informasi yang ada terjadi dengan seketika.Konsep terbaru dari efisiensi pasar tidak mengharuskan kecepatan penyesuaian harus terjadi dengan
seketika, tetapi terjadi dengan cepat quickly setelah informasi disebarkan untuk tersedia bagi semua orang.Jones 1995 dalam Jogiyanto 2003
memberikan definisi pasar efisien yang memasukkan unsur dari kecepatan penyesuaian yaitu suatu pasar yang efisien adalah pasar yang harga-harga
sekuritasnya secara cepat dan penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia terhadap aktiva tersebut.
2.3.4 Bentuk-Bentuk Efisiensi Pasar
Fama 1970 dalam Jogiyanto 2003, menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi
masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut:
a Efisiensi pasar bentuk lemah weak form, pasar yang harga-harga
sekutritasnya secara penuh mencerminkan fully reflect informasi masa lalu. Informasi ini merupakan informasi yang sudah terjadi, dimana data
masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Fama 1970 dalam Anoraga 2001, efisiensi pasar bentuk lemah, mengandung arti bahwa
kelebihan pendapatan atas dasar informasi historis mengenai harga dan pendapatan. Ini berarti historis dari harta atau pendapatan atas saham tidak
akan memberikan dasar bagi peramalan yang paling baik tentang harga atau pendapatan yang akan datang. Ramalan dari efisiensi bentuk lemah
bertentangan langsung dengan kegiatan para peramal saham atau analisis teknis.
b Efisiensi pasar bentuk setengah kuat semi strong form, pasar yang harga-
harga dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan. Informasi tersebut termasuk informasi yang berada di
laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. c
Efisiensi pasar bentuk kuat, pasar yang harga-harga dari sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi termasuk informasi privat. Jika
pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh abnormal return karena mempunyai
informasi privat. Salah satu jenis informasi privat adalah jenis informasi yang berasal dari orang
dalam insider information yang mempunyai akses atas informasi berharga mengenai keputusan penting yang telah direncanakan oleh perusahaan. Sehingga
dengan modal informasi tersebut mereka melakukan analisa dan mengambil posisi transaksi yang sesuai. Pada saat mengumumkan perseroan tersebut
dikeluarkan, maka informasi tersebut menjadi tersedia bagi masyarakat dan akan meningkatkan harga saham tersebut. Informasi privat yang demikian mampu
memberikan keuntungan abnormal yang konsisten bagi para pemodal yang memiliki informasi tersebut.
Setiap investor menginginkan kondisi yang memberi berbagai kemudahan baik dalam informasi yang tersedia secara akurat dan pelayanan yang cepat. Dengan
kondisi seperti itu maka keputusan informasi yang dibuat bisa menjadi lebih
cepat dan mampu dipertanggungjawabkan secara baik. Sebab dalam kondisi pasar yang jauh dari keakuratan informasi menyebabkan timbulnya spekulasi
adalah jauh lebih tinggi dalam setiap analisa, dan jika ini berlanjut maka akan menyebabkan informasi itu menjadi mahal yang berujung menimbulkan kondisi
pasar yang tidak sehat. Kondisi pasar yang efisien memberikan kondisi harga yang tidak bias, dan
kondisi pasar yang tidak efisien memungkinkan timbulnya harga yang bias. Investor menginginkan berbagai informasi berlangsung secara baik dan terbuka
tanpa ada yang ditutupi, dengan kondisi begitu reaksi investor adalah jelas dalam mengambil berbagai keputusan. Namun itu bisa terjadi sebaliknya pada saat
informasi berlangsung secara tidak terbuka, investor mencoba untuk mengestimasi atau memperkirakan berbagai kondisi pasar yang akan terjadi di
masa depan.
2.4 Teori Asimetri Informasi 2.4.1 Definisi Teori Asimetri Informasi
Istilah informasi asimetris pertama kali diperkenalkan oleh George Akerlof pada tahun 1970. Informasi asimetris merupakan perbedaan informasi yang didapat
antara salah satu pihak dengan pihak lainnya dalam kegiatan ekonomi Akerlof, 1970 dalam Prasetya, 2012. Menurut Brigham 2010 ketidaksamaan informasi
information asymmetry adalah asumsi dimana investor dan manajer memiliki informasi yang berbeda yang lebih baik mengenai prospek perusahaan daripada
yang dimiliki oleh investor. Telah diketahui bahwa manajer perusahaan pasti lebih mengetahui tentang informasi berkaitan dengan kondisi dan prospek
perusahaan dibandingkan dengan investor atau analis, dampak yang mungkin muncul dengan adanya information asymmetry adalah timbulnya kegagalan
pasar. Menurut Jogiyanto 2003, information asymmetry adalah kondisi yang
menunjukkan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memilikinya. Atau informasi yang tidak simetris information asymmetry adalah
informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang mendapat informasi saja informed investor.
Menurut Rock dalam Martani 2003 kesenjangan informasi asymmetric information terjadi antar investor yaitu investor yang memiliki informasi
informed investor dan investor yang tidak memiliki informasi uninformed investor. Investor yang memiliki informasi hanya akan membeli saham yang
akan memberikan return tinggi dimasa mendatang, sedangkan investor yang tidak memiliki informasi akan membeli saham yang return-nya tinggi atau tidak.
Informasi asimetris ini misalnya saja terjadi antara investor yang akan melakukan investasi di dalam pasar modal. Investor harus mengetahui saham dengan baik
sebelum investor tersebut melakukan investasi. Hal ini membuat investor akan mencari tahu saham dengan lengkap serta tepat untuk perusahaan agar
mendapatkan capital gain di masa mendatang. Namun, dalam pencarian informasi tidaklah mudah. Beberapa investor justru mendapatkan informasi yang
sangat minim mengenai saham di pasar modal. Hal ini dikarenakan agen perusahaan tidak mungkin memberikan kondisi perusahaan secara lengkap
kepada publik. Informasi tersebut merupakan rahasia perusahaan yang diberikan