Analisis Sistem Organisasi dan Manajemen Analisis Regulasi dalam Pengelolaan sampah

BAB IV ANALISIS PENINGKATAN PELAYANAN PENGELOLAAN

SAMPAH DI KOTA BREBES MELALUI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBIAYAAN

4.1 Analisis Sistem Organisasi dan Manajemen

Setelah merger Dinas Kebersihan dan Pertamanan ke dalam Dinas pekerjaan Umum, sistem pengelolaan sampah yang ada di Kota Brebes menjadi tanggungjawab sepenuhnya Dinas Pekerjaan Umum. Pengelolaan sampah dilaksanakan oleh suatu dinas besar yang bukan hanya mengurusi sampah saja, DPU mengelola Bidang Cipta Karya, Bina Marga, Pengairan, Kebersihan dan Pertamanan. Pengelolaan sampah hanya dilaksanakan oleh setingkat sub dinas yaitu Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan, sehingga birokrasi dalam manajemen persampahan semakin panjang dibandingkan dengan pada saat sebelum merger. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.1. Sesuai dengan Perda nomor 28 tahun 2000, DPU sebagai dinas yang menangani pengelolaan sampah, dibantu oleh 17 UPTD Unit Pelaksana Teknis Dinas wilayah Kecamatan, yang juga menangani pengelolaan sampah di tiap – tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes, dan UPTD – UPTD tersebut bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas. Sesuai Perda Nomor 10 Tahun 2000, mengenai Retribusi Pelayanan, Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah, mengatur tanggung jawab masing-masing UPTD untuk menarik dan menggali pendapatan dari retribusi. TABEL. IV.1 PERBEDAAN PENTING SEBELUM DAN SESUDAH MERGER No Keterangan Sebelum Sesudah DKP DPU 1 Birokrasi 2 Lingkup Pekerjaan Lebih Khusus Lebih Luas 3 32 karyawan dan 3 unit kerja Jumlah karyawan dan unit kerja 100 karyawan dan 12 unit kerja Sumber, Hasil Analisis 2006

4.2 Analisis Regulasi dalam Pengelolaan sampah

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 7 dikatakan bahwa masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan Kepala Dinas B 1 B 2 B 3 A B C D 1 2 3 Kepala Dinas Bupati Kepala Dinas Seksi Bupati Kepala Dinas Sub Dinas Seksi pada pasal 34 disebutkan juga bahwa setiap perbuatan pencemaran yang menimbulakan kerugian pada orang lain, diwajibkan untuk membayar ganti rugi atau melakukan tindakan tertentu. Dari amanat undang-undang diatas dapat disimpulkan bahwa biaya yang dibayarkan masyarakat dalam pengelolaan sampah ini merupakan konpensasi dari limbah yang dihasilkan mereka sendiri. Perda Kabupaten Brebes Nomor 10 tahun 2000, ditetapkan tanggal 29 Mei 2000, yaitu Peraturan Daerah yang mengatur Retribusi Pelayanan, Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah, berkaitan dengan pengelolaan sampah di Kabupaten Brebes, belum adanya penerapan sistem hukuman dan penghargaan walaupun sudah ada regulasi tersebut Perda Kabupaten, akan tetapi ada beberapa pelanggaran tanpa hukuman dari Pemerintah Kabupaten, seperti : • Membuang sampah sembarangan di jalan, sungai dll ; • Membayar retribusi harus ditagih oleh petugas; • Membayar di bawah tarif resmi retribusi ; • Tidak membayar retribusi.

4.3 Analisis Sistem Teknik Operasional Pengelolaan Sampah