Mikroskop Proyektor Teleskop Elemen Pengubah Variabel

49

a. Mikroskop

Penggabungan dua buah lensa pembesar menjadi satu sistem optis biasa disebut dengan mikroskop. Dengan demikian terdapat dua lensa yang berbeda, namanya, ada yang disebut dengan okuler dekat dengan mata dan ada yang disebut dengan obyektip dekat obyek ukur. Gambar 1.28 menunjukkan skematis kerja dari mikroskop. Benda BD yang terletak di depan lensa obyektip akan membentuk bayangan nyata yang terbalik RS. Bayangan RS ini akan terlihat oleh mata sebagai bayangan TU yang kelihatannya lebih besar dari BD dengan perbesaran sebagai berikut: Gambar 3.6 Prinsip mikroskop

b. Proyektor

Seperti halnya pada mikroskop, pada proyektor pun terdapat kombinasi sistem lensa yaitu lensa kondensor dan proyeksi. Tidak semua obyek ukur mempunyai sifat tembus cahaya. Dengan bantuan sinar yang lewat melalui kondensor maka berkas cahayanya 50 akan menyinari benda ukur yang diletakkan di antara kondensor dan proyeksi. Benda ukur yang tidak tembus cahaya ini akan menimbulkan bayangan yang gelap tapi latar belakangnya terang. Pemeriksaan bayangan dari benda ukur dilakukan di balik layar yang terbuat dari kaca buram.

c. Teleskop

Yang telah dibicarakan adalah alat-alat ukur yang mempunyai pengubah optis yang digunakan untuk melihat benda ukur yang letaknya 50elative dekat. Bagaimana halnya dengan benda-benda ukur yang letaknya 50elative jauh. Ada satu alat ukur optis yang dapat digunakan untuk melihat obyek ukur yang 50elative jauh letaknya yaitu yang biasa disebut dengan teleskop. Pada alat ini juga digunakan dua lensa yaitu okuler dan obyektip. Bayangan atau berkas cahaya yang jauh difokuskan oleh obyektip tepat pada fikusnya okuler. Dengan adanya lensa okuler maka bayangan sebagai hasil pembiasan obyektip akan dibiaskan menjadi bayangan atau berkas yang sejajar. Hal ini menyebabkan bayangan dari obyek ukur menjadi lebih jelas dilihat oleh mata. Gambar .. menunjukkan skematis kerjanya teleskop. Gambar 3.7 Prinsip Teleskop

2.5 Pengubah Pneumatis