perbedaan harga bid tertinggi dan ask terendah diantara beberapa dealer atau pedagang saham. Di Bursa Efek Indonesia, spread dealer adalah spread yang
tidak dapat diobservasi karena dealer juga beroperasi ganda sebagai pialang broker. Maka sebaiknya penelitian yang berkaitan dengan bid-ask spread
menggunakan spread pasar market market spread. Lev 1998 dalam Rahmawati 2006 menyatakan bahwa bid-ask spread
merupakan salah satu ukuran dalam likuiditas pasar yang digunakan sebagai pengukur asimetri informasi antara manajemen dengan pemegang saham
perusahaan. Sedangkan Richardson 1998 menyatakan bahwa bid ask-spread merupakan proksi asimetri informasi karena mampu menilai tingkat likuiditas
pasar maupun masalah adverse selection yang dihadapai oleh para pemain di pasar modal. Lebih lanjut lagi, bid-ask spread dapat dijadikan sebagai proksi
yang baik untuk melihat adanya asimetri informasi diantara pihak-pihak yang bertransaksi di pasar modal.
2.5 Tingkat Pengembalian Saham Return Saham
Return saham menurut Bodie 1998 dalam Saputra et al 2002 pengertian tingkat pengembalian investasi adalah penghasilan yang diperoleh selama periode
investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan. Secara praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total selama periode
inventasi dibandingkan harga beli investasi tersebut. Apabila harga jual suatu sekuritas melebihi harga belinya maka terjadilah capital gain. Demikian
sebaliknya, apabila harga jual lebih kecil daripada harga beli maka terjadilah capital loss. Dapat dikatakan bahwa pendapatan yang diperoleh investor dari
saham merupakan pendapatan yang tidak tetap baik itu pendapatan yang berasal dari capital gain maupun dividen. Dikatakan tidak tetap karena jumlah capital
gain yang diperoleh bergantung pada transaksi jual beli yang terjadi di pasar, sedangkan besarnya dividen yang dibagikan dipengaruhi oleh laba dan kebijakan
badan usaha. Menurut Tandelilin 2001, return merupakan salah satu faktor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya. Tujuan investor dalam
berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor resiko investasi yang harus dihadapinya. Sedangkan menurut Sulaiman dan Handi
2008, return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukannya yang terdiri atas dividen dan capital
gainloss. Jadi dapat disimpulkan bahwa return saham adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari investasi saham yang ditanam oleh pemegang
saham investor. Menurut Jogiyanto 2003, return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return
realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi expected return dan risiko di masa
datang. Return ekspetasi expected return adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspetasi sifatnya belum terjadi. Pada umumnya
nilai return yang sering digunakan adalah return total. Return pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu capital gainloss dan yield.
Capital gain merupakan selisih dari harga investasi saat ini dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang lebih tinggi dari harga investasi periode
lalu berarti terjadi keuntungan modal capital gain dan sebaliknya apabila harga investasi saat ini lebih rendah dari harga investasi pada periode sebelumnya maka
terjadi capital loss. Yield merupakan presentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas
atau setara dengan kas sehingga dapat diuangkan dengan cepat. Salah satu contoh yield adalah deviden.
Tidak semua saham memberikan return dalam bentuk capital gain. Dalam bursa saham pergerakan harga saham perusahaan sangatlah cepat dan nilai capital gain
bersifat relatif dan sangat bergantung pada harga pasar dalam instrumen investasi yang bersangkutan. Karena dengan adanya pergerakan harga yang terjadi di bursa
saham maka akan timbul perubahan nilai suatu instrumen investasi. Investasi yang dapat memberikan capital gain adalah seperti obligasi dan saham,
sedangkan yang tidak memberikan komponen return capital gain adalah seperti sertifikat deposito, tabungan dan sebagainya. Return saham sesungguhnya
diperoleh dari capital gainloss hal ini dikarenakan capital gainloss adalah suatu hasil yang sudah pasti didapat oleh investor.
2.6 Ukuran Perusahaan SIZE
Ukuran perusahaan SIZE sebagai alasan bahwa investor menanamkan modalnya dengan mempertimbangkan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar atau kecilnya
suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan
dengan operasinya Ismail, 2004 dalam Triwulandari, 2013. Ukuran perusahaan menurut Ibrahim 2008, merupakan suatu skala
pengklasifikasian besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, total penjualan, nilai pasar saham, dan lain-lain. Adapun
menurut Hartono 2000 dalam Ulfa 2011, besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktivabesar harta perusahaan dengan menggunakan
perhitungan logaritma total aktiva. Jadi berdasarkan beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya
perusahaan yang dapat diukur melalui total asset, total penjualan, dan kapitalisasi pasar.
Ukuran perusahaan pada dasarnya terbagi menjadi tiga yaitu, perusahaan besar, perusahaan sedang, dan perusahaan kecil. Pengukuran ini didasarkan pada total
asset perusahaan. Karena biasanya perusahaan yang besar memiliki aktiva yang besar juga dan ini akan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mampu
menghasilkan laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Selain itu juga dapat memberikan kepastian untuk prospek masa depan perusahaan bagi
investor dalam memprediksi risiko yang akan terjadi jika berinvestasi.