Indeks Pemeriksaan Klinis .1 Indeks Plak Loe dan Silness Kerangka Teori Kerangka Konsep

2.3.4 Peranan Ekstrak Daun Serai Sebagai Antibakteri

Efek antibakteri ekstrak daun serai dihubungkan dengan kandungan kimia serai yaitu mengandung minyak atsiri, sitronela, flavonoid dan saponin. 10,15 Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies bakteri. Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat enzim-enzim penting sehingga terjadi gangguan biosintesis membran sel bakteri. 10 Sitronela bersifat antibakteri dengan kemampuan membunuh bakteri dan menghambat setiap pertumbuhan bakteri khususnya bakteri patogen. 15,16 Saponin merupakan agen fitoantimikrobaalami yang memiliki efek antibakteri, antifungi, dan antivirus. Mekanisme kerja senyawa saponin sebagai antibakteri adalah berinteraksi dengan sterol pada membran sehingga menyebabkan kerusakan protein bakteri dan kehilangan enzim-enzim tertentu. 17 Mekanisme aktivitas antibakteri flavonoid adalah menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membrann sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi. 18

2.3.5 Toksisitas Ekstrak Daun Serai

Di Amerika Serikat telah dilakukan uji toksisitas daun serai. Pada penelitian tersebut, infusa daun serai diberikan kepada oral kepada tikus selama 2 bulan dengan pemberian sampai 20 kali sehari. Hasil dari penelitian tersebut tidak menunjukkan efek toksis terhadap infusa daun serai. 8 2.4 Indeks Pemeriksaan Klinis 2.4.1 Indeks Plak Loe dan Silness Indeks plak Loe dan Silness sedikit berbeda dengan indeks-indeks yang lain. Pada indeks plak Loe dan Silness pengukurannya tidak didasarkan pada perluasan plak melainkan pada ketebalan penumpukan plak gigi. Pengukuran pada setiap gigi dilakukan pada empat sisi, yaitu : distovestibular, vestibular, mesiovestibular dan oral. 22 Universitas Sumatera Utara Kriteria pemberian skor untuk indeks plak Loe dan Silness adalah: 22 0 = Daerah gingiva gigi bebas dari plak 1 = Ada plak tetapi plak hanya bisa dilihat dengan menggoreskan probe ke permukaan gigi 2 = Ada plak dan dapat dilihat dengan mata pada gigi dan tepi gingival 3 = Plak terlihat sangat banyak pada poket gingiva danatau pada gigi dan tepi gingiva Cara penghitungan skor: Untuk satu gigi = Untuk keseluruhan gigi = Hasil : – 1 = Baik 1,1 – 2 = Sedang 2,1 – 3 = Buruk Jumlah seluruh skor dari empat permukaan 4 Jumlah skor plak Jumlah gigi yang ada Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori

Plak Kontrol Plak Flavonoid Mendenaturasi protein sel bakteri dan dapat merusak membran sitoplasma Bekerja sebagai bakteriostatik dengan cara merusak membran sitoplasma Saponin Dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri, menyebabkan apotosis sel Sitronela Minyak atsiri Menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman dengan mengganggu proses terbentuknya Akumulasi plak menurun Pasta gigi Ekstrak daun serai Kimiawi Obat kumur Pembersih interdental Mekanis Sikat gigi Universitas Sumatera Utara

2.6 Kerangka Konsep

Variabel Bebas: Berkumur dengan obat kumur yang mengandung ekstrak daun serai 3 Variabel Terikat: Akumulasi Plak Variabel Terkendali: 1. Frekuensi menyikat gigi 2. Waktu berkumur 3. Lama berkumur 4. Volume obat kumur yang digunakan 5. Jenis sikat dan pasta gigi Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimental pre and post test with control group design. Dalam rancangan penelitian ini subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok, dimana satu kelompok diberikan perlakuan sedangkan kelompok lain diberikan larutan plasebo.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah double-blinded study yaitu baik peneliti dan subjek penelitian tidak mengetahui perlakuan mana yang diberikan kepada subjek penelitian. 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian Proses pembuatan obat kumur dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di Instalasi Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 2 Februari sampai dengan 25 Februari 2015 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kapulaga 2,5% Dibanding Dengan Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2013

5 106 32

Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L) 3% dalam Bentuk Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2011

3 71 65

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

4 95 78

Efektivitas Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) 1,5% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

5 73 62

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

17 54 69

Efektivitas Obat Kumur Ekstrak Daun Serai 3% (Cymbopogon Nardus (L.)Rendle) Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

1 2 24

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN SERAI 3 (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2014

1 1 15

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 19

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TERATAI (NELUMBO NUCIFERA) 2 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2011

0 0 15