Kepekaan Daerah mati Dead zone Jangkauan Rangeability

57 yang lain, atau arah sebaliknya. Dengan cara ini diperoleh dua kurva yang menunjukkan nilai kesalahan dan histerisis pada tiap pembacaan. Histerisis biasanya disebabkan oleh gesekan atau gerak balik back klash pada gerakan alat ukur atau karena perubahan pegas pengendali. Kurva seperti itu dapat digunakan untuk mengoreksi pembacaan alat ukur.

4. Kepekaan

Kepekaan alat ukur secara umum mengacu kepada dua hal. Pada beberapa kasus kepekaan menyatakan perubahan terkecil nilai peubah yang diukur di mana alat ukur memberikan tanggapan sementara aliran pemikiran lain menganggap kepekaan sebagai ukuran perubahan yang dihasilkan oleh alat ukur untuk suatu perbahan peuabah yang diukur. Kepekaan alat ukur menyangkut masalah kemampuan dari alat ukur untuk memonitor perbedaan yang kecil dari harga-harga yang diukur. Kepekaan suatu alat ukur berkaitan erat dengan sistem mekanisme dari pengubahnya. Makin teliti sistem pengubah mengolah isyarat dari sensor maka makin peka pula alat ukurnya.

5. Daerah mati Dead zone

Daerah mati dead zone adalah rentang nilai terbesar dari peubah yang diukur di maa alat ukur tidak memberikan tanggapan. Daerah mati biasanya terjadi krena gesekan pada alat penunjuk dan alat pencatat paling sering terjadi pada alat pencatat. Juga ditemukan jenis mekanisme tertentu yang hanya dapat menunjukkan sedikit perubahan dan perubahan diskret dari nilai peubah yang diukur.

6. Jangkauan Rangeability

Jangkauan rangeabilitas dari instrumen biasanya diartikan perbandingan pembacan meter maksimum ke pembacan meter minimum, di mana kesalahan kurang dari harga yang dinyatakan. Dalam hal pengukuran yang mempunyai jarum atau pena, ketidakmampuan pemakai untuk menafsirkan perpindahan kecil dari jarum atau pena secara tepat, membatasi jangkauan. Pengukur sempurna tidak lebih baik daripada apa yang dapat dibacanya. Karena itu kesalahan pembacan harus ditambahkan ke faktor-faktor lain yang membatasi ketelitian dalam pengkur sebenarnya, 58 seperti misalnya geseran, gerakan yang hilang dan sebagainya dalam menentukan ketelitian pengukur. Dalam hal pengaruh kesalahan pada besaran total yang diukur sangat kecil, dapat diterima jangkauan rangeabilitas yang lebih tinggi. Sebaliknya kalau instrumen digunakan untuk kendali kontrol, atau untuk pengukuran bahan dalam pabrik, ketelitian yang tinggi seperti persentasi harga sebenarnya akan diperlukan yang sebagai akibatnya membatasi jangkauan yang dapat diterima.

7. Kesalahan pengukuran