EPS tentu saja akan menyejahterahkan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Semakin meningkatnya jumlah Earning per Share EPS akan meningkatkan daya tarik investor dalam menanamkan dana ke dalam perusahaan, sehingga
harga saham akan meningkat. Meningkatnya harga saham akan berpengaruh terhadap meningkatnya total return yang diperoleh investor. Earning per Share
EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan Earning
per Share EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk
menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan jika laba yang diperoleh meningkat, kemungkinan dividen yang dibagikan akan meningkat,
sehingga permintaan akan saham pun naik. Hal ini yang menimbulkan peningkatan harga saham yang selanjutnya akan meningkatkan return saham
Suardana, 2009.
2.9 Penelitian Terdahulu
1. Yassin, et al 2015 dalam penelitian yang berjudul
“The Relationship between Information Asymmetry and Stock Return in the Presence of
Accounting Conservatism ”. Pengujian ini dilakukan terhadap 26
perusahaan yang terdaftar di Amman Stock Exchange ASE untuk periode 2006-2012 menggunakan analisis Seemingly Unrelated Regression SUR.
Variabel dependen penelitian ini adalah return saham, sedangkan variabel independennya adalah information asymmetry, trading volume, risk,
previous day’s stock return dan variabel kontrol yang digunakan yaitu accounting conservatism. Yassin, et al menemukan information asymmetry,
trading volume, risk, previous day’s stock return berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Dan accounting conservatism tidak memiliki
dampak yang signifikan terhadap return saham. 2.
Penelitian yang dilakukan Pujianto 2013 dengan judul “Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Return
Saham”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2006-2010. Sampel penelitian berjumlah 20 perusahaan dengan teknik purposive sampling dan metode penelitian
menggunakan metode analisis deskriptif asosiatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa asimetri informasi memiliki pengaruh yang cukup
signifikan terhadap return saham, terjadinya peningkatan informasi akan menurunkan return saham dalam perusahaan manufaktur.
3. Penelitian Permana 2010 dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun 2004-
2008”. Penelitian dilakukan atas 20 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2004-2008. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah return saham, sedangkan EPS, ROA, LEV, PER dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen. Hasil
penelitian ini berdasarkan metode regresi berganda menyatakan bahwa EPS, ROA, LEV, PER, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif secara
simultan terhadap return saham, hal ini terlihat dari F hitung = 2,404 lebih besar dari F tabel = 2,35. Secara parsial ROA dan PER berpengaruh positif