiat money adalah penipuan. Karena, uang kertas sama-sama dari kertas yang tak bernilai,

berbeda karena gambarnya. Selain itu uang kertas adalah pajak dan riba.16

Hal senada juga dijelaskan oleh Frassminggi Kamasa bahwa uang kertas adalah bentuk penipuan terbesar dalam sejarah manusia.Uang kertas tidak memiliki nilai intristik dan tidak dijamin oleh emas yang dari hari ke hari nilainya terus merosot. Bukan hanya uang kertas yang terus menurun,

dolar yang merupakan fiat money juga mengalami inflasi. Bahkan sejak

pendirian The Fed, dolar AS telah kehilangan 95% dari daya belinya. Dengan

kata lain dolar tidak mampu berfungsi sebagai alat pengukur nilai yang setia.17

Lutfi Hamidi juga menyatakan bahwa penggunaan uang kertas sebagai alat transaksi moneter internasional telah membuka ruang penjajahan baru dan sebagai salah satu biang ketidakadilan moneter dunia. Pasalnya, dengan uang kertas itulah sebuah negara bisa menjajah, menguasai, bahkan melucuti kekayaan negara lain. Dimana negara yang memiliki nilai uang kertas lebih

kuat, ia menekan negara lainnya lebih rendah.18Maka jelas bahwa uang kertas

tidak seperti dinar dan dirham yang memiliki nilai stabil. Bahkan penerbitan uang kertas yang berlebihan akan berakibat inflasi keuangan yang dapat

15

Ibid.,h. 88.

16

Zaim Zaidi, Makalah, “International Trade As Medium of Business Interaction And The Use of Gold Dinar : Historical Perspective and Future Challenges” (Malang: Universitas Malang, 2014), h. 2.

17

Frassminggi Kamasa,The Age Deception, h. 161.

18


(35)

menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat. Dengan demikian dinar dan dirham merupakan alternatif mata uang yang lebih baik dibandingkan uang kertas sekalipun.

B. Konsep Dinar dan Dirham

Secara bahasa, dinar berasal dari kata denarius (Romawi Timur)

sedangkan dirham berasal dari kata drachma (Persia)19 yang keduanya telah

digunakan sejak awal penyebaran Islam hingga berakhirnya kekhalifahan Usmaniah Turki tahun 1924 untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti

zakat dan diyat.20

Gambar 2.1 Spesifikasi Koin Dinar Dirham yang Beredar di Indonesia

½ Dinar 1 Dinar 2 Dinar 1/6 Dirham

2.125gr emas 4.250gr emas 8.500 gr emas 0.495 gr perak

(22 karat, 917) (22 karat, 917) (22 karat, 917) (perak 999)

Diameter: 20 mm Diameter: 23 mm Diameter: 26 mm Diameter: 16

19

Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta : Kencana, 2008, h. 100.

20Andri Kurniawan “Sejarah Dinar”

artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http:// www.usahadinar.com /sejarah-dinar/,


(36)

22

½ Dirham 1 Dirham 2 Dirham 5 Dirham

1.486 gr perak 2.975 gr perak 2.975 gr perak 14.875 gr

(perak, 999) (perak, 999) (perak, 999) (perak,999)

Diameter: 18 Diameter: 25 Diameter: 25 Diameter:27

Sumber : Wakala Induk Nusantara

Sesuai dengan laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia yang disusun oleh Wakala Induk Nusantara bahwa sebagai nuqud, dinar emas dan dirham perak memiliki status yang berbeda dari alat tukar jenis ketiga, yakni fulus yang berlaku dengan nilai tukar yang sangat kecil atau dibawah 1 dirham atau ½ dirham yang secara tradisional terbuat dari tembaga. Dinar adalah koin emas berkadar 22 karat (91,70%) dengan berat 4,25 gram. Sedangkan dirham perak adalah koin perak murni (99.95%) dengan berat 2.975 gram. Standar dinar dan dirham ini telah ditetapkan oleh Rasulullah pada tahun 1 Hijriyah, dan kemudian ditegakkan oleh Amirul Mukminin Umar ibn Khattab pada tahun 18 Hijriyah saat untuk pertama kalinya Khalifah Umar ibn Khattab mencetak koin dirham.

1. Dinar dan Dirham dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist

Dinar dan dirham adalah dua mata uang yang terbuat dari emas dan perak yang keduanya telah digunakan manusia sejak sebelum Masehi. Lebih


(37)

dari itu kata emas (dzahab) dan perak (fidhdhah) dalam Al-Qur‟an disebutkan

masing-masing tak kurang dari delapan dan tujuh ayat.21

Meskipun demikian, Al-Qur‟an tidak secara eksplisit memerintahkan

untuk menggunakan dinar dirham sebagai mata uang dan tidak mengklaim bahwa dinar dan dirham adalah satu-satunya mata uang yang sah untuk umat islam dalam transaksi dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Hanya saja

penyebutan dalam Al-Qur‟an itu secara implicit menunjukkan pengakuan

Allah terhadap superioritas dinar dan dirham.22Di antaranya Allah

menyebutkan kata emas dan perak dalam QS : At-Taubah : 34 sebagai harta dan alat pembayaran infak.

                              

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan

21

M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan

(Jakarta : Senayan, 2007), Cet. Pertama, h. 79-80.

22

Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari


(38)

24

perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS. At-Taubah : 34)

Menurut wahidi sebagaimana dikutip Wahbah Zuhaily makna ayat ; wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, ketahuilah bahwa banyak dari orang-orang berilmu Yahudi dan rahib-rahib Nasrani mengambil orang lain dengan jalan bathil, adalah dari pengikut mereka (rahib dan ahli qira‟ah) mengambil harta dalam wujud pungutan dan iuran wajib untuk tempat-tempat ibadah. Sedangkan mereka mengatakan kepada orang-orang bahwa infak tersebut merupakan ketentuan syariat serta untuk

mendekatkan diri kepada Allah.23

Bahkan sebagian dari mereka manghalalkan harta setiap orang selain mereka yaitu dari kalangan penganut agama-agama lain walaupun dengan pengkhianatan atau pencurian, dan itu semua termasuk dalam kategori memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil, buruk, dan terlarang. Selain itu, sifat umum dalam diri para pemimpin dan di antara umat islam lainnya yaitu sifat bakhil dan menolak menunaikan hak-hak Allah yang berkaitan dengan harta mereka. Di mana mereka menyimpan emas dan perak, menghimpun harta dan menyimpannya dan tidak menunaikan hak-hak syariat yang wajib mereka tunaikan seperti kewajiban zakat, dan mereka juga tidak menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Oleh karena itu mereka layak mendapatkan azab yang pedih. Harta yang ditetapkan syariah adalah harta yang disimpan itu adalah yang tidak ditunaikan zakatnya meskipun tampak jelas. Adapun harta yang dikubur jika dikeluarkan zakatnya maka ini tidak

dinyatakan sebagai penyimpan.24

23

Wahbah Zuhaily, Tafsir Al-Wasith, Penerjemah Muhtadi, dkk Cet. 1, (Jakarta : Gema Insani, 2012), h.753.

24


(39)

Sebagaimana dalam QS At-Taubah : 34 yang disebutkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa orang yang menimbun emas dan perak, baik dalam bentuk mata uang maupun dalam bentuk kekayaan biasa dan bagi mereka yang tidak mau mengeluarkan zakatnya akan diancam dengan azab yang pedih. Dalam hadist, dinar dan dirham juga banyak disebutkan dalam hadist antara lain :

a. “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda : “(diperbolehkan menjual emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam dengan syarat harus sama sejenis serta

secara tunai – dari tangan ke tangan. Jika jenisnya berbeda, juallah

sekehendakmu jika dilakukan secara tunai – dari tangan ke tangan.”

(HR.Muslim).25

b. Hadist rawayat Imam Bukhari, Ali bin Abdullah menceritakan kepada

kami, sufyan menceritakan kepada kami, syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk bercerita tentang „Urwah, bahwa nabi SAW memberikan uang satu dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu dinar. Ia pulang membawa satu dinar dan satu ekor kambing. Nabi SAW mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya.

25

Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Penerjemah A. Hassan (Bandung : Diponegoro, 2011), h. 366.


(40)

26

Seandainya Urwah membeli debu pun, ia pasti beruntung”

(HR.Bukhari).26

c. Rasulullah SAW bersabda : “tidak ada kewajiban atas harta emas yang belum sampai 20 dinar. Apabila telah sampai 20 dinar, maka zakatnya adalah setangah dinar. Demikian juga perak tidak diambil zakatnya sebelum sampai 200 dirham yang dalam hal ini zakatnya adalah 5 dirham.” (HR.Bukhari).27

d. Dalam hadist lain Nabi Muhammad juga menyebutnya dengan istilah

wariq; “Uang logam perak yang jumlahnya di bawah lima auqiyah tidak ada kewajiban zakat atasnya”. (HR.Bukhari).28

2. Dinar dan Dirham Sebelum Islam

Jauh sebelum islam datang semua orang memakai dinar dan dirham

sebagai alat tukar29 dan berbagai jenis dinar dan dirham telah beredar dalam

perdagangan yang merupakan akibat dari banyaknya bangsa Arab yang berdagang dengan bangsa Romawi, Byzantium, dan pedagang lain yang

melewati negeri Arab.30Sehingga banyak pedagang dari berbagai negeri

datang ke Makkah bertemu dan bertransaksi dagang dengan menggunakan

26

Ibid.,h. 360.

27

Ibid.,h. 270.

28

Imam Zabidi, Ringkasan Hadist Shahih Bukhari, Penerjemah Ahmad Zaidun (Jakarta : Pustaka Amani, 2002), h. 26

29

Ryan Febrianti, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham”,h. 69.

30


(41)

dinar dan dirham.di mana ketika itu Makkah menjadi kota dagang

internasional yang dilalui tiga jalur besar perdagangan dunia.31

a. Jalur dagang selatan atau lalu lintas perdagangan antara Romawi dan India

melalui Arab.

b. Jalur dagang Romawi dan Persia disebut sebagai jalur dagang utara.

c. Jalur dagang Syam dan Yaman disebut jalur Utara-Selatan.

Selain itu, pada masa jahiliyah bangsa Arab tidak memiliki mata uang tersendiri dan mereka menggunakan dinar emas Hercules, Byziantium, dan dirham perak Dinasti Sasanid dari Iraq, serta sebagian mata uang bangsa

Himyar, Yaman.32Bahkan sebelum Masehi, bangsa Lidya, Yunani, Romawi

dan Persia, selain emas dan perak sebagai bahan pembuatan uang. Namun masing-masing dari mereka memiliki penamaan, bentuk, dan ukuran yang

berbeda-beda, antara lain :33

a. Bangsa Lidya merupakan bangsa pertama yang mengenal uang cetakan.

Di mana pada masa Croseus 570-546 SM, Negara berkepentingan mencetak uang dan pertama kalinya pada masa itu terkenal dengan mata uang emas dan perak yang halus dan akurat.

b. Bangsa Yunani membuat uang komoditas sehingga tersebar di antara

mereka kapak sebagai utensil money dan koin-koin dari perunggu. Mereka

31

Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,artikel diakses pada 27 Oktober 2014dari

http://islamicfinance.co.id. 32

Ahmad Hasan, Mata Uang Islam, h. 30-31.

33


(42)

28

juga membuat emas dan perak yang beredar dalam bentuk batangan hingga dimulainya pencetakkan uang tahun 406 SM. Namun ukiran uang mereka berbentuk berhala, pimpinan-pimpinan mereka, dan nama negeri di mana uang itu dicetak. Adapun mata uang utama mereka adalah drachma yang terbuat dari perak.

c. Sebelum abad ke -3 SM bangsa Romawi menggunakan mata uang yang

terbuat dari perunggu yang disebut aes (aes signatum aes rude) dan mata uang koin yang terbuat dari tembaga. Adapun orang pertama kali yang mencetaknya adalah Numa atau Servius Tullius, dan koin itu dicetak pada

tahun 269 SM kemudian 268 SM mereka mencetak denarius dari emas

sebagai mata uang imperium Romawi yang dicetak dengan ukiran bentuk tuhan-tuhan, dan pahlawan-pahlawan mereka hingga masa Julius Cesar yang kemudian gambarnya dicetak di atas uang tersebut.

d. Bangsa Persia mengadopsi pencetakan uang dari bangsa Lidya setelah

penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emas dan perak dengan perbandingan 1:13,5. Uang pada mulanya berbentuk persegi empat yang kemudian dirubah menjadi bundar dengan ukiran-ukiran tempat peribadatan mereka dan tempat nyala api. Namun mata yang yang tersebar luas adalah dirham perak yang betul-betul murni.

Mata uang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah


(43)

2000 SM uang standar mereka adalah uang emas dan perak yang dikenalkan oleh Julis Cesar dan Romawi sekitar tahun 46 SM dengan standar konversi uang emas ke uang perak atau sebaliknya dengan perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Cesar ini

kemudian berlaku di eropa sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.34

3. Dinar dan Dirham Setelah Kedatangan Islam

Setelah Islam tersiar dan diterima sebagai agama di hampir seluruh

jazirah Arab, dinar dan dirham terus digunakan untuk bertransaksi.35

Begitupun Rasulullah juga menerima dinar dan dirham sebagai alat

pertukaran dan standar ukuran hukum-hukum syar‟i, seperti kadar zakat dan

diyat. Artinya, penerima Rasulullah terhadap mata uang tersebut merupakan sebuah pengakuan dan penerimaan nabi (sunnah taqririyah) atas praktik yang

ada pada saat itu.36

Pada awal penerimaan islam dua mata tersebut diimpor dari Roma (dinar) dan Persia (dirham), karena ketika itu dinar dan dirham merupakan

satuan moneter di kerajaan Roma dan Persia.37 Demikian halnya ketika itu

masa Khulafaur Rasyidin dinar dan dirham masih mengikuti model Romawi

34

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 83-84.

35

M. Luthfi Hamidi,Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 79-80.

36

Nurul Huda dkk, “Sejarah Dinar”, h. 98.

37


(44)

30

dan Persia. Namun, sedikit demi sedikit terdapat perubahan pola dan

modelnya antara lain sebagai berikut:38

a. Pada masa Abu Bakar uang dinar Hercules dan dirham Persia tetap

digunakan.

b. Umar bin Khattab pada tahun ke 18 H, pendapat lain pada tahun 20 H

dirham islam berhasil dicetak. Namun, masih mengikuti model cetakan Sasanid yang berukiran Kisra dengan tambahan ukiran kalimat Tauhid

dalam jenis Kufi, seperti Basmallah, Bismillah Rabbi, Tahmid, dan

kalimat Muhammad Rasulullah pada sebagian yang lainnya. Ukuran

dirham ketika itu 6 daniq dan ukuran setiap 10 dirham adalah 7 mistqal sebagaimana pada masa Nabi Saw.

c. Model dirham di masa Umar tersebut berlanjut hingga kekhalifahan

Usman bin Affan. Hanya saja dirham di masa Usman dibubuhi tulisan tanggal dan kota tempat pencetakkan dengan huruf bahlawiyah dan salah satu kalimat Bismillah, Barakah, Bismillah Rabbi, Allah, dan Muhammad dengan tulisan Kufi.

d. Model dirham yang dipakai pemerintah Usman diikuti oleh pemerintahan

Ali bin Abi Thalib. Hanya saja dilingkaran dirham pada masa Ali bin Abi

Thalib dituliskan salah satu kalimat Bismillah, Bismillah Rabbi, dan

Raiyallah dengan tulisan Kufi.39

38

Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, h. 33.

39


(45)

Adapun rujukan yang acapkali digunakan untuk membedakan antara

dinar yang dicetak masa Khulafaurrasyidin dengan Bizantium adalah

ornament kaligrafi Arab yang mencolokkan ukuran beratnya. Namun, pada umumnya gold dinar adalah koin emas 22 karat dengan ukuran setara 1

mistqal atau sama dengan 4,25 gram.40Sedangkan dirham adalah koin perak

yang beratnya mencapai tiga gram perak.41

Sementara model dirham Persia masih dicetak hingga masa daulah bani Muawiyah hanya saja dibedakan dengan gambar dan pedang gubernurnya di Iraq, dan oleh Ziyad dicantumkan nama khalifah. Pencantuman gambar dan nama kepala pemerintah pada mata uang oleh Muawiyah dan Ziyad masih dipertahankan sampai saat ini, termasuk di

Indonesia.42

Meskipun demikian mata uang yang beredar pada waktu itu belum berbentuk bulat seperti uang logam sekarang ini. Barulah ketika zaman Ibnu Zubair uang berbentuk bulat, namun peredaranya terbatas di Hijaz. Pada tahun 76 H Abdul Malik mendirikan percetakan yang di Daar Idjrard, Suq Ahwaj, Sus, Jay, Manadar, Maysan, Ray, dan Abarqudabh. Kemudian dirham dicetak dengan lafaz-lafaz islam yang bergaya tulisan Kufi, namun dirham Persia tidak digunakan lagi. Selang dua tahun kemudian (77 H/697M) Abdul Malik

40

Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedia Islam Al-Kamil, (Penerjemah Ahmad Badjeber, dkk (Jakarta : Darus Sunnah, 2013), Cet. 18, h.781.

41

M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h.81-82.

42

Mustafa Edwin N, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet.2. (Jakarta : Kencana, 2006), h.246.


(46)

32

mencetak dinar Islami dan meninggalkan pola dinar Romawi.

Gambar-gambar dinar lama diubah dengan tulisan Islam, seperti Allahu Ahad, Allah

Baqa. Sejak itulah umat islam memiliki dinar dan dirham islam yang secara

resmi digunakan sebagai mata uangnya.43

Nilai tukar dinar dan dirham itu relative stabil dalam jangka waktu yang panjang dengan kurs dinar dan dirham 1 : 10. Pada saat itu pula

perbandingan emas – perak 1 : 7, sehingga 1 dinar 20 karat setara dengan 10

dinar 44 karat. Reformasi moneter pernah terjadi di masa Abdul Malik yaitu merubah dirham menjadi 15 karat dan pada saat yang sama dinar dikurangi berat emasnya dari 4,25 gram. Setelah reformasi moneter Abdul Malik ukuran-ukuran nilai adalah satu dinar 4,25 gram, satu dirham 3,98 gram, satu uqiyya 40 dirham, satu mistqal 22 karat, satu liter 12 uqiyya setara dengan 90

mistqal, satu qist 8 liter setara dengan setengah sha’, satu qafiz 6 sha’ setara

seperempat artaba, satu wasq 60 sha’ satu jarib 4 qafiz. Kemudian, di zaman

Ibnu Fakih (298 H), nilai dinar menguat menjadi 1:17, namun kemudian stabil

pada kurs 1:15.44

Pada tahun 1972-1834 M kurs 1 : 15 ini berlaku di Amerika. Berbeda dengan langkah yang diambil Abdul Malik dengan reformasi moneternya Amerika yang tetap mempertahankan kurs ini walaupun di Negara-negara Eropa nilai mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1 : 15,5 sampai 1 :

43

Ibid.,h. 247.

44


(47)

16,6 Walhasil mata uang emas mengalir keluar dan mata uang perak mengalir masuk ke Amerika. Kejadian ini dikatakan oleh Thomas Gresham (1519-1579M) sebagai “bad money drives out good money” atau uang kualitas buruk

akan menggantikan uang kualitas baik (Izhar, 2002 dalam Mustafa, 2006).45

Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam, sejarah menunjukkan bahwa mata uang emas secara luas digunakan. Karena sejak awal perkembangannya kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keanekaragaman mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian

diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya disebut Ducat.46

Pada akhirnya abad ke 13 Islam mulia merambah Eropa dengan berdirinya kekhalifahan Usmaniyah dan tonggak tercapai pada tahun 1453 ketika Muhammad Al Fatih menaklukan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasaan Kekhalifahan Usmaniyah. Selama tujuh abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, penggunaan dinar dan dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua

yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.47

45

Ibid.,h. 248.

46

Ibid.,h. 248.

47

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 85.


(48)

34

Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553) mencapai di bagian Atlantik di Afrika Utara) sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Autria, Slovakia dan Ukraine di bagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal kenabian Rasulullah SAW (610) maka secara keseluruhan dinar dan dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah

manusia.48

Adapun standar berat dinar dan dirham yang menjadi acuan adalah mengikuti Hadist Rasulullah SAW riwayat Abu Daud …. “Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk

Madinah.” Sehingga dalam hukum islam, dinar yang dipergunakan adalah

setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Sedangkan dirham setara dengan 2,975 gram perak murni. Standar ini telah ditetapkan

pada masa Rasulullah dan telah dpergunakan oleh World Islamic Trading

Organizaion (WITO) hingga saat ini.49

4. Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham

Sesungguhnya dinar dan dirham jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan banyak keuntungan yang di dapatkan. Ibnu Khaldun

48

Ibid.,h. 86.

49


(49)

dalam kitab Al-Muqaddimah menyatakan “Tuhan menyatakan dua logam mulia itu untuk menjadi alat pengukur nilai atau harga (measure of value) bagi segala sesuatu”.50

Menurut Al-Maqrizi sebagaimana dikutip oleh Riawan Amin menyatakan, “Allah menciptakan dua logam mulia bukan sekedar sebagai alat pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi),

tetapi juga sebagai alat tukar (medium of exchange). Karena tingginya

kedudukan emas dan perak inilah yang membuat banyak kalangan

menganggap kedua logam mulia tersebut sebagai heaven’s currency (mata

uang surga).51

Bahkan masyarakat kuno pun menggunakan emas, perak, dan tembaga sebagai alat tukar dalam transaksi ekonomi. Emas dan perak itu dipilih oleh mereka karena kelangkaan (rare) dan warnanya yang indah. Selain itu, dalam penambangan emas tak lebih dari 90.000 ton emas yang ditambang dari perut bumi. Namun perak dan tembaga memiliki nilai yang lebih rendah dari pada emas. Emas memiliki sifat sangat istimewa yang berbeda dengan kebanyakan

logam lainnya.52

a. Emas tidak bisa di ubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes (300

SM) membuktikan bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya menggunakan air tawar biasa.

50Riawan Amin, “Emas dan Perak Simbol Perlawanan Terhadap Dollar,”

artikel diakses pada 29 oktober 2014 dari http://www.eramuslim.com/2007/07/04/,

51 Ibid. 52


(50)

36

b. Emas bukan termasuk logam aktif, sehingga emas tidak terpengaruh oleh

air dan udara.

c. Emas tidak seperti besi atau logam lainnya, sehingga emas tidak bisa

berkarat.

d. Emas termasuk logam yang sangat lunak, bisa ditempa menjadi

lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat dengan ketebalan super mini.

e. Emas dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas

beratnya mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa dalam sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar karena untuk itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya.

f. Dalam setahun seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan

kira-kira 2.000 ton emas. Jika, dibandingkan dengan produksi baja AS sejak 1995 seperti dirilis Iron and Steel Institute yang bermarkas di Washington DC mencapai 10.500 ton perjamnya. Oleh sebab itu, emas sungguh-sungguh logam yang sangat langka dan sangat stabil nilainya sejak awal

sejarah manusia hingga kini.53

North dan Vadillo sebagaimana dikutip Lutfi Hamidi, menyatakan keandalan emas di kancah sejarah tak terbantahkan.Walaupun emas telah dihentikan fungsinya sebagai mata uang pada tahun 1914, tetap saja komoditi satu ini diterima sebagai alat pembayaran perdagangan internasional, karena

53 Ibid.


(51)

nilainya stabil.54Sejarah telah membuktikan bahwa emas bisa menjelma menjadi mata uang yang sangat stabil dibanding mata uang (fiat money) manapun, termasuk dolar. Pada tahun 1800 harga emas persatu troy ons setara 19,39 dolar AS, sementara pada tahun 2004, satu troy ons senilai 455,79. Berarti, selama dua abad berlalu emas mengalami apresiasi yang luar biasa

sebesar 2.250 persen terhadap dolar.55

Sebuah pemerintah atau negara bisa jatuh, namun dinar yang dicetaknya masih akan tetap beredar dan dihargai sesuai dengan nilai pasar.

Bukan negara yang membuat emas itu bernilai, tapi pasar.56Pasalnya, jenis

logam mulia tersebut memiliki tiga fungsi uang sekaligus, yaitu sebagai proteksi nilai (store of value), timbangan yang adil (unt of account) dan

medium of exchange atau alat tukar yang berlaku secara universal.57

Kendati penggunaan dinar dan dirham berkahir pada saat runtuhnya Turki Usmani 1942. Namun kedua mata uang tersebut cenderung stabil dan

tidak mengalami inflasi yang cukup besar selama ± 1500 tahun.58 Jika

dibandingkan dengan uang fiat, dinar dan dirham memiliki

keunggulan-keunggulan sebagai berikut :59

a. Mata uang emas memiliki nilai yang sama dengan nilai intrinsiknya.

54

M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 84.

55

Ibid.,h. 36.

56

Ibid.,h. 79.

57

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 87.

58Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,

artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari http://islamicfinance.co.id, 2013/ 03/07/,.

59 Ibid.


(52)

38

b. Nilai mata uang emas lebih stabil dan tetap serta tidak menimbulkan

inflasi.

c. Nilai dinar emas juga tidak pernah mengikuti hukum ekonomi

sebagaimana digambarkan oleh kurva penawaran dan permintaan.

d. Emas terbukti kebal dari segala krisis ekonomi.

e. Penggunaan dinar akan mengurangi ketergantungan keuangan para

penggunanya terhadap dollar akibat mismanajemen modal.

Sementara itu dalam transaksi perdagangan internasional terutama

dalam perdagangan bilateral dinar memiliki keuntungan di antaranya :60

a. Kehadiran dinar akan menghapus setiap resiko yang menimbulkan dari

nilai tukar karena stabil dan menguntungkan bagi setiap negara yang melakukan perdagangan, walaupun harga nilai emas berfluktuasi, tetapi tingkat perubahan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat fluktuasi uang kertas saat ini.

b. Mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi dan arbitrasi terhadap mata

uang nasional. Misalnya Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam melakukan perdagangan maka ada tiga jenis mata uang. Tetapi dengan menjadikan dinar sebagai mata uang tunggal dalam perdagangan, maka tidak akan ada spekulasi atau arbitrasi yang terjadi dalam perdagangan tersebut.

60 Ibid.


(53)

c. Mengurangi biaya transaksi perdagangan dan meningkatkan perdagangan. Jumlah uang dinar yang sedikit akan bisa menutupi transaksi dalam jumlah besar serta memberikan peluang kepada negara yang tidak memiliki cadangan devisa yang cukup sekalipun.

d. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan

perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kerjasama antar negara peserta. Disamping itu juga akan mempengaruhi kondisi mata uang domestik yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem moneter nasional.

e. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional akan

mengurangi kekuasaan dan mengurangi ketergantungan negara

berkembang dan miskin terhadap perekonomian negara maju, mengingat sebagian besar sumber daya alam di dunia berada di negara-negara berkembang.

Seorang nonmuslim, Paul Nathan sebagaimana dikutip Muhaimin Iqbal menyatakan bahwa uang bagi orang merdeka dan paling dipercaya oleh manusia dalam sepanjang sejarah adalah emas. Pasalnya, emas selalu dapat di tukar ke commodity lain kapan dan dimana saja, dan emas memiliki nilai tukar yang stabil, serta emas dapat menyimpan nilai dalam waktu yang panjang

tanpa mengalami penyusutan nilai.61

61

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 197.


(54)

40

Sayangnya deposito di bank syariah saat ini hanya dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, seperti dolar. Di masa mendatang agaknya perlu mendesak pemerintah dan mengadvive bank-bank syariah agar deposito valuta asing tidak saja dalam bentuk dollar tetapi juga dinar. Pasalnya, dinar terbukti memiliki sejumlah kelebihan sebagai produk deposito. Sehingga produk ini dapat digunakan untuk tabungan haji dan simpanan jangka panjang. Karena dinar lebih stabil, maka nasabah tidak akan dirugikan oleh

laju inflasi ketika deposito telah jatuh tempo.62

Laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia yang disusun oleh wakala induk nusantara menyebutkan, bahwa sejak dinar diedarkan di Indonesia pada tahun 2000, penurunan BPIH dalam dinar rata-rata rupiah sekitar 15-20% per tahun. Pada saat ini krisis moneter BPIH dalam rupiah melonjak drastis sedangkan dalam dinar justru menurun dari 97 dinar (1998) menjadi 68 dinar (2000), begitu pula pada 1998-2004 BPIH dalam rupiah cenderung mengalami penurunan. Kemudian pada tahun 2002 dan 2003, BPIH berturut-turut menjadi senilai 64 dinar dan 56 dinar, atau turun 12,5%. Sedangkan pada tahun 2004 kurs dinar emas sekitar Rp 500 ribu rupiah/dinar, jadi BPIH cukup dibayar dengan harga Cuma 46 dinar emas, alias turun 17.8%. Artinya, jika dalam rupiah ongkos naik haji akan terus naik tetapi kalau dalam bentuk dinar justru menurun.

62Agustianto, “Deposito Syariah; Karakteristik dan Daya Tariknya”

, artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://www.iaei-pusat.org


(55)

Karena itu, pertanyaan mendasarnya apakah emas dan perak bisa mengatasi berbagai kelemahan mata uang kertas di masa sekarang dan akan datang. Selain penjelasan di atas, ada beberapa isu yang membuat

dinar-dirham itu lebih unggul, Antara lain :63

a. Mata uang kertas yang diterbitkan oleh masing-masing negara telah

berkembang menjadi mata uang keuangan yang sangat kompleks. Akibatnya, transaksi mata uang menjadi sebuah rangkaian yang panjang dan tidak efisein. Untuk bisa membeli barang buatan Korea, rangkaian transaksi uang jauh lebih panjang dibanding transaksi barang. Arus barang hanya meliputi tiga tahap saja yaitu importer membeli dari produsen di Korea dan kemudian menyalurkan ke pengecer yang selanjutnya dijual kepada konsumen. Transaksi uang yang menyertainya setidaknya meliputi lima tahap, yaitu :

1) Produsen dan importer bertransaksi dalam bentuk dolar Amerika

2) Produsen di Korea menukar dolar menjadi won Korea

3) Importer menukar rupiah menjadi dolar

4) Pengecer menyetor rupiah kepada importer, dan

5) Pengecer mendapatkan rupiah dari konsumen akhir. Padahal ide dasar

penggunaan uang adalah untuk menyederhanakan transaksi di sector

63Iman Sugema dan M Iqbal Irfany,“Mengapa Harus Dinar-Dirham?

, artikl diakses pada 15 Oktober 2014 dari http://www.syariahmandiri.co.id.


(56)

42

riil. Kalau seluruh dunia menggunakan dinar atau denarius maka rantai transaksi uang akan sama dengan rantai perdagangan.

b. Dalam sistem kurs yang mengembang, pelaku perdagangan antar negara

menghadapi ketidakpastian kurs. Untuk mendapatkan kepastian, mereka harus melakukan hedge atau swap. Keduanya tentu menimbulkan biaya. Kalau seluruh dunia mengadopsi dinar maka otomatis biaya ini akan hilang karena ketidakpastian kurs menjadi tidak relevan.

c. Inflasi di masing-masing negara cenderung sangat dipengaruhi oleh

kebijakan moneter. Negara yang mengadopsi kebijakan moneter yang lebih longgar cenderung mengalami inflasi yang lebih tinggi. Karena itu, tingkat inflasi diberbagai negara cenderung berbeda. Kalau denarius menjadi mata uang tunggal dunia, hampir bisa dipastikan bahwa inflasi di semua negara akan kurang lebih sama. Yang menjadi pembeda adalah perkembangan harga di kelompok barang yang non-tradable seperti sewa rumah, ongkos angkutan umum dan tukang cukur.

d. Penggunaan mata uang yang berbeda antar negara dapat menimbulkan

bahaya yang ditimbulkan oleh perang mata uang. Negara-negara yang menginginkan keunggulan daya asing di pasar internasional dapat merancang strategi supaya mata uangya tetap under-value. Akibatnya, negara lain akan kalah dagang dan mengalami masalah pengangguran yang akut. Hal itu kemudian dapat memicu perang mata uang yang akan


(57)

berujung pada instabilitas keuangan dunia. Kalau saja dunia menganut satu mata uang, maka bahaya itu akan dapat dihindarkan.

e. Negara-negara yang mata uangnya dijadikan denominasi dalam

perdagangan internasional dapat dengan mudah “mengekspor” inflasi ke suluruh belahan dunia. Kebijakan moneter yang longgar di Amerika Serikat dapat memicu harga-harga di pasar dunia melonjak yang pada gilirannya memicu inflasi global. Pemerintah Amerika mendapatkan pendapatan seniorage dari pencetakkan uang, dan ongkosnya harus ditanggung oleh penduduk di seluruh dunia. Amerika tidak mungkin bangkrut walaupun utangnya menggunung, karena seluruh dunia memberikan dana talangan secara implicit. Kalau mata uang dunia adalah denarius, semua negara memiliki derajat yang sama dalam bidang

moneter.64

Disamping berbagai kelebihan yang dimiliki oleh dinar tersebut. Dinar

dan dirham tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu :65

a. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10%.

(Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/Kmk.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran dan pajak masukan took emas maka yang harus dibayar took emas atau penjual dinar adalah 2%).

64 Ibid.

65

Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar : Studi Kasus di


(58)

44

b. Ongkos cetak masih relative tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5% dari nilai

barang tergantung dari jumlah pesanan.

Sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang seluruh peradaban manusia di muka bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal dan tidak mengenal istilah kadaluwarsa. Dinar dan dirham sudah ada sejak sebelum islam lahir, karena dinar (dinarium) sudah dipakai di Romaawi sebelumnya dan dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum islam namun setelah turunnya islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian

dari ajaran islam itu sendiri, dinar dan dirham masuk kategori ini.66

Dengan demikian dinar hanyalah salah satu dari roda-roda ekonomi Islam yang akan memakmurkan umat ini dan mengunggulkan diatas umat

yang lain seperti dalam janji Allah SWT dalam Al-Qur‟an yang artinya: “dan

janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman” (Q.S Ali Imron: 139).

Adapun roda-roda ekonomi Islam yang harus ikut berputar bersama dengan kembalinya dinar dan (dirham) adalah sistem pembiayaan yang bebas riba, pengelolaan pasar Islam dengan aturan syariah Islam dan

66


(59)

memasyaratkannya zakat, infaq, sedekah dan wakaf seluas-luasnya. Berikut adalah ilustrasi yang menggambarkan sistem ekonomi Islam yang harus

digerakkan oleh roda-roda.67

Gambar 2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam

Sumber : Muhaimin Iqbal ( 2009 )

67

Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 138.

Pembiayaan Bebas Riba:

Qirad/Mudharabah

Uang yang adil:

dinar &dirham

Pasar yang Syar'i

Akses bebas pelaku Pasar yang adil, jujur, hati-hati & competent

Harta yang berputar:


(60)

46

C. Transaksi Dinar dan Dirham dalam Islam 1. Muamalah dengan Dinar dan Dirham

Nilai tukar dinar dan dirham terhadap rupiah adalah harga yang dibayarkan untuk mendapatkan koin tersebut. Sedangkan daya beli adalah harga berdasarkan berat dan kadar murni emas dan perak terhadap komoditas,

barang dan jasa yang nilainya ditentukan oleh produsen dan jasa.68Mata rantai

muamalah yang perlu dijaga setelah beredarnya dinar dan dirham di Indonesia adalah menjaga wilayah produksi pertanian, perkebunan dan peternakan mandiri yang bebas dari praktek riba, monopoli, spekulasi dan penimbunan. Sistem kesejahteraan Islam berbasis wakaf, zakat, infak dan sedekah telah diterapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dengan mendirikan baitulmal masjid, pasar dan diikuti dengan berjalannya paguyuban (produksi) dalam masyarakat tersebut, restorasi perdagangan dan jual beli tanpa riba. Dengan model ini kita dapat terhindar dari kapitais dan eksploitasi alam dan

manusia yang akan merusak keseimbangan.69

Sejak dimulainya di Indonesia dan dahulu dinar dan dirham secara

umum telah digunakan untuk berbagai keperluan muamalah, yaitu70 :

a. Tabungan, simpanan untuk suatu keperluan di masa akan datang, baik

disimpan sendiri atau dititipkan (wadi’ah).

68

Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-08-2014/Panduan Praktis Untuk Umum/Abbas Firman. h.21.

69

Ibid.,h.21.

70


(61)

b. Menghitung dan membayar zakat, juga untuk wakaf tunai dan sedekah (social welfare).

c. Mahar atau mas kawin dalam pernikahan.

d. Membayar denda diyat (ditentukan oleh Hakim).

e. Pembayaran zakat (ditarik oleh sultan).

f. Koin barter sukarela dalam peniagaan dan pasar.

g. Pembiayaan usaha dagang mudharabah dan qirad.

h. Pembiayaan kongsi usaha (musyarakah).

i. Pembayaran gaji atau upah.

j. Tabungan untuk naik haji atau umroh dan keperluan lain.

Untuk memulai menggunakan dinar dan dirham sebagai koin barter bebas sukarela, sebagai pengukur daya beli maka kita bisa berpatokan pada berat bahan masing-masing koin. Yaitu untuk dinar maka harga emas (murni)

dan untuk dirham adalah harga perak (murni).71Kaum Quraisy bermuamalah

menggunakan timbangan tibr dari kata tabara dijelaskan sebagai emas atau

perak yang belum dicetak menjadi uang, jika telah menilai dari bahan emas

dan bahan peraknya bukan uang rupiahnya.72

Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam muamalah dengan

dinar dan dirham, antara lain:73

71

Ibid.,h.23

72

Ibid.,h.23

73


(62)

48

a. Tujuan penggunaan kembali dinar dirham adalah bagian dari akidah

muslim yang berkaitan erat dengan rukun Islam, yaitu rukun zakat maal

yang telah ditetapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebesar 20

dinar dan 200 dirham atau 88,8 gram emas murni dan 622 gram perak murni.

b. Dinar dan dirham bukanlah untuk ditimbun, proteksi nilai dan spekulasi.

Dinar dan dirham bukan untuk mencari keuntungan sesaat, ketika harga emas atau perak turun beli dan ketika harga naik dijual. Umat Islam dilarang menimbun dinar, dirham atau emas dan perak.

c. Umat Islam dilarang melebur, merusak atau mengurangi berat dan kadar

(debasement) dari dinar dan dirham yang telah ditetapkan oleh syariat dan telah diamalkan oleh umat Islam terdahulu (as-shadiqunal awwalun), dari

generasi sahabat maupun tabi’in dan tabi’it tabi’in karena hal yang

demikian termasuk berbuat kerusakan (fasad) dan kezaliman.

d. Pembelian kembali (buyback) yang dilakukan adalah karena kondisi

terdesak atau terpaksa.

e. Untuk menghindari buyback carilah penyedia komoditas, barang dan jasa

yang menerima dinar dan dirham untuk kebutuhan primer anda tanpa harus kembali kepada Dollar, Rupiah ataupun Ringgit kertas, sehingga dinar dan dirham bersirkulasi dalam muamalah.


(63)

f. Buyback bukanlah suatu kewajiban dan bukan bagian dari after sales services, tapi bersifat saling membantu dan sukarela.

g. Untuk nilai tukar dinar dan dirham salah satu pertimbangan gunakan yang

rendah. Semakin rendah ongkos cetak (premium) terhadap bahan murni emas dan perak digunakan dalam muamalah. Gunakan dinar dan dirham yang murni, lebih mendekati kepada apa yang diminta syariah.

2. Jual Beli Dinar dan Dirham

Dalam jual beli dinar dan dirham harus menerapkan beberapa transaksi di dalamnya, diantaranya:

a. Transaksi Jual Beli atau Pertukaran mata uang (ash-sharf).

b. Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham (al-wadi’ah).

c. Transaksi transfer koin dinar dan dirham (al-wakalah).

Dalam makalah “Meneropong Jejak Dinar dan Dirham”, Alvien Septian Haerisma menjelaskan bahwa Transaksi jual beli atau pertukaran mata uang merupakan hal terpenting (urgent) atau sebagai ruh dari perjalanan wakala dan gerai yang memiliki visi dan misi yakni salah satunya mensosialisasikan dan menerapkan transaksi berbasis dinar dan dirham. transaksi ini diperuntungkan pada kalangan umum, bukan saja muslim yang memiliki keyakinan yang sama disebabkan apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Pada zamannya melainkan juga nonmuslim apabila


(1)

100

A : baik, untuk pembuatan rekening, bisa lihat di http://m.dinar.com, sama seperti internet banking di bank. Kemudian cara ehmm menambah saldo dengan cara transfer uang rupiah ke rekening bank kami, kemudian konfirmasi ke kami lewat email, whatsapp atau sms. Kalau sudah transfer segera lakukan konfirmasi ke kami. Kalau cara cek saldo mudah saja, tinggal masuk https://new.m-dinar.com login deh pake username, password tingga lklik disitu cek saldo. Terus tadi cara mencairkan, kirim email ke kami isinya tentang permohonan pendebetan sekian dinar, dari akun A atas nama A, nanti kami akan proses lalu segera kami kirim ke rekening bank sesuai permintaan dalam bentuk rupiah. Saya kasih contoh simulasi seperti ini Bulan Januari nasabah menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim ).

Q : baik pak faisal, terimakasih atas kesempatan untuk wawancara hari ini, semoga semakin banyak masyarakat yang sadar dan mengenal kemudian menggunakan dinar dirham. Amin, Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaralkaatuh.

A :Wa’alaikumsalam warahmatullahi. sama-sama, biarpun sebentar tapi semoga ada manfaatnya amin.


(2)

97

LAMPIRAN-LAMPIRAN WAWANCARA Q :Assalaamu’alaikum Bapak Faisal.

A :Wa’alaikumussalam.

Q : saya mohon maaf pak sedikit mengganggu waktu bapak, untuk melakukan wawancara dengan bapak mengenai transaksi dinar dan dirham di BMT pak .

A : iya tidak apa-apa, oke… kita langsung mulai saja apa yang perlu mas zaki tanyakan, biar cepet ya.

Q : baik pak, saya langsung ke pertanyaan pertama ya pak. Kenapa BMT memilih dinar dirham untuk salah satu produk unggulan disini ?

A : jadi begini mas zaki, kenapa kita memilih dinar dan dirham sebagai produk unggulan di BMT sini, ya karena emas dan perak komoditas yang paling unggul dari komoditas lain, bagaimana tidak dibilang unggul, kan dinar itu memposisikan dirinya sebagai alat tukar, mahar, alat pembayaran zakat dan tabungan atau investasi. Nah… oleh karena keunggulan eeehh dinar dan dirham tersebut, maka di BMT sini kami jadikan produk unggulan dan insyaAllah akan selalu berkembang pesat Amin.

Q : baik pertanyaan kedua pak A : iya

Q : apa yang di lakukan BMT untuk mensosialisasikan dinar dan dirham ke masyarakat ?

A : nah itu kita sering mengadakan seminar, kajian-kajian yang membahas tentang dinar dan dirham, kita menceritakan ke masyarakat, ini loh ada dinar dirham di BMT. Dinar dan dirham keunggulannya. Tapi BMT belum sepenuhnya mendapat tempat dihati masyarakat, ya ada beberapa masyarakat saja yang ngerti eehh faham BMT dan dinar dirham saja. Padahal kalau


(3)

98

mereka tahu, bahwa nabung di BMT atau di bank-bank yang lain kan sama saja, Cuman masyarakat belum tahu semua tentang BMT. Padahal di BMT sini juga tidak kalah dengan bank - bank lain.

Q : iya pak padahalkan intinya sama – sama nabung hehe A : nah iya itu, mas zaki sudah ada tabungan di BMT ?

Q : eehh belum pak, tapi akan segera membuka tabungan di BMT InshaAllah

A : harus ada itu, lebih baik lagi nabung dinar dirham buat investasi yaa buat nikah, belum nikah kan mas zaki ?

Q : belum pak heeee… baik pak lanjut ke pertanyaan ketiga, produk dinar dirham apa saja yang tersedia di BMT sini pak ?

A : eehmm … ada beberapa produk dinar dan dirham disini, eehmm ada M-Dinar, ada iQirad, ehmm ada satu lagi tuh, sebentar-sebentar eehm BeyBus.

Q : eehh bisa bapak jelaskan satu-satu pak ?

A : Saya jelaskan singkat saja yaa, M-Dinar sendiri merupakan pembayaran dinar gold dinar payment system dengan akad mudharabah, bisa diakses melalui handphone. Sedangkan iQirad itu pendanaan atau pencetakan koin emas buat kebutuhan dinar seterusnya. Kalau Beybus semacam kerja sama dengan mitra usaha BMT saja, tapi lebih ke sosial dan dakwah begitu. Q : baik pak, pertanyaan selanjutnya. Dinar dan dirham di Indonesia kita posisikan sebagai apa pak ? sebagai komoditi apa sebagai mata uang ?

A : sebenarnya mata uang yang hak ya dinar dan dirham, nilainya stabil. Kita bisa memposisikan dia sebagai mata uang juga sebagai komiditi sekaligus. Kenapa saya bisa mengatakan dinar dan dirham bisa menjadi mata uang, karena menurut fungsi uang, dinar dirham memenuhi kriteria fungsi uang. Fungsi uang kan sebagai alat tukar menukar dan satuan nilai. Dinar dirham bisa kok


(4)

99

buat alat tukar, satuan nilai bisa, nilainya stabil malah. Namun untuk menyebarluaskan biar masyarakat pakai dinar dirham sebagai mata uang ya kayanya agak berat, masalahnya ada di pemerintah. Bagaimana kita mau menggunakan dinar sebagai mata uang, sedangkan mata uang yang diakui disinikan uang kertas rupiah. Ya mungkin dinar dirham dipakai sebagai mata uang ya bagi orang-orang yang saling mau saja, antar komunitas mungkin yang sudah menggunakan dinar dirham sebagai mata uang.

Q : jadi dinar dirham di BMT sini sebagai mata uang pak ?

A : sebagai mata uang sekaligus jadi valuta asing, sebagai uang karena alasan yang saya jelaskan tadi sekaligus sebagai komoditi, ya karena memang disini dinar dirham masih dalam bentuk simpanan, jadi orang membeli lalu ditabungin disini. Tentunya orang itu juga dengan membeli dinar dirham dulu sebelum ditabungkan.

Q : sesuai kaidah jual beli valuta asing yang saya tahu kan harus dilakukan dengan tunai pak, apakah dengan cara membeli dinar dan dirham disini lalu menabungkannya apa itu secara tidak tunai ?

A : engga, itu tetap dilakukan secara tunai. Kan begini, saya beli dinar disini sudah dengan uang tunai, tetapi kemudian saya tabungkan disini. Pada saat belinya ya tetap dengan secara tunai. Kalau secara tidak tunaikan ditakutkan terjadi transaksi spot forward.

Q : baik pak, untuk nisbah bagi hasil di BMT ?

A : kalau soal nisbah bagi hasil, itu kami tetap mengacu ke dasar kesepakatan antara mudharib dan shahibul maal, untuk nilai kisarannya ya kita gunakan 50:50. Tapi tetap tergantung ke mudharib dia maunya bagaimana begitu.

Q : pertanyaan terakhir pak, bagaimana cara membuka rekening M-Dinar di BMT kemudian cara menambah saldo, cek saldo dan yang paling penting cara mencairkan dinar ke dalam rupiah ?


(5)

100

A : baik, untuk pembuatan rekening, bisa lihat di http://m.dinar.com, sama seperti internet banking di bank. Kemudian cara ehmm menambah saldo dengan cara transfer uang rupiah ke rekening bank kami, kemudian konfirmasi ke kami lewat email, whatsapp atau sms. Kalau sudah transfer segera lakukan konfirmasi ke kami. Kalau cara cek saldo mudah saja, tinggal masuk https://new.m-dinar.com login deh pake username, password tingga lklik disitu cek saldo. Terus tadi cara mencairkan, kirim email ke kami isinya tentang permohonan pendebetan sekian dinar, dari akun A atas nama A, nanti kami akan proses lalu segera kami kirim ke rekening bank sesuai permintaan dalam bentuk rupiah. Saya kasih contoh simulasi seperti ini Bulan Januari nasabah menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar dapat diambil/dikirim ).

Q : baik pak faisal, terimakasih atas kesempatan untuk wawancara hari ini, semoga semakin banyak masyarakat yang sadar dan mengenal kemudian menggunakan dinar dirham. Amin, Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaralkaatuh.

A :Wa’alaikumsalam warahmatullahi. sama-sama, biarpun sebentar tapi semoga ada manfaatnya amin.


(6)