Informasi Bahaya Asap Rokok

46 hal ini geografis tak lagi menjadi pembatasnya dan semuanya berada pada tahap yang berskala besar yang tak mungkin terwujud tanpa adanya jaringan internet. Sebagai salah satu contoh dari internet yakni terdapat adanya data-data yang banyak sekali menginformasikan dengan cepat tentang bahaya rokok yang dapat merusak kesehatan manusia http:www.internet.com.

2.2 Informasi Bahaya Asap Rokok

Asap rokok adalah asap yang terjadi akibat proses pembakaran tembakau rokok yang keluar melalui hisapan perokok atau ujung rokok yang terbakar. Asap rokok yang keluar melalui hisapan perokok disebut sebagai asap arus utama main stream smoke, biasanya asap ini setelah dihisap ditahan sebentar didalam paru dan kemudian dihembus keluar, sedangkan asap rokok yang mengepul keluar melalui ujung rokok yang terbakar disebut sebagai arus samping rokok side stream smoke. Perokok aktif adalah orang yang langsung menghisap rokok dan mengepulkan asap rokok ke lingkungan, sedangkan perokok pasif adalah orang yang bukan perokok yang berada di lingkungan yang tercemar asap rokok. Perokok sendiri diperkirakan menghisap sebesar 25 dari asap rokok yang terbentuk pada pembakaran rokok, sedangkan asap yang keluar dari ujung rokok yang terbakar side stream smoke merupakan 75 dari seluruh asap yang terbentuk di hisap oleh perokok bersama bukan perokok Jusuf Anwar dan Saad Azizman, 1991 : 38. Universitas Sumatera Utara 47 Banyak sekali bahan kimia toksis yang terdapat didalam sebatang rokok, dimana bahan kimia toksis ini akan bertambah akibat reaksi yang timbul pada proses pembakaran rokok, diperkirakan lebih dari 4000 komponen yang berbahaya yang dihasilkan oleh seorang perokok yang menghisap dan mengepulkan asapnya ke udara Ginzel, 1990 : 31. Komponen bahan kimia toksis ini dapat berupa gas maupun bukan gas. Karbon monoksida merupakan salah satu komponen gas hasil pembakaran rokok yang paling berbahaya, daya ikat dengan haemoglobin 230 kali lebih kuat dibandingkan daya ikat zat asam Oksigen sehingga dapat menbentuk sejumlah besar ikatan Carboksihemoglobin COHb yang beredar, maka sel-sel jaringan dan organ tubuh menjadi kekurangan zat asam. Komponen bukan gas dalam asap rokok antara lain tar, nikotin dan uap air. Tar merupakan komponen padat dalam asap rokok setelah dikurangi nikotin dan uap air, terdiri dari berbagai zat kimia, diantaranya golongan nitrosamin, amin aromatik, senyawa alkan, isoprenoid, benzen, naften, hidrokarbonaromatik- polinuklear, fenol, asamkarbosilat, logam Ni, As, Ra, Pb selain itu juga sisa insektisida dan bumbu-bumbu tembakau. Zat-zat diatas bersifat karsinogenik, sehingga para perokok menghadapi resiko lebih besar menderita kanker, seperti kanker paru, mulut, laring, esophagus, pankreas, kandung kemih dan lain-lain Partoatmojo dan Gunawan S, 1984 : 40. Seorang perokok melalui main stream smoke menghasilkan hampir 90 gas toksis dimana 50 didalamnya adalah karbon monoksida Ginzel, 1990 : 22. Universitas Sumatera Utara 48 Komponen Toksis dan Karsinogenik dalam Side Stream Smoke Sebatang Rokok Compound Type of Toxicity Amount in SS per cigarette Ratio of SS MS Vapor phase Carbon monoxide Toxic 26,8 – 61 mg 2,5 – 14,9 Carbonyl sulfide Toxic 2 – 3 mg 0,03 – 0,13 Benzene Carcinogenic 400 – 500 ug 8 – 10 Formaldehyde Carcinogenic 1,500 ug 50 3- vinylpyridine Suspected carcinogen 300 – 450 ug 24 – 34 Hydrogen cyanide Toxic 14 – 110 g 0,06 – 0,4 Hydrazine Carcinogenic 90 ng 3 Nitrogen oxides NOx Toxic 500 – 2,000 ug 3,7 – 12,8 N-nitrosodimethylamine Carcinogenic 200 – 1,040 ng 20 – 130 N-nitrosopyrolidine Carcinogenic 30 –390 ng 6 - 120 Particulate phase Tar Carcinogenic 14 - 30 mg 1,1 – 15,7 Nicotine Toxic 2,1 – 46 mg 1,3 – 21 Phenol Tumor Promoter 70 – 250 ug 1,3 – 3,0 Catechol Co-carcinogenic 58 – 290 ug 0,67 – 12,8 o-toluidine Carcinogenic 3 ug 18,7 2-Naphthylamine Carcinogenic 70 ng 39 4-Aminobiphenyl Carcinogenic 140 ng 3,1 Benzaanthracene Carcinogenic 40 – 200 ng 2 – 4 Benzoapyrene Carcinogenic 40 –70 ng 2,5 – 20 Quinoline Carcinogenic 15 – 20 ug 8 –11 N-nitrosonomicotine Carcinogenic 0,15 – 1,7 ug 0,5 – 5,0 NNK Carcinogenic 0,2 – 1,4 ug 1,0 –22 N-nitrosodiethanolamine Carcinogenic 43 ng 1,2 Universitas Sumatera Utara 49 Cadmium Carcinogenic 0,72 ug 7,2 Nickel Carcinogenic 0,2 – 2,5 ug 13 – 30 Poloniun-210 Carcinogenic 0,5 – 1,6 pCi 1,06 – 3,7 Keterangan : SS = side stream smoke arus samping rokok, MS = main stream smoke asap arus utama rokok, NNK= 4-methyl-nitrosamino-3-pyridyl-1-butanone. Sumber : Millar Donald J.,1991. Nilai ambang batas karbon monoksida yang diperkenankan menurut surat edaran Menteri Tenaga Kerja nomor : SE – 01MEN1997 adalah sebesar 25 BDS Bagian Dalam Sejuta atau 29 mgm 3 . Nilai ambang batas atau NAB adalah standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu SE – 01MEN1997. Adapun dapat diinformasikan bahwa fungsi paru sebagai alat pernapasan memiliki dua proses yaitu proses pernapasan luar eksternal, disini terjadi absorbsi O2 dan pembuangan CO2 dari tubuh secara keseluruhan dan pernapasan dalam internal, disini terjadi pertukaran gas antara sel-sel dan medium cair. Dalam hal ini untuk mengetahui adanya gangguan akan fungsi paru yang disebabkan adanya bahan atau senyawa kimia yang terdapat pada asap ada bersifat racun, yang akan merusak fungsi rambut getar silia saluran napas. Akibat kontaminasi asap rokok baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif yang Universitas Sumatera Utara 50 sudah berlangsung lama, maka bahan racun yang terkandung di dalam rokok tersebut akan merusak gerakan rambut getar silia yang terdapat pada saluran napas, sehingga bahan-bahan yang seharusnya dikeluarkan seperti dahak tidak dapat diangkut karena gerakan rambut getar atau silia tidak berfungsi dengan baik sehingga disinilah dimulai tragedi perusakan terhadap fungsi paru-paru akibat asap rokok. Mekanisme Penyakit Paru Akibat Rokok Soeroso H.R.,1995. Asap RokokRacun Rambut Getar Silia Pengeluaran Dahak Terganggu Kerusakan Fungsi Silia Penumpukan Dahak di Saluran Napas Dahak Dimasuki Kuman Kuman Berkembangbiak Radang Saluran Napas Pengrusakan Saluran Napas oleh Kuman Bronchitis Bronchitis + Rokok Sembuh Tidak Sempurna Bronchitis Chronica Emphysema Pulmonum Universitas Sumatera Utara 51 Mekanisme Efek Asap Rokok pada Saluran Napas. National Research Council, 1986 : 57 Spirometer adalah alat yang paling sering dan paling umum dipergunakan untuk mengukur fungsi paru, mengukur fungsi ventilasi dari sistem pernapasan, seperti kemampuan gerakan udara keluar dan masuk paru-paru.

2.2.1 Proses Pencegahan tentang Bahaya Asap Rokok

a. Tingkat Pertama Pencegahan Penyakit pada Saluran Pernapasan Spirometer dapat digunakan sebagai alat pengujian sebelum penempatan dan pengujian kebugaran pada calon tenaga kerja yang akan ditempatkan pada posisi : a. Pekerjaan yang memerlukan kesehatan fisik dalam hal kebugaran jantung dan sistem pernapasan, contohnya pekerjaan pada karyawan di diskotik. EFEK PEROKOK AKTIF TERHADAP SALURAN NAPAS DAN PARENCHYME PARU Inflamasi respon yang berlebihan dari bronchus peningkatan peningkatan netrofil permiabiliti dari allergen Wheezing gangguan Peningkatan IgE elastisitas mucous gland Peningkatan kepekaan hipertropi, hiperplasi, infeksi virus saluran goblet sel metaplasia napas bawah batuk dan dahak Garis Lurus = diketahui, Garis Putus = dicurigai. Universitas Sumatera Utara 52 b. Pekerjaan yang memerlukan pemakaian alat-alat respirator sehingga dapat memberatkan kerja jantung dan sistem pernapasan, contoh penggunaan alat- alat bantuan pernapasan, penggunaan masker yang lama pada kondisi fisik yang berat seperti heat stress, contohnya pada pemadam kebakaran. Alsagaff, 1993 : 39. Pada seleksi pengujian kesehatan sebelum kerja, pencegahan tingkat pertama kesehatan saluran pernapasan juga termasuk penelitian dan pemantauan status kesehatan dalam suatu kelompok tenaga kerja. Efek potensial kesehatan dalam suatu kelompok tenaga kerja yang terpapar dengan suatu agen atau proses dibandingkan dengan yang tidak terpapar pada semua tingkat paparan. Aspek pencegahan tingkat pertama ini sangat penting untuk menemukan penyakit akibat kerja dan penemuan dini gangguan kesehatan yang tidak diketahui dari suatu paparan agen atau proses yang spesifik. b.Tingkat Kedua Pencegahan Penyakit Saluran Pernapasan Dilakukan dengan mengulangi pemeriksaan fungsi paru untuk mengevaluasi program pengawasan ditempat kerja yang memiliki resiko paparan terhadap saluran pernapasan Alsagaff, 1993 : 40. Pengawasan ini bertujuan untuk mendeteksi perkembangan awal atau menunda kehilangan fungsi pernapasan lebih lanjut sesuai dengan pekerjaan yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru. Pada kasus ini banyak sekali terdeteksi penurunan fungsi paru pada sekelompok tenaga kerja sehat yang sensitif, walaupun masih ada tenaga kerja yang masih memiliki nilai normal pada spirometer. Universitas Sumatera Utara 53 c. Tingkat Ketiga Pencegahan Penyakit Saluran Pernapasan Spirometer digunakan untuk penilaian klinis tentang beberapa gejala penyakit yang dimanifestasikan oleh gangguan pernapasan jenis obstruktif, restriktif atau campuran. Spirometer juga memberikan gambaran tentang tingkat keparahan dari gangguan fungsi paru-paru. Ketidaknormalan nilai spirometer yang ringan selalu tidak menunjukkan hubungan dengan berkurangnya kesanggupan bekerja, tapi penurunan fungsi paru yang terus menerus mempunyai hubungan dengan berkurangnya kemampuan fisik dari banyak pekerjaan.

2.2.2 Pengukuran Konsentrasi Karbon Monoksida Asap Rokok

Pengukuran konsentrasi karbon monoksida dilakukan dengan menggunakan peralatan Envirocheck I Single Gas Monitor Serial Number QT 5120003, buatan Amerika, dengan spesifikasi sebagai berikut : Ukuran : 7x12 cm, berat : 0,5 kg, daya : 9 Volt, satuan : ppm part per million. Adapun prosesnya dapat diketahui dengan menggunakan peralatan Envirocheck I diletakkan dalam ruangan selama 8 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Nilai kadar karbon monoksida dicatat setiap terjadi perubahan nilai kadar, kemudian diambil nilai rata-ratanya. Ruangan yang diukur adalah : a. Ruangan diskotik, yang meliputi daerah tempat duduk pengunjung, bar tender, dan disc jockey. b. Ruangan administrasi. c. Ruang penerima tamu. d. Tempat parkir . Universitas Sumatera Utara 54 Pengukuran fungsi paru tenaga kerja dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : a. Persiapan Diberi penjelasan cara bekerjanya alat ini, perintah yang harus dilaksanakan, menegaskan bahwa pemeriksaan ini tidak menyakitkan, pemeriksaan dilakukan dengan berdiri, terutama pada subjek orang yang gemuk. b. Demonstrasi kepada subjek agar pemeriksaan dapat dikerjakan dengan baik dan benar. c. Dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. d. Pemeriksaan fungsi paru. Pertama kali responden diminta untuk bernapas biasa melalui mulut untuk membiasakan bernapas dengan spirometer. Setelah terbiasa, responden diminta untuk menarik napas dalam-dalam, ditahan sebentar, kemudian dihembuskan dengan kuat hingga udara habis. Responden kemudian diminta kembali untuk menarik napas dalam-dalam, kemudian ditahan sebentar serta dihembuskan sekuat dan secepat mungkin dalam 1 detik. Data hasil pemeriksan dicetak dan disimpan untuk pengolahan data selanjutnya. 2.3 Teori Dissonansi Kognitif 2.3.1 Pengertian dan Proses Dissonansi Kognitif