23
BAB II URAIAN
TEORITIS
2.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi kian hari kian popular. Begitu populernya sampai muncul berbagai macam istilah komunikasi. Ada komunikasi timbal balik, ada
komunikasi tatap muka, ada komunikasi langsung, komunikasi vertikal, komunikasi dua arah dan lain sebagainya.
Adapun istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin communication dan bersumber dari kata communis. Arti
communis disini adalah sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.
Sebenarnya istilah-istilah seperti itu tidak perlu membingungkan kita. Apapun istilahnya, bila kita tetap berpijak pada obyek formal ilmu komunikasi
dan memahami ruang lingkupnya, maka semua istilah itu dapat diberi pengertian secara jelas dan dapat dibedakan menurut karakteristiknya masing-masing. Salah
satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh pakar menurut bidang ilmunya.
Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Stainer, komunikasi adalah kegiatan penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya
23
Universitas Sumatera Utara
24 dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik,
dan lain-lain Ruslan, 2002 : 17. Menurut Carl I. Hovland, mengemukakan bahwa komunikasi itu adalah
suatu proses dimana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain Soenarjo, 1995 : 143.
Untuk memahami pengertian dari komunikasi, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell yang
terkenal dengan model komunikasinya berupa ungkapan verbal “who says what in which channel to whom with what effect”, yakni bahwa komunikasi meliputi 5
unsur : a.
Who komunikator, pihak yang menyampaikan pesan. b.
Says what pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang-lambang. c.
In which channel media, sarana atau saluran yang mendukung penyampaian pesan.
d. To whom komunikan, pihak yang menerima pesan.
e. With what effect efek yang ditimbulkan, dampak yang timbul sebagai
pengaruh pesan. Effendy, 1992 : 10.
Berdasarkan adanya paradigma ini dapatlah disimpulkan bahwa komunikasi itu adalah suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan dari
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan adanya efek tertentu.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.2 Proses Komunikasi
Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan di atas, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan
persyaratan terjadinya komunikasi. Dalam “ bahasa komunikasi “ komponen- komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Komunikator, yakni orang yang menyampaikan pesan; b. Pesan, yakni pernyataan yang di dukung oleh lambang-lambang;
c. Komunikan, yakni orang yang menerima pesan; d. Media, yakni sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikasi jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya; e. Efek, yakni dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Adapun teknik berkomunikasi adalah cara atau “ seni “ penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga
menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan oleh komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat
berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, himbauan, anjuran dan sebagainya. Pernyataan tersebut dibawakan oleh lambang, umumnya bahasa. Dikatakan bahwa
umumnya bahasa yang dipergunakan untuk menyalurkan pernyataan itu, sebab ada juga lambang lain yang dipergunakan, antara lain gerakan anggota tubuh,
gambar, warna dan sebagainya. Melambaikan tangan, mengedipkan mata, mencibirkan bibir atau menganggukan kepala adalah hal yang merupakan
lambang untuk menunjukkan perasaan atau pikiran seseorang.
Universitas Sumatera Utara
26 Gambar, apakah itu foto, lukisan, sketsa, karikatur, diagram, grafik, atau
lain-lainnya adalah lambang yang biasa digunakan untuk menyampaikan pernyataan seseorang. Demikian pula warna, seperti lampu lalu lintas : merah
berarti berhenti, kuning berarti bersiap-siap atau berhati-hati, dan hijau berarti berjalan. Kesemuanya itu lambang yang dipergunakan polisi lalu lintas untuk
menyampaikan instruksi kepada para pemakai jalan. Diantara sekian banyak lambang yang biasa digunakan dalam komunikasi
adalah bahasa, sebab bahasa dapat menunjukkan pernyataan seseorang mengenai hal-hal, selain yang kongkrit juga yang abstrak, baik yang terjadi saat sekarang
maupun waktu yang lalu dan masa yang akan datang, tidak demikian kemampuan lambang-lambang lainnya.
Adapun yang terpenting dalam komunikasi adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek
tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni
adanya : a. Dampak Kognitif
Dampak Kognitif adalah hal yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Disini pesan
yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikator yang kemudian ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan perkatan lain, tujuan
komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan.
Universitas Sumatera Utara
27 b. Dampak Afektif
Dampak afektif lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak
hatinya menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
c. Dampak Behavioral Merupakan suatu dampak yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak
yang ditimbulkan pada komunikan dalam bentuk adanya suatu perilaku atau tindakan Rakhmat, 2004 : 209.
Untuk contoh mengenai ketiga jenis dampak di atas dapat diambil dari berita surat kabar. Seperti adanya surat kabar yang pernah membuat berita dengan
dilengkapi foto mengenai seseorang wanita yang menderita tumor menahun sehingga perutnya menjadi besar. Peristiwa yang diberitakan lengkap dengan
fotonya ini menarik banyak perhatian banyak pembaca. Berita tersebut dapat menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang membaca hanya tertarik untuk
membacanya saja dan kemudian ia menjadi tahu, maka dampaknya hanya berkadar kognitif saja dan apabila ia merasa iba atas penderita perempuan yang
hidupnya tidak berkecukupan itu, berita tersebut menimbulkan dampak afektif, tetapi kalau si pembaca yang tersentuh hatinya itu, kemudian pergi ke redaksi
surat kabar yang memberitakannya dan menyerahkan sejumlah uang untuk disampaikan kepada si penderita, maka berita tadi menimbulkan dampak
behavioral.
Universitas Sumatera Utara
28
2.1.3 Pengertian Komunikasi Massa
Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright yang mengatakan bahwa komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh
terpencar, sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu Komala dan Elvinaro, 2004 : 3.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yakni pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
besar orang Komala dan Elvinaro, 2004 : 3. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi,
sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika
tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran dan televisi,
keduanya dikenal sebagai media elektronik, adanya media cetak yakni surat kabar dan majalah serta ada juga media film yakni film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop. Ada juga definisi tentang komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan
oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gerbner yang menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi
dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang
Universitas Sumatera Utara
29 dalam masyarakat industri Komala dan Elvinaro, 2004 : 4. Dari definisi Gerbner
ini tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan kepada khalayak luas secara
terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan,
melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan sifat dan ciri komunikasi massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari
penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk
komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar
Komala dan Elvinaro, 2004 : 4. Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di satu tempat, tetapi tersebar di
berbagai tempat. Menurut Freidson, definisi komunikasi massa dibedakan dari jenis
komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya
satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk
menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang
Universitas Sumatera Utara
30 sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat Komala dan
Elvinaro, 2004 : 4. Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan
istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk
sekelompok orang tertentu saja, melainkan diberikan untuk semua orang. Dalam hal ini Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu
adanya unsur keserampakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai
lapisan masyarakat, karena dalam proses komunikasi massa ada sifat keserampakan dalam penerimaan pesan.
Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau
prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi
massa. Bahkan, secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui pula ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannya dari bentuk
komunikasi.
2.1.4 Proses Komunikasi Massa
Terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian komunikasi massa. Ada yang menilai dari segmen khalayaknya, dari segi medianya dan adapula dari
sifat pesannya.
Universitas Sumatera Utara
31 Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu proses komunikasi
yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massa melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti :
radio, televisi, surat kabar dan film. Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, maka komunikasi massa memiliki ciri tersendiri. Sifat
pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan.
Ciri lain yang dimiliki komunikasi massa adalah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga
merupakan suatu lembaga atau instuisi yang terdiri dari banyak orang, misalnya reporter, penyiar, editor, tekhnisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian
pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya
lambat tertunda dan sangat terbatas, tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio,
televisi, internet dan sebagainya maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat.
Selain itu, sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama
bila didokumentasikan. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk
mengelolanya.
Universitas Sumatera Utara
32 Pengertian Komunikasi massa, pada satu sisi adalah proses dimana
organisasi media memproduksikan dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain diartikan sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anionim melalui media cetak maupun elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat. Gejala umum yang dapat dilihat dari suatu proses adalah bahwa proses
merupakan peristiwa yang berlangsung secara berkelanjutan, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan akan berakhir. Dalam operasionalnya, proses
memerlukan berbagai komponen penunjang. Demikian pula dengan komunikasi yang pada hakikatnya merupakan suatu proses, berlangsungnya komunikasi sudah
pasti memerlukan berbagai komponen. Pengertian komponen disini adalah bagian-bagian terpenting dan mutlak harus ada pada suatu keseluruhan atau
kesatuan, yakni komunikator, pesan, dan komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada, maka
komunikasi tidak dapat berlangsung. Namun demikian, selain ketiga komponen tersebut masih terdapat komponen lainnya yang berfungsi sebagai pelengkap.
Artinya, jika komponen tersebut tidak ada, maka tidak akan berpengaruh terhadap komponen lainnya. Oleh karena itu, komponen-komponen utama yakni adanya
komunikator-pesan-komunikan mutlak harus ada pada proses komunikasi, baik itu di dalam komunikasi antar personal interpersonal, kelompok maupun
komunikasi massa.
Universitas Sumatera Utara
33 Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan
antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka dimana setiap orang dapat melihat, membaca, mendengarnya seperti terdapat adanya media cetak dan media
elektronik. Berkat perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa elektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik
makin banyak bentuknya dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan komunikasi antar pribadi. Hal ini disebabkan
karena makin canggihnya media komunikasi itu sendiri yang bisa dikombinasikan multi-media antara satu sama lainnya.
Adapun bentuk-bentuk
media massa
yang digunakan dalam memberikan suatu informasi, dalam hal ini khususnya tentang bahaya asap rokok adalah
sebagai berikut : a. Surat Kabar
Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai
sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guternberg di Jerman Komala dan Elvinaro, 2004 : 99.
Untuk dapat memanfaatkan media massa secara maksimal demi tercapainya tujuan komunikasi, maka seorang komunikator harus memahami
kelebihan dan kekurangan media tersebut. Dengan kata lain, komunikator harus mengetahui secara tepat karakteristik media massa yang akan digunakannya, dan
Universitas Sumatera Utara
34 sebagai media cetak, surat kabar tetap berbeda karena memiliki karakteristik yang
khas, yang dimiliki masing-masing media. Adapun karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup :
- Publisitas Publisitas atau publicity adalah penyebaran pada publik atau khalayak.
Salah satu karakteristik komunikasi massa adalah pesan yang dapat diterima oleh sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di berbagai tempat, karena pesan
tersebut penting untuk diketahui umum, atau menarik bagi khalayak pada umumnya.
- Periodesitas Periodesitas menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan,
atau dwi mingguan. Sifat periodesitas sangat penting dimiliki media massa, khususnya surat kabar. Kebutuhan manusia akan informasi sama halnya dengan
kebutuhan manusia akan makan, minum, dan pakaian. - Universalitas
Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya yang beraneka ragam dari seluruh dunia. Dengan demikian isi surat kabar meliputi seluruh aspek
kehidupan manusia, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan dan lain-lain.
- Aktualitas Suatu laporan tercepat yang menunjuk pada “kekinian” atau terbaru dan
masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau menarik tiap hari berganti dan
Universitas Sumatera Utara
35 perlu untuk dilaporkan, karena khalayak pun memerlukan informasi yang paling
baru. Hal ini dilakukan oleh surat kabar, karena surat kabar sebagian besar memuat berbagai jenis berita.
- Terdokumentasikan Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau
artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping. Misalnya karena berita
tersebut berkaitan dengan kesehatan, dalam hal ini tentang informasi akan bahaya merokok, maka artikel yang terdapat dalam surat kabar tersebut bermanfaat untuk
menambah pengetahuan khalayak yang membacanya. Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi
menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia.
Adapun empat fungsi media massa informasi, edukasi, hiburan dan persuasif, fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini
sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya, karenanya sebagian besar rubrik
surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita seperti adanya artikel di dalam surat kabar yang memuat tentang bahaya rokok, sehingga di Jakarta telah membuat
adanya penerapan Perda nomor 2 dan 75 tahun 2005 Harian Global 29 November. Untuk itu ketika khalayak membaca surat kabar tersebut maka
khalayak dapt menambah wawasannya dalam bidang kesehatan terutama
Universitas Sumatera Utara
36 bagaimana untuk dapat mengerti bahwa rokok dan asap rokok tersebut dapat
membahayakan manusia sehingga dengan secepat mungkin untuk menghindarinya.
b. Majalah Keberadaan majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah surat
kabar. Sebagaimana surat kabar, sejarah majalah diawali dari negara-negara Eropa dan Amerika.
Sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada masa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia Komala dan Elvinaro,
2004 : 109. Majalah merupakan media yang paling sederhana organisasinya, relatif,
lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka
dapat dengan leluasa dan luwes dalam menentukan bentuk, jenis, dan sasaran khalayaknya.
Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki suatu karakteristik
tersendiri dibandingkan dengan surat kabar, yang dapat terlihat dalam bentuknya, diantaranya adalah :
- Penyajian lebih mendalam Bahwa berita-berita dalam majalah disajikan lebih lengkap, karena
dibubuhi latar belakang peristiwa atau unsur why yang dikemukakan secara
Universitas Sumatera Utara
37 lengkap, begitu pula peristiwanya atau proses terjadinya peristiwa unsur how
dikemukakan secara kronologis. - Nilai aktualitas lebih lama
Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Sebagai contoh, kita akan menganggap usang
surat kabar kemarin atau dua hari yang lalu apabila kita baca saat ini, tetapi kita tidak pernah menganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari yang lalu.
Hal inilah yang membuat adanya nilai aktualitas yang lebih lama dari majalah tersebut.
- Gambarfoto lebih banyak Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya
yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambarfoto yang lengkap, dengan ukuran yang besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang
digunakannya pun lebih baik. - Cover sampul sebagai daya tarik
Disamping foto, cover atau sampul majalah juga merupakan daya tarik tersendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover
majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik pula.
Adapun fungsi dari majalah ini mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda satu dengan yang lainnya. Contohnya
ada majalah Men’s Health yang lebih berfungsi sebagai media informasi tentang
Universitas Sumatera Utara
38 kesehatan untuk pria seperti adanya artikel dalam majalah yang memuat akan
bahaya merokok, sehingga para pembaca khususnya pria dapat lebih mengerti bahwa rokok tersebut tidak baik untuk kesehatan manusia Majalah Men’s Health
5 Desember 2007. c. Radio
Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak maka banyak juga orang yang memperkirakan bahwa radio siaran
berada diambang kematian. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes dan telah
beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya Komala dan Elvinaro,
2004 : 115. Selain itu radio merupakan sarana imajinasi, komunikasi, dan sahabat sehingga lebih dari sekedar penyampai fakta Masduki, 2001 : 34.
Keunggulan radio siaran adalah dapat didengar dimanapun kita berada, dikarenakan radio memiliki kemampuan menjual pada khalayak. Adapun radio
siaran sebagai alat komunikasi pertama sekali ditemukan di Amerika Serikat dan Inggris, setelah terlebih dahulu ditemukannya mesin cetak. Radio siaran yang
digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa mula-mula diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915 Komala dan Elvinaro, 2004 : 117.
Adapun radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Selain itu juga mempunyai fungsi yakni sebagai kontrol
sosial seperti halnya surat kabar, yakni radio siaran dapat memberikan informasi,
Universitas Sumatera Utara
39 menghibur, mendidik dan melakukan persuasi. Kekuatan radio siaran dalam
mempengaruhi khalayak sudah dibuktikan dari masa ke masa di berbagai negara. Salah satu contoh adanya program radio siaran talk show tentang bahaya rokok
yang menyatakan bahwa rokok tersebut benar-benar tidak menyehatkan dan bahkan dapat mematikan manusia http:www.reuters.com.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut adalah : - Daya Langsung
Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat.
- Daya Tembus Kekuatan lain dari radio siaran, ialah daya tembus. Melalui benda kecil
yang namanya radio siaran, kita dapat mendengarkan siaran berita dari BBC di London atau ABC di Australia dengan mudah kita memindahkan channel dari
stasiun radio siaran satu kepada stasiun radio siaran lainnya, padahal jarak Indonesia dengan Inggris maupun Australia sangat jauh dan dipisahkan oleh
luasnya laut dan tingginya gunung, dengan demikian radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan.
- Daya Tarik Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan
adalah daya tarik. Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata dan efek suara. Ketiga unsur ini
Universitas Sumatera Utara
40 sangatlah penting dikarenakan khalayak tidak akan merasa cepat bosan dalam
mendengar radio siaran tersebut. Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism mengemukakan bahwa
perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio siaran ialah media cetak dibuat untuk “konsumsi” mata, sedangkan radio siaran untuk “konsumsi” telinga
Komala dan Elvinaro, 2004 : 122. Sebaiknya kita ingat kembali ciri-ciri komunikasi massa, yang membedakan media massa satu dengan media massa
lainnya adalah stimulasi alat indra. Pesan yang disusun untuk surat kabar akan sulit dimengerti oleh
komunikan apabila pesan itu disampaikan melalui radio siaran. Untuk radio siaran terdapat cara tersendiri, yakni apa yang disebut radio siaran style atau gaya radio
siaran. Adapun gaya radio siaran ini disebabkan oleh sifat radio siaran yang
mencakup : - Imajinatif
Karena hanya indra pendengaran yang digunakan oleh khalayak dan pesannya pun selintas, maka radio siaran bisa dipastikan dapat mengajak
komunikannya untuk ikut berimajinasi. Dengan kata lain, pendengar radio siaran bersifat imajinatif.
- Auditori Sifat auditori itu sebagai konsekuensi dari radio siaran untuk didengar,
karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi
Universitas Sumatera Utara
41 melalui radio siaran diterima selintas. Pendengar tidak akan dapat mendengar
kembali informasi yang tidak jelas diterimanya, karena ia tidak bisa meminta kepada komunikator atau penyiar untuk mengulang informasi yang hilang
tersebut, kecuali ia merekamnya. - Akrab
Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab. Seorang penyiar radio siaran seolah-olah berada di kamar pendengar, menemani pendengar dalam mobil, dan di
tempat-tempat lainnya dimana saja pendengarnya berada, maka dengan akrab dan cekatan ia menghidangkan acara-acara yang bervariasi, mulai dari acara yang
informatif sampai acara-acara hiburan yang menggembirakan yang diberikan kepada khalayak.
- Gaya Percakapan Bahwa materi radio siaran yang akan disampaikan secara informatif
maupun hiburan haruslah bergaya di dalam melakukan percakapannya, sehingga ada kesan yang dapat diingat oleh pendengarnya.
Karakteristik radio siaran tersebut di atas perlu dipahami komunikator agar dalam menyusun dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio
siaran, komunikator dapat melakukan penyesuaian, sehingga komunikasi mencapai sasaran.
e. Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling
berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi yang dimaksud adalah televisi
Universitas Sumatera Utara
42 siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan cirri-ciri yang
dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan
dan komunikasinya bersifat heterogen. Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai
eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, adanya
penemuan Marconi, pada tahun 1890 dan penemuan dari Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya dengan menggunakan metode pengiriman
gambar melalui kabel Komala dan Elvinaro, 2004 : 126. Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus
1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang
disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun station call sampai sekarang.
Adapun fungsi dari televisi yakni sama dengan fungsi dari media massa lainnya, yakni memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Akan
tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi
UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk
memperoleh informasi Komala dan Elvinaro, 2004 : 128. Sebagai salah satu
Universitas Sumatera Utara
43 contoh bahwa televisi itu berfungsi untuk memberikan informasi kepada
khalayak, dapat terlihat adanya penayangan tentang kesehatan yang selalu diadakan di stasiun-stasiun televisi seperti Metro tv yang menayangkan acara
“Life and Health”, dimana programnya berupa talk show dalam memberikan informasi kepada khalayak tentang bahaya rokok yang tidak baik untuk kesehatan
dan bisa juga dapat mematikan manusia http:www.metrotv.com. Apabila ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar
dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio siaran dengan indra pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan sedangkan
televisi memakai kedua alat indra yakni penglihatan dan pendengaran. Adapun karakteristik dari televisi, diantaranya adalah :
- Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat
audiovisual. Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang
bergerak. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. Betapa menjengkelkan bila
acara televisi hanya terlihat gambarnya tanpa suara, atau suara tanpa gambar. - Berpikir dalam gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia
harus berpikir dalam gambar. Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan
Universitas Sumatera Utara
44 menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat
melakukan berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah, ia dapat menyampaikan keinginannya pada acara tentang penggambaran atau visualisasi
dari acara tersebut. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar.
Pertama, adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi,
pengarah acara harus berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung suatu
makna. Objek tersebut bisa manusia, benda, kegiatan dan lain sebagainya Komala dan Elvinaro, 2004 : 129. Tahap kedua dari proses “berpikir dalam
gambar” adalah penggambaran, yakni suatu kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
- Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih
kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakannya pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit yang harus dilakukan oleh
orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal daripada surat kabar, majalah dan radio siaran.
f. Internet Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya
sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Internet adalah
Universitas Sumatera Utara
45 sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai komponen jaringan komputer
di seluruh dunia mulai dari personal computer PC, jaringan-jaringan lokal berskala kecil dan menengah Purwadi, 1997 : 1. Selain itu pengertian internet
adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh
dunia Tretter, 1997 : 6. Menurut Laquey, seorang pemerhati teknologi komunikasi Komala dan Elvinaro, 2004 : 141 menyatakan kalau internet
merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia dan asal mula internet tercipta oleh ledakan tak terduga di tahun
1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, yakni suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang bernama DARPA Department of Defense
Advanced Research Projects Agency yang misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti
dengan berbagai sumber daya jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data terbesar. Adapun laju pertumbuhan jenis sumber daya yang terakses melalui
internet sungguh mencengangkan. Istilah sumber daya menyatakan segala sesuatu yang dapat mengakses pada internet, tak peduli dimana pun lokasinya.
Apabila ditinjau dari fungsinya maka internet lebih unggul dalam memberikan informasi secara cepat dibandingkan media massa lainnya,
dikarenakan internet dalam menghimpun berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dengan jenis interaksinya yang dapat saling bergabung
berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya tanpa harus ada pembatasnya, dalam
Universitas Sumatera Utara
46 hal ini geografis tak lagi menjadi pembatasnya dan semuanya berada pada tahap
yang berskala besar yang tak mungkin terwujud tanpa adanya jaringan internet. Sebagai salah satu contoh dari internet yakni terdapat adanya data-data yang
banyak sekali menginformasikan dengan cepat tentang bahaya rokok yang dapat merusak kesehatan manusia http:www.internet.com.
2.2 Informasi Bahaya Asap Rokok