Proses Pembentukan Plak Plak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak

Plak gigi didefinisikan sebagai massa organisme yang berupa deposit lunak, membentuk suatu lapisan tipis biofilm, melekat pada permukaan gigi, permukaan kasar lainnya pada rongga mulut seperti restorasi yang permanen atau alat lepasan lainnya. 19-21 Plak berbeda dengan beberapa deposit lain yang terdapat pada permukaan gigi seperti material alba dan kalkulus. 22 Plak gigi berdasarkan letaknya pada permukaan gigi diklasifikasikan menjadi plak supragingiva dan plak subgingiva. Plak supragingiva ditemukan pada atau di atas margin gingiva. 19,21 Plak supragingiva yang berkontak langsung dengan margin gingiva disebut juga dengan plak marginal. 2 Plak subgingiva ditemukan dibawah margin gingiva, diantara gigi dan jaringan sulkus gingiva. 19,20 Kandungan utama plak adalah mikroorganisme. 19,21,22 Satu gram plak mengandung lebih dari 10 10 bakteri. 19,22 Plak mengandung lebih dari 500 spesies mikroba yang berbeda. Di dalam plak juga terdapat mikroorganisme non bakteri seperti mycoplasma, jamur, protozoa, dan virus. Plak gigi tidak dapat dilihat secara visual kecuali dengan menggunakan pewarnaan seperti disclosing solution. Plak berwarna putih, keabu-abuan, atau kuning dan berbentuk globular. Plak biasanya terbentuk pada struktur gigi yang retak, pada pit dan fisur, dan gigi yang tidak rapi. 19

2.1.1 Proses Pembentukan Plak

Proses pembentukan plak terbagi menjadi tiga fase yaitu pembentukan lapisan pelikel pada permukaan gigi, kolonisasi awal bakteri, dan kolonisasi sekunder yang disertai maturasi plak. 19,21 Pada fase awal, lapisan pelikel terbentuk dalam hitungan menit setelah gigi dibersihkan. 19,20 Permukaan gigi atau restorasi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein yang berasal dari saliva dan cairan sulkus begitu juga dari produk sel Universitas Sumatera Utara bakteri dan pejamu dan debris. Pelikel berfungsi sebagai pelindung, bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah pengeringan jaringan. Namun juga merupakan substrat tempat bakteri dari sekitarnya melekat. 19 Dalam beberapa jam, bakteri mulai ditemukan pada pelikel gigi. Kolonisasi awal bakteri didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif, seperti spesies Actinomyces viscosus, Streptococus sanguis, Streptococcus mutans. 19,21 Massa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat. Dalam perkembangannya, terjadi perubahan ekologis pada biofilm yaitu peralihan dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dimana mikroorganisme anaerob gram negatif menjadi dominan. 19 Kolonisasi sekunder terjadi oleh bakteri-bakteri yang tidak ikut terlibat dalam kolonisasi awal ke permukaan gigi yang telah dibersihkan diantaranya spesies Capnocytophaga, Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, Fusobacterium nucleatum dan Porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat pada sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder pada bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Interaksi yang khas terjadi antara pengkolonisasi sekunder dengan pengkolonisasi awal mencakup koagregasi antara F. nucleatum dengan S. sanguis, P. loescheii dengan A. visccosus dan Capnocytophaga ochracea dengan A. viscosus. Koagregasi umumnya terjadi antara bakteri gram positif atau bakteri gram negatif dengan bakteri gram negatif. Namun pada tahap akhir pembentukan plak, koagregasi dominan terjadi antara bakteri gram negatif seperti koagregasi F. nucleatum dengan P. gingivalis atau Treponema denicola. 19

2.1.2 Kontrol Plak

Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kapulaga 2,5% Dibanding Dengan Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2013

5 106 32

Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L) 3% dalam Bentuk Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2011

3 71 65

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

4 95 78

Efektivitas Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) 1,5% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

5 73 62

Efektifitas Ekstrak Biji Ketumbar 3% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Usu Angkatan 2011

13 91 69

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

17 54 69

Efektivitas Obat Kumur Ekstrak Daun Serai 3% (Cymbopogon Nardus (L.)Rendle) Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

1 2 24

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN SERAI 3 (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) DALAM MENURUNKAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2014

1 1 15

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 19

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TERATAI (NELUMBO NUCIFERA) 2 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2011

0 0 15