ultra violet dengan panjang gelombang 366 nm untuk melihat noda violet. Noda violet yang timbul pada plat saat disinari oleh sinar ultraviolet 366 nm menandakan
bahwa sampel saliva mengandung nitrosamine.
5.1 Karakteristik Umum Subjek Yang Diteliti
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka didapatkan beberapa karakteristik umum subjek yang diteliti tabel 3.
Tabel 3. PERSENTASE DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK UMUM SUBJEK YANG DITELITI
Karakteristik Kelompok Dengan
Frekuensi Terbanyak Kelompok Dengan
Frekuensi Tersedikit Umur tahun
45 – 49 20,6
60 – 64 4,8
Pekerjaan Pedagang
61,9 Tukang pijat
1,6 Pendidikan
SD 33,3
Diploma dan Sarjana 1,6
Alasan menyuntil Pikiran
36,5 Adat istiadat
1,6 Umur pertama kali menyuntil
tahun 27 – 33 dan 34 – 40
22,2 48 – 54
3,2 Aktivitas setelah menyuntil
Berkumur 84,1
Tidak melakukan apapun 15,9
Frekuensi menyikat gigi kalihari
2 84,1
3 3,2
Frekuensi mengkonsumsi daging kalibulan
4 – 5 34,9
12 – 13 3,24
Frekuensi mengkonsumsi ikan asin kalibulan
8 – 11 95,2
20 – 23 dan 28 – 31 3,2
Berdasarkan tabel 3, maka dapat dideskripsikan beberapa karakteristik umum sebagai berikut. Umur penyuntil dengan frekuensi terbanyak adalah pada kelompok
Universitas Sumatera Utara
umur 45 – 49 tahun 20,6 dan umur penyuntil dengan frekuensi tersedikit adalah pada kelompok 60 – 64 4,8.
Menurut pekerjaan, sebagian besar subjek yang diteliti adalah pedagang 61,9 dan tersedikit adalah tukang pijat 1,6. Sementara itu, tingkat pendidikan
yang paling umum adalah SD 33,3 dan yang paling jarang adalah Diploma dan Sarjana 1,6. Alasan menyuntil yang terbanyak disebabkan oleh pikiran 36,5
dan tersedikit adalah adat istiadat 1,6. Lalu, umur pertama kali menyuntil yang paling banyak frekuensinya adalah umur 27 – 33 tahun dan 34 – 40 tahun 22,2
dan tersedikit adalah umur 48 – 54 tahun 3,2. Aktivitas setelah menyuntil yang paling sering dilakukan adalah berkumur
dengan air 84,1 dan yang paling sedikit adalah tidak melakukan apapun 15,9. Lalu, frekuensi menyikat gigi yang paling banyak dilakukan subjek yang diteliti
adalah sebanyak 2 kalihari 84,1 dan yang paling sedikit adalah sebanyak 3 kalihari 3,2.
Frekuensi mengkonsumsi daging yang paling sering dilakukan oleh subjek yang diteliti adalah sebanyak 4 - 5 kalibulan 34,9, sedangkan jumlah frekuensi
mengkonsumsi ikan asin yang paling sering adalah sebanyak 8 – 11 kalibulan 95,2.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Prevalensi