17 dimulai sebagai jawaban yang diucapkan dan diberi oleh individu terhadap suatu
rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pertanyaan yang dipermasalahkan.
c. Karakteristik Responden Karakteristik responden adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang
yang dapat membedakannya dengan orang lain, seperti : usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, penghasilan, pekerjaan.
1.8 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :
Karakteristik Responden Pekerja dan Pengunjung Diskotik
Variabel Bahaya Asap Rokok
Variabel Opini Pekerja
dan Pengunjung
Universitas Sumatera Utara
18
1.9 Operasional Variabel
Berdasarkan konsep yang telah disusun, maka dibuatlah operasional variabel untuk memudahkan penggunaan kerangka konsep dalam operasionalisasi
variabel ini. Jadi, operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: No. Komponen
Operasional Komponen
1 Komponen
Opini Publik - Perhatian.
- Pengertian. - Penerimaan.
2. Komponen
Bahaya Asap Rokok - Informasi tentang bahaya asap rokok.
- Isi informasi. - Sumber informasi.
- Kejelasan informasi. - Ketertarikan terhadap informasi.
- Penyampaian informasi.
3. Karakteristik Responden
- Usia. - Jenis Kelamin.
- Pendidikan. - Status Perkawinan.
- Penghasilan. - Pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
19
1.10 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Pengukuran merupakan suatu proses mengubah
konstruk ke dalam seperangkat angka yang dapat dianalisis secara statistik Buleang, 2004 : 73. Untuk memperjelas uraian dalam tulisan ini, penulis
memberikan penjelasan atas istilah operasional : a. Perhatian adalah atensi yang diberikan responden, yakni perhatian terhadap
bahaya asap rokok. b. Pengertian adalah responden mengerti untuk melanjutkan proses berikutnya.
c. Penerimaan adalah setelah responden memperhatikan dan mengerti, maka terjadilah kesediaan untuk menerima sehingga dapat mengubah sikap.
d. Informasi tentang bahaya asap rokok adalah hal-hal yang penting untuk diberitahukan kepada publik tentang bahaya asap rokok.
e. Isi informasi adalah bagian yang paling penting dari suatu informasi. f. Sumber informasi adalah asal dari data-data yang di dapat secara lisan dan
tulisan. g. Kejelasan informasi adalah pemberitahuan akan informasi secara terpercaya.
h. Ketertarikan informasi adalah hal-hal yang menarik dari informasi tersebut.
i. Penyampaian informasi adalah proses yang dilakukan dalam memberikan
informasi tersebut. j. Usia adalah tingkatan umur responden.
Universitas Sumatera Utara
20 k. Jenis Kelamin adalah penggolongan sex pada responden, yakni laki-laki dan
perempuan. l. Pendidikan adalah latar belakang tingkatan sekolah terakhir dari responden.
m. Status Perkawinan adalah penggolongan terhadap responden yang sudah menikah atau belum menikah.
n. Penghasilan adalah rataan pendapatan dari mata pencaharian responden. o. Pekerjaan adalah mata pencaharian responden.
Universitas Sumatera Utara
21
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Bagian ini menerangkan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka konsep, model teoritis,
operasional variabel, definisi operasional.
BAB II : URAIAN TEORITIS
Bagian ini berisi teori dan pengertian yang relevan dengan masalah yang diteliti dan
digunakan dalam penelitian diantaranya adalah teori komunikasi dan komunikasi massa,
informasi bahaya asap rokok, teori dissonansi kognitif, teori S-O-R, teori komunikasi antar
pribadi, teori opini dan opini publik.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini
menjelaskan tentang deskripsi lokasi
penelitian, metode penelitian, populasi dan
Universitas Sumatera Utara