2.4.1.1 Oral Leukoplakia
Oral leukoplakia merupakan lesi yang paling umum ditemukan pada orang yang menyirih dan menyuntil.
23
Secara klinis, leukoplakia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: leukoplakia homogen dan leukoplakia non homogen.
23
Leukoplakia non homogen memiliki karakteristik lesi putih yang multiple, tidak teratur, datar, dan
bernodul.
24
Leukoplakia non homogen yang bernodul cenderung memiliki potensi berubah menjadi malignant.
23
Gambar 7. Leukoplakia non homogen
24
2.4.1.2 Oral Submucous Fibrosis
Oral submucous fibrosis merupakan lesi premalignan pada mukosa bukal yang diakibatkan mengunyah campuran sirih.
25
Lesi ini akan mengakibatkan ketidakmampuan untuk membuka mulut
dengan ciri khas adanya fibrosis di mukosa lamina propria dan submukosa dan sering meluas hingga bagian muskulus yang
mengakibatkan terbentuknya jaringan fibrous yang bertambah padat.
26
Penelitian B. Shah dkk 2001 menunjukkan hubungan yang signifikan antara terjadinya oral
Universitas Sumatera Utara
submucous fibrosis dengan kebiasaan mengunyah buah pinang dan produk tembakau.
2
Gambar 8. Oral submucous fibrosis, a pada komisura menyebabkan keterbatasan dalam membuka mulut, dan b pada mukosa labial dengan lesi yang
berkeratin
24
2.4.1.3 Kanker Rongga Mulut
Kanker rongga mulut dapat disebabkan oleh salah satu dari faktor predisposisi, seperti tembakau yang digunakan sebagai campuran dalam mengunyah
daun sirih, buah pinang, gambir, dan kapur sirih.
14,15-17
Penelitian R. Sankaranarayanan 1989, menemukan hubungan yang signifikan p 0,001 pada
kasus kanker gingiva pada wanita yang memiliki kebiasaan menyuntil dihubungkan dengan frekuensi menyuntil dalam sati hari dan lama menyuntil. Penelitian PA
Jayalekshmi dkk 2009 juga menunjukkan hubungan yang sangat signifikan p 0,001 antara terjadinya kanker rongga mulut dengan frekuensi mengunyah
tembakau.
Universitas Sumatera Utara
Kanker rongga mulut merupakan neoplasma sel epitel malignant yang menyerang rongga mulut. Lebih dari 90 termasuk kategori oral squamous cell
carcinoma, dan paling sering ditemui pada bibir, mukosa bibir, lidah, palatum, gingiva, dasar mulut, dan mukosa pipi.
27
a. b.
Gambar 9. Oral carcinoma, a dengan lesi ulserari dan indurasi, dan b dengan perubahan exophytic dan mukosa atrofi
24
2.5 Metode Untuk Mendeteksi Nitrosamine Dalam Saliva