6.3 Hubungan Lama Kebiasaan Menyuntil dengan Nitrosamine
Berdasarkan tabel 4 yang menggambarkan distribusi frekuensi lama kebiasaan menyuntil dengan nitrosamine, menunjukkan bahwa prevalensi ditemukannya
nitrosamine pada saliva untuk semua kelompok lama kebiasaan menyuntil adalah ≥ 83,3 dan hasil ini mendukung teori yang menyatakan bahwa nitrosamine
dijumpai pada orang yang menyuntil.
7,8-9
Hasil uji
Chi – Square tabel 4 menyatakan bahwa hubungan antara lama kebiasaan menyuntil dengan nitrosamine tidak signifikan dengan nilai p = 0,703. Hal
ini mungkin disebabkan beberapa faktor, seperti: jumlah sampel untuk setiap kelompok berbeda, oral hygiene
6
, diet
31
, jumlah bahan – bahan menyuntil yang digunakan. Untuk itu, maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyamakan
jumlah sampel setiap kelompok, memeriksa oral hygiene terlebih dahulu, menganalisa diet sebelum saliva diambil, maupun menghitung berat setiap bahan –
bahan yang digunakan saat menyuntil.
6.4 Hubungan Lama Paparan Menyuntil dengan Nitrosamine
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa prevalensi ditemukannya nitrosamine pada saliva untuk semua kelompok lama paparan menyuntil adalah
≥ 89,5 dan hasil ini mendukung teori yang menyatakan bahwa nitrosamine dijumpai pada orang yang menyuntil.
7,8-9
Hasil uji Chi – Square tabel 6 menyatakan bahwa hubungan antara lama paparan menyuntil dengan nitrosamine tidak signifikan dengan nilai p = 0,245. Hal
ini mungkin disebabkan beberapa faktor, seperti: jumlah sampel untuk setiap
Universitas Sumatera Utara
kelompok berbeda, oral hygiene
6
, diet
31
, jumlah bahan – bahan menyuntil yang digunakan. Untuk itu, maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyamakan
jumlah sampel setiap kelompok, memeriksa oral hygiene terlebih dahulu, menganalisa diet sebelum saliva diambil, maupun menghitung berat setiap bahan –
bahan yang digunakan saat menyuntil.
6.5 Hubungan Frekuensi Menyuntil dengan Nitrosamine
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa prevalensi ditemukannya nitrosamine pada saliva untuk semua kelompok frekuensi menyuntil adalah
≥ 87,5 dan hal ini mendukung teori bahwa nitrosamine dapat dijumpai salah satunya pada
orang yang menyuntil.
7,8-9
Hasil uji
Chi – Square tabel 8 menyatakan bahwa hubungan antara frekuensi menyuntil dengan nitrosamine tidak signifikan dengan nilai p = 0,801. Hal ini
mungkin disebabkan beberapa faktor, seperti: jumlah sampel untuk setiap kelompok berbeda, oral hygiene
6
, diet
31
, jumlah bahan – bahan menyuntil yang digunakan. Untuk itu, maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyamakan jumlah sampel
setiap kelompok, memeriksa oral hygiene terlebih dahulu, menganalisa diet sebelum saliva diambil, maupun menghitung berat setiap bahan – bahan yang digunakan saat
menyuntil.
6.6 Hubungan Komposisi Menyuntil dengan Nitrosamine