Komunikasi dan Komunikasi Massa Teori Dissonansi Kognitif

9 disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut pandang mana penelitian akan disoroti. Adapun teori yang dianggap relevan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin communicatio dan bersumber dari kata communis. Arti communis disini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Menurut Bernard Berelson dan Garry A.Stainer, komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-lain Ruslan, 2002 : 17. Menurut Carl I. Hovland, mengemukakan bahwa komunikasi itu adalah suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain Soenarjo, 1995 : 143. Untuk memahami pengertian dari komunikasi, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell yang terkenal dengan model komunikasinya berupa ungkapan verbal “who says what in which channel to whom with what effect”, yakni komunikasi meliputi 5 unsur : a. Who komunikator, pihak yang menyampaikan pesan. b. Says what pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang. Universitas Sumatera Utara 10 c. In which channel media, sarana atau saluran yang mendukung penyampaian pesan. d. To whom komunikan, pihak yang menerima pesan. e. With what effect efek yang ditimbulkan, dampak yang timbul sebagai pengaruh dari pesan. Effendy, 1992 : 10 Berdasarkan paradigma ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dari berbagai macam cara komunikasi yang dilakukan di dalam masyarakat, salah satu bentuknya adalah komunikasi massa yang dapat diartikan dalam dua cara yakni, komunikasi oleh media dan komunikasi untuk massa. Namun ini tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. Media tetap cenderung memilih khalayak dan demikian pula sebaliknya memilih- milih media. Rivers, 2003 : 18.

2. Teori Dissonansi Kognitif

Istilah dissonansi kognitif cognitive dissonance, menjelaskan suatu situasi apabila terjadi ketidaksesuaian antara komponen kognitif dan komponen perilaku dan sikap atau bisa dikatakan dissonansi kognitif adalah suatu keadaan di mana orang mengalami ketidaksesuaian di antara komponen-komponen sikap tertentu. Orang tersebut akan bangkit memperbaiki ketidaksesuaian itu. Dissonansi kognitif mempunyai pengaruh penting dalam publik, yakni dapat membantu menjelaskan pilihan yang diambil oleh seseorang apabila Universitas Sumatera Utara 11 komponen-komponen itu tidak konsisten. Misalnya, jika unsur-unsur yang mendasari dissonansi itu tidak seberapa penting, maka orang itu tidak akan merasa tertekan untuk mengurangi dissonansi, selain itu teori ini juga dapat membantu meramalkan kecenderungan propensity orang mengubah sikapnya. Misalnya, jika seseorang diharuskan oleh pekerjaan atau jabatannya untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan sikap pribadinya, maka orang tersebut akan mengubah sikapnya supaya lebih sesuai dengan apa yang harus dikatakan atau dilakukan.

3. Teori S-O-R