Dengan sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik dari orang lain, terutama bawahannya. Bahkan seorang pemimpin
yang demokratik tidak akan takut membiarkan para bawahannya berkarya meskipun ada kemungkinan prakarsa itu akan berakibat kesalahan. Jika
terjadi kesalahan, pemimpin yang demokratik berada disamping bawahan yang berbuat kesalahan itu, bukan untuk menindak atau menghukumnya,
melainkan meluruskannya sedemikian rupa sehingga bawahan tersebut belajar dari kesalahannya itu dan dengan demikian menjadi anggota
organisasi yang lebih bertanggung jawab. Karakteristik penting seorang pemimpin yang demokratik yang sangat positif ialah dengan cepat
menunjukkan penghargaannya kepada para bawahan yang berprestasi tinggi.
6
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri prilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar
belakang historis, sebab musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya, serta etika
profesi kepemimpinan.
I.5.3. Teori Kepemimpinan
7
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan
mengemukakan berbagai segi, antara lain:
6
Prof.DR.Sondang P.Siagian MPA, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta, 1998, hal.27-45.
7
Dr.Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT.Grafindo Persada, 2005, hal.31.
Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Sejarah Pemimpin dan Kepemimpinan
Kepemimpinan muncul bersama-sama dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman nenek moyang manusia berkumpul bersama, lalu bekerja
bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menentang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerjasama antar manusia dan
ada unsur kepemimpinan.
Sebab Munculnya Pemimpin Dua teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin yaitu:
1. Teori Genetis menyatakan sebagai berikut:
o Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-
bakat lama yang luar biasa sejak lahirnya. o
Dia ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, termasuk yang khusus.
o Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
2. Teori Sosial menyatakan sebagai berikut:
o Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk, tidak terlahir
begitu saja. o
Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
o Teori Ekologis atau Sintesis muncul sebagai reaksi dari kedua teori
tersebut lebih dahulu, menyatakan bahwa seorang akan sukses menjadi kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan
Universitas Sumatera Utara
melalui pengalaman dan usaha pendidikan juga sesuai dengan tuntutan lingkungan ekologisnya.
8
Syarat-Syarat Kepemimpinan
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:
a. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan
wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga
orang mampu mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan
tertentu. c.
Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap
melebihi dari kemampuan anggota biasa. Stogdill dalam bukunya ”Personal Factor Associated with Leadership”
yang dikutip oleh James A.Lee dalam bukunya “Management Theories and Prescription” menyatakan bahwa, pemimpin itu harus memiliki beberapa
kelebihan, Yaitu: a.
Kapasitas seperti kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara verbal facility, keaslian, kemampuan manilai.
b. Prestasi echievement seperti gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan,
perolehan prestasi dalam olahraga.
8
Ibid, hal.34-35.
Universitas Sumatera Utara
c. Tanggung jawab seperti mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri,
agresif dan punya hasrat untuk unggul. d.
Partisipasi seperti aktif, memiliki jiwa sosialbilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan, punya rasa
humor. e.
Status seperti meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi, popular dan tenar.
Sedangkan Earl Nightingale dan White Scult dalam bukunya ”Creative Thingking How to Win Ideas” 1965 menuliskan kemampuan pemimpin dan
syarat yang harus dimiliki ialah: a.
Kemandirian, berhasrat memajukan diri sendiri individualism b.
Besar rasa ingin tahu dan cepat tertarik pada manusia dan benda-benda corius.
c. Multi trampil atau memiliki kepandaian beraneka ragam.
d. Memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, suka berkawan.
e. Perfeksionis, selalu ingin mendapatkan yang sempurna
f. Mudah menyesuaikan diri, adaptasinya tinggi.
g. Sabar namun ulet, serta tidak berhenti.
h. Waspada, peka, jujur, optimis, berani, gigih, ulet, realistis.
i. Komunikatif, serta pandai berbicara atau berpidato.
j. Berjiwa wiraswasta.
k. Sehat jasmaninya, dinamis, sanggup dan suka menerima tugas yang berat,
serta berani mengambil resiko. l.
Tajam firasatnya dan adil pertimbangannya.
Universitas Sumatera Utara
m. Berpengetahuan luas dan haus akan ilmu pengetahuan.
n. Memiliki motivasi tinggi dan menyadari target atau tujuan hidupnya yang
ingin dicapai, dibimbing oleh idealisme tinggi. o.
Punya imajinasi tinggi, daya kombinasi dan daya inovasi Yang jelas, pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan anggota-anggota biasa lainnya. Sebab kelebihan-kelebihan tersebut dia bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya. Terutama sekali ilah kelebihan
di bidang moral dan akhlak, semangat juang, ketajaman intelegensi, kepekaan terhadap lingkungan dan keuletan. Dan yang penting lainnya ialah memiliki
integritas kepribadian tinggi.
I.5.4. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan