berupa aset yang dimiliki. Ketika mengetahui besarnya Return on Asset ROA, investor dapat menilai seberapa besar laba yang dapat dihasilkan dengan aset
yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan Return on Asset ROA yang
tinggi, menyebabkan permintaan terhadap saham perusahaan tersebut meningkat. Sesuai dengan hukum permintaan, maka semakin tinggi permintaan saham,
semakin tinggi juga harga saham tersebut. Dan kenaikan harga saham itu menyebabkan kenaikan return saham juga. Dengan kata lain Return on Asset
ROA memiliki arah pengaruh positif terhadap tingkat pengembalian saham.
Earning per Share EPS merupakan rasio keuangan yang digunakan investor untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
berdasarkan saham yang dimiliki. Earning per Share EPS ini menunjukkan laba bersih perusahaan yang akan dibagikan kepada semua pemegang saham.
Perkembangan Earning per Share EPS perusahaan yang tinggi akan mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengatur pengalokasian dana yang
diperoleh secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka para investor dapat dengan mantap dan yakin
bahwa perusahaan sangat potensial dan mempunyai prospek investasi yang sangat bagus dimasa yang akan datang. Maka dari itu tujuan investor untuk
mendapatkan return yang tinggi dapat tercapai. Semakin tinggi perubahan Earning per Share EPS akan menarik minat investor
berinvestasi di perusahaan tersebut. Akibatnya permintaan akan saham tersebut akan meningkat dan harga saham juga ikut meningkat. Harga saham yang tinggi
akan mendorong investor untuk menjual saham tersebut. Dan jika saham tersebut
terjual dengan harga yang tinggi maka investor akan mendapatkan return yang tinggi. Maka hubungan antara Earning per Share EPS dengan tingkat
pengembalian saham memiliki arah pengaruh yang positif. Berdasarkan penjelasan kerangka pikir diatas maka dapat digambarkan kedalam model
penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model Penelitian
2.11 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang dijelaskan pada bagian di atas maka hipotesis penelitian ini adalah:
Ho Ό : Information Asymmetry berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Ha
Ό : Information Asymmetry berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Information Asymmetry X1
Tingkat Pengembalian Saham
Y SIZE Ukuran Perusahaan
X2 ROA Return on Asset
X3 EPS Earnings per Share
X4
Ho : SIZE berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Ha : SIZE berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Ho Ύ : Return on Asset ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Ha
Ύ : Return on Asset ROA berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Ho Ώ : Earning per Share EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat
pengembalian saham. Ha
Ώ : Earning per Share EPS berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
Ho ΐ : Information Asymmetry, SIZE, ROA, EPS secara simultan berpengaruh
tidak signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Ha
ΐ : Information Asymmetry, SIZE, ROA, EPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian ini
terdiri dari 1 variabel independen, 3 variabel kontrol dan 1 variabel dependen. Oleh sebab itu penelitian ini bersifat eksplanatif atau explanatory research.
Ferdinand 2006 menjelaskan bahwa menurut metode eksplanasi bangunan teori yang dikembangkan, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian yang
bertujuan membangun proporsi dan hipotesis serta penelitian yang bertujuan menguji hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis sehingga
termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel yang lainnya.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian berupa variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah information asymmetry yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham.
Variabel dependen yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah return saham perusahaan yang termasuk kedalam indeks SRI-KEHATI. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah information asymmetry, dan variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah SIZE, ROA, dan EPS.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono 2014 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI dari tahun 2010-2014. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut Sugiyono, 2014. Menurut Ferdinand 2006 sampel merupakan subset dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil
karena tidak mungkin untuk mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sebuah sampel, oleh karena itu dibentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut
sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI dan tercantum dalam indeks SRI-KEHATI, selama periode 2010-2014. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling adalah metode
pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan struktur penelitian, dimana pengambilan sampel dengan mengambil sampel
perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik dan