perusahaan dibandingkan dengan investor atau analis, dampak yang mungkin muncul dengan adanya information asymmetry adalah timbulnya kegagalan
pasar. Menurut Jogiyanto 2003, information asymmetry adalah kondisi yang
menunjukkan sebagian investor mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memilikinya. Atau informasi yang tidak simetris information asymmetry adalah
informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang mendapat informasi saja informed investor.
Menurut Rock dalam Martani 2003 kesenjangan informasi asymmetric information terjadi antar investor yaitu investor yang memiliki informasi
informed investor dan investor yang tidak memiliki informasi uninformed investor. Investor yang memiliki informasi hanya akan membeli saham yang
akan memberikan return tinggi dimasa mendatang, sedangkan investor yang tidak memiliki informasi akan membeli saham yang return-nya tinggi atau tidak.
Informasi asimetris ini misalnya saja terjadi antara investor yang akan melakukan investasi di dalam pasar modal. Investor harus mengetahui saham dengan baik
sebelum investor tersebut melakukan investasi. Hal ini membuat investor akan mencari tahu saham dengan lengkap serta tepat untuk perusahaan agar
mendapatkan capital gain di masa mendatang. Namun, dalam pencarian informasi tidaklah mudah. Beberapa investor justru mendapatkan informasi yang
sangat minim mengenai saham di pasar modal. Hal ini dikarenakan agen perusahaan tidak mungkin memberikan kondisi perusahaan secara lengkap
kepada publik. Informasi tersebut merupakan rahasia perusahaan yang diberikan
kepada pihak terpercaya dan pada waktu yang tepat. Dalam menyikapi hal ini, investor yang cerdas akan mencari informasi kemudian melakukan analisis untuk
mendapatkan gambaran yang tepat. Informasi yang didapat akan mengalami perbedaan antara investor dengan agen perusahaan, perbedaan inilah dinamakan
information asymmetry Prasetya, 2012.
2.4.2 Tipe Information Asymmetry
Menurut Scott 2003, ada dua tipe asimetri informasi yaitu: 1.
Adverse selection Adverse selection is a type of information asymmetry whereby one or more
parties to a bussines transaction, or potential transaction, have an infromation advantage over other parties.
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi yang mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial
memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam lainnya lebih
mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan pihak investor luar dirugikan.
2. Moral Hazard
Moral Hazard is a type of information asymmetry whereby one or more parties to a bussines transaction, or potential transaction, can observe their action in
fullfillment of the transaction but other parties cannot.
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi yang mana pihak pemegang saham atau pemberi pinjaman tidak dapat sepenuhnya mengamati kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manajer. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan yang dapat berdampak tidak baik bagi perusahaan dan pemegang saham.
Ketidakseimbangan informasi pada umumnya dapat terjadi karena adanya transaksi jual beli antara para broker dan investor, dimana broker mengalami
kekurangan informasi dan dilain pihak investor memiliki banyak informasi. Disamping itu, ketidakseimbangan informasi juga dapat terjadi apabila saham
perusahaan dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah dari nilai pasarnya. Untuk meminimalisasi risiko tersebut para investor harus melakukan penelitian saham
secara akurat agar bisa mendapatkan keuntungan.
2.4.3 Pengukuran Information Asymmetry
Pengukuran information asymmetry dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengukuran pendekatan proksi bid-ask spread. Bagehot 1971 dalam Yassin
2015, kegiatan perdagangan yang mana didasarkan oleh informasi dapat diketahui dari perbedaan harga beli tertinggi dan harga jual terendah. Semakin
besar informasi privat, semakin besar perbedaan harga jual tertinggi dengan harga beli terendah bid-ask spread. Dengan kata lain semakin besar information
asymmetry maka bid-ask spread pun akan meningkat. Kegiatan jual beli saham atau sekuritas lain di pasar modal, seorang investor
biasanya menggunakan jasa dealer atau broker. Dealer atau broker inilah yang siap untuk menjual saham pada investor pada harga ask. Jika investor yang sudah
memiliki saham ingin menjualnya maka dealer atau broker akan membeli saham