Lama Paparan Menyuntil Dengan Nitrosamine Frekuensi Menyuntil Dengan Nitrosamine

TABEL 5. HUBUNGAN NITROSAMINE ANTARA KELOMPOK KONTROL DENGAN KELOMPOK PENYUNTIL LAMA KEBIASAAN Kelompok Kelompok lama kebiasaan tahun Asymp.Sig Kontrol 6-11 0,000 12-17 0,008 18-23 0,017 24-29 0,027 30-35 0,014 36-41 0,030 42-47 0,014 48-53 0,014 Uji Chi-Square, signifikan p 0,05 Tabel 5 menunjukkan hasil uji Chi-Square antara kelompok kontrol dengan kelompok menyuntil lama kebiasaan dihubungkan dengan nitrosamine. Hasil yang diperoleh dari uji ini adalah hubungan yang signifikan dengan nilai p 0,05. Ini berarti teori yang mengatakan bahwa nitrosamine dijumpai pada orang menyuntil diterima.

5.4 Lama Paparan Menyuntil Dengan Nitrosamine

Tabel 6 menunjukkan distribusi frekuensi antara lama paparan menyuntil dengan nitrosamine. Tabel ini menunjukkan prevalensi ditemukannya saliva mengandung nitrosamine untuk setiap kelompok lama paparan menyuntil adalah ≥ 89,5. Tabel 6 juga menunjukkan hasil uji Chi-Square antara lama paparan menyuntil dengan nitrosamine adalah hubungan yang tidak signifikan dengan nilai p 0,05. Ini berarti hipotesis penelitian ditolak, yang artinya menyuntil dapat Universitas Sumatera Utara menyebabkan terdapatnya nitrosamine pada saliva dan tidak tergantung kepada lama tidaknya keterpaparan menyuntil. Tabel 6. LAMA PAPARAN MENYUNTIL DENGAN NITROSAMINE Lama Paparan menitkali Nitrosamine Total Asym. Sig .2- sided Tidak ditemukan Ditemukan 10 Jumlah 0 20 20 0,245 kelompok 100 100 seluruh 31,7 31,7 15 Jumlah 4 34 38 kelompok 10,5 89,5 100 seluruh 6,3 54 60,3 30 Jumlah 0 5 5 kelompok 100 100 seluruh 7,9 7,9 Total Jumlah 4 59 63 kelompok 6,3 93,7 100 seluruh 6,3 93,7 100 Uji Chi-Square, signifikan p 0,05 TABEL 7. HUBUNGAN NITROSAMINE ANTARA KELOMPOK KONTROL DENGAN KELOMPOK MENYUNTIL LAMA PAPARAN Kelompok Kelompok Lama Paparan menitkali Asymp.Sig Kontrol 10 0,000 15 0,000 30 0,002 Uji Chi-Square, signifikan p 0,05 Tabel 7 menunjukkan hasil uji Chi-Square antara kelompok kontrol dengan kelompok menyuntil lama paparan dengan nitrosamine. Hasil yang diperoleh dari uji ini adalah hubungan yang signifikan dengan nilai p 0,05. Ini berarti teori yang mengatakan bahwa nitrosamine dijumpai pada orang menyuntil diterima. Universitas Sumatera Utara

5.5 Frekuensi Menyuntil Dengan Nitrosamine

Tabel 8 menunjukkan distribusi frekuensi antara frekuensi menyuntil dengan nitrosamine. Tabel ini menunjukkan bahwa prevalensi ditemukannya saliva mengandung nitrosamine untuk setiap kelompok frekuensi menyuntil adalah ≥ 87,5. Tabel 8 juga menunjukkan hasil uji Chi-Square antara frekuensi menyuntil dengan nitrosamine adalah hubungan yang tidak dengan nilai p 0,05. Ini berarti hipotesis penelitian ditolak, yang artinya menyuntil dapat menyebabkan terdapatnya nitrosamine pada saliva dan tidak tergantung kepada banyak tidaknya frekuensi menyuntil. Tabel 8. FREKUENSI MENYUNTIL DENGAN NITROSAMINE Frekuensi kalihari Nitrosamine Total Asym. Sig.2- sided Tidak ditemukan Ditemukan 6-7 Jumlah 0 13 13 0,801 kelompok 100 100 seluruh 20,6 20,6 8-9 Jumlah 0 2 2 kelompok 100 100 seluruh 3,2 3,2 10-11 Jumlah 2 23 25 kelompok 8 92 100 seluruh 3,2 36,5 39,7 14-15 Jumlah 1 14 15 kelompok 6,7 93,3 100 seluruh 1,6 22,2 23,8 20-21 Jumlah 1 7 8 kelompok 12,5 87,5 100 seluruh 1,6 11,1 12,7 Total Jumlah 4 59 63 kelompok 6,3 93,7 100 seluruh 6,3 93,7 100 Universitas Sumatera Utara TABEL 9. HUBUNGAN NITROSAMINE ANTARA KELOMPOK KONTROL DENGAN KELOMPOK MENYUNTIL FREKUENSI Kelompok Kelompok Frekuensi Menyuntil kalihari Asymp.Sig Kontrol 6-7 0,000 8-9 0,008 10-11 0,000 14-15 0,000 20-21 0,002 Uji Chi-Square, signifikan p 0,05 Tabel 9 menunjukkan hasil uji Chi-Square antara kelompok kontrol dengan kelompok menyuntil frekuensi dengan nitrosamine. Hasil yang diperoleh dari uji ini adalah hubungan yang signifikan dengan nilai p 0,05. Ini berarti teori yang mengatakan bahwa nitrosamine dijumpai pada orang menyuntil diterima.

5.6 Komposisi Tambahan Dalam Menyuntil Dengan Nitrosamine

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebiasaan Menyirih Dan Menyuntil Dengan Derajat Atrisi Dan Abrasi Gigi Pada Perempuan Penyirih/Penyuntil Suku Karo Di Pancur Batu

14 146 105

Proses Komunikasi Pesta Budaya Tahunan Pada Suku Karo di Desa Batu Karang Kecamatan Payung Kabupaten Karo (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Proses Komunikasi Pesta Budaya Tahunan Pada Suku Karo di Desa Batu Karang Kecamatan Payung Kabupaten Karo)

1 56 139

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

3 43 125

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

0 0 16

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

0 0 2

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

0 0 10

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

0 1 31

Mekanisme Koping pada Perempuan Suku Karo yang Mengalami Infertilitas di Kabanjahe Kec. Kabanjahe Kab. Karo

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebiasaan Menyirih dan Menyuntil - Hubungan Kebiasaan Menyirih Dan Menyuntil Dengan Derajat Atrisi Dan Abrasi Gigi Pada Perempuan Penyirih/Penyuntil Suku Karo Di Pancur Batu

0 0 19