45
tanpa adanya bagian khusus dari alat ukur yang meneruskan apa yang diterima olehsensor maka si pengukurpun tidak memperoleh
informasi apa-apa daribenda ukur. Ada satu bagian dari alat ukur yang sangat penting yang berfungsi sebagai penerus, pengubah atau
pengolah semua isyarat yang diterima oleh sensor, yaitu yang disebut dengan pengubah. Dengan adanya pengubah inilah semua isyarat dari
sensor diteruskan ke bagian lain yaitu penunjukpencatat yang terlebih dahulu di ubah datanya oleh bagian pengubah. Dengan demikian
pengubah ini mempunyai fungsi untuk memperjelas dan memperbesar perbedaan yang kecil dari dimensibenda ukur. Pada bagian pengubah
inilah yang diterapkan bermacam-macam cara kerja, mulai dari cara kinematis, optis, pneumatis, sampai pada cara gabungan.
2.1 Pengubah Mekanis
Cara kerja dari pengubah mekanis ini berdasarkan pada prinsip kinematis yang melakukan perubahan gerakan lurus translasi
menjadi gerakan berputar roatasi. Contohnya antara lain yaitu: sistem kerja roda gigi dan poros bergigi dari jam ukur dial indicator, sistem
kerja ulir dari mikrometer. Gambar dibawah ini menunjukkan diagram skematis dari prinsip kerja mekanis.
Gambar 3.2 Pengubah kinematis dari mikrometer dan jam ukur
46
Gambar 3.3. Pengubah kinematis dari mikrometer dan jam ukur
2.2 Pengubah Mekanis Optis
Dalam alat ukur pembanding ini digunakan sistem pengubah gabungan yaitu pengubah mekanis dan pengubah optis.
Pengubah mekanis berfungsi untuk menghasilkan perubahan jarak karena persentuhan sensor dengan obyek ukur. Perubahan ini akan
diperjelas melalui perbesaran optis. Gambar 1.24a menunjukkan diagram skematis dari gabungan antara pengubah mekanis dengan pengubah
optis. Pengubah optis di sini bekerja menurut prinsip optik, yaitu dengan menggunakan beberapa cermin atau lensa. Dari gambar tersebut
terlihat adanya cermin datar, proyektor kondensor. Perubahan batang pengukur akan mengubah posisi kemiringan dari cermin.
Kemiringan posisi pemantul cahaya ini mengakibatkan perubahan bayangan yang terjadi yang diproyeksikan ke layar kaca yang berskala.
Bila jarak kedua ujung batang kinematis terhadap engsel batang ukur silinder ukur adalah dua berbanding satu maka dari gambar 1.24a
diperoleh perbesaran sebagai berikut:
47
Gambar 3.4. Sistem pengubah mekanis optis.
Bekerjanya sistem optis pada pengubah mekanis optis tersebut dapat diterangkan melalui gambar 1.25. Bila sinar datang membentuk
sudut α terhadap garis normal maka sinar pantulnya akan membentuk sudut yang sama. Apabila cermin datar dimir
ingkan sebesar δ sedangkan sinar datangnya arahnya tetap seperti tadi maka sinar
pantul antara sinar pantul sebelum cermin dimiringkan dengan sinar pantul sesudah cermin dimiringkan akan membentuk sudut δ , sudut
antara normal pertama dan normal kedua menjadi δ . Sudut antara sinar
datang dan normal 2 adalahα + δ . Sudut antara normal 2 dan sinar pantul 2 adalah α + δ . Dengan emikian sudut antara sinar datang dan
sinar pantul adalah 2 α + δ .
Gambar 3.5. Prinsip optis.
48
2.3 Pengubah Elektris