100
1.1 Termometer Air Raksa
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu
saat es mencair dan suhu penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada thermometer yaitu pada uap air yang mendidih. Saat
dikeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan dan pemuaian kaca
tabung. Jadi pegukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Titik didih Celcius yaitu 0 °C 212 °F dan titik
beku pada 100 °C 32 °F. Tetapi peneliti lain -Frenchman Jean Pierre Cristin
– mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 °C 32 °F dan titik didih pada 100 °C 212 °F. Dia menamakannya
Centrigade.
1.2 Termometer Tahanan Platina RTD
Adalah termometer yang bekerja berdasarkan pada perubahan tahanan yang terjadi pada sensor termometer karena pengaruh
suhumediabenda yang diukur suhunya. Termometer ini lebih teliti dan stabil dibandingkan termokopel dan lebih kuat serta rentang ukur suhu
lebih lebar daripada termistor. Media termometriknya adalah kawat platina. Sifat fisika yang digunakan perubahan tahanan kawat platina sebagai fungsi
suhu. Besaran yang diukur adalah tahnan listrik, rentang ukurnya -200 ~ 850 0C. Pada kenyataannya, konsep mengukur suhu menggunakan
resistensi lebih mudah dikerjakan dari pada pengukuran suhu dengan termokopel. Pertama, karena pengukurannya absolut, tidak diperlukan
adanya sambungan atau sambungan dingin sebagai referensi yang diperlukan. Kedua, cukup kawat tembaga yang digunakan diantara sensor
dan peralatan lainnya karena tidak ada kebutuhan khusus dalam hal ini. Pengukuran
dan Kalibrasi
Termometer Digital
dengan RTD:
Pada dasarnya, selama hubungan suhu dengan tahanan dapat diprediksikan, halus dan stabil, fenomena ini dapat digunakan untuk
mengukur suhu, Tetapi, efek kemurnian terhadap tahanan harus kecil seperti pada beberapa logam murni yang hanya tergantung pada suhu.
Selain itu, karena hubungan antara tahanan dengan kemurnian juga harus
101
konstan - sehingga dapat diabaikan. Hal ini berarti komposisi fisik dan kimiawi harus dibuat konstan.
Kebutuhan penting dalam pengukuran suhu dengan tahanan yang akurat, elemen sensor harus murni, selain itu, juga harus dan selalu berada
pada kondisi annealing melalui perlakuan panas yang sesuai pada bahan agar tidak berubah secara fisik. Juga, bahan elemen sensor ini harus
berada pada lingkungan yang terlindung dari kontaminasi - sehingga perubahan kimiawi dapat dihindari. Tetapi, tantangan lain bagi pembuat
termometer ini adalah mendukung kabel yang tipis dan murni secara memadai, sementara memberikan regangan minimal akibat ekspansi
diferensial antara kabel dengan lingkungannya atau pembentuknya - walaupun sensor mungkin ditempatkan pada pabrik yang beroperasi,
dengan karakteristik lingkungan tertentu.
Keunggulan Air Raksa Sebagai Alat Pengukur Suhu
Berikut ini adalah sebab digunakannya air raksa yang merupakan satu- satunya bentuk logam yang cair sebagai alat pengukuran suhu atau
temperatur pada termometer, yaitu : 1. Raksa dapat menyerap mengambil panas dari suhu sesuatu yang
diukur. 2. Raksa memiliki sifat yang tidak membasahi medium kaca pada
termometer. 3. Raksa dapat dilihat dengan mudah karena warnanya yang mengkilat.
4. Raksa memiliki sifat pemuaian memuai yang teratur dari temperatur ke temperatur.
5. Raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sehingga cocok untuk mengukur suhu tinggi.
1.3 Termometer Digital