Menurut Mansur 2002 : IV-8 Aspek Pembiayaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pengelolaan persampahan. Pengelolaan persampahan
biasanya dibiayai dari dana publik, hampir seluruhnya dari pemerintah. Pendapatan dari pengelolaan persampahan di banyak kota belum mampu self
financing, karena sistem manajemen persampahan yang belum terpadu. Menurut Jones, dalam Mansur 2002 : IV-9 Peningkatan demand terhadap pelayanan kota
Urban service, harus dapat terpenuhi dan pembiayaan pembangunan disarankan harus memperhatikan prinsip – prinsip pembiayaan yang berdasarkan pada
masyarakat. Menurut Anne Scheinberg 2001:5 Hal terpenting dari pembiayaan dalam pelayanan proses collection adalah dengan memperhatikan :
• Time, adalah waktu yang dibutuhkan pekerja untuk melayani masing –
masing lokasi pengumpulan. •
Number of collection points •
Distance jarak tempuh •
Volume sampah •
Berat sampah Dalam sektor privat, Harga = cost + profit margin, tetapi dalam sektor publik
dengan tidak menambahkan profit margin.
2.7 Sistem Peraturan
Pada dasarnya Negara Indonesia adalah Negara Hukum, dimana sendi kehidupan selalu bertumpu pada hukum yang berlaku. Demikian halnya dengan
Pengelolaan sampah sangat memerlukan sekali dukungan peraturan dan dasar hukum, seperti dalam pembentukan organisasi, pemungutan dan penetapan
retribusi, pengaturan dalam kebersihan, ketertiban masyarakat. Dasar hukum
dalam pengelolaan sampah antara lain adalah dalam bentuk Peraturan Daerah maupun dalam bentuk Keputusan BupatiWali Kota
2.8 Sistem Peran serta masyarakat
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah bisa meliputi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, membayar retribusi yang
telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, swadaya dalam pengadaan tong sampah dan gerobag sampah dan sebagainya. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan
sampah tergantung dari cara pendekatan pemerintah dalam mensosialisasikan program – programnya dalam penanggulangan kebersihan. Memberikan dorongan
pada masyarakat agar membiasakan masyarakat pada tingkah laku yang sesuai dengan apa yang telah diprogramkan.
Peran serta masyarakat sangat mendukung program pengelolaan sampah kebersihan di suatu kotawilayah. Peran serta masyarakat menurut Habitat dalam
Panudju dalam Irman 2004:50 adalah sebagai berikut : “Participation is process of involving people; especially those directly effected, to
define the problem and involve solutions with them”. Habitat-Citynet; 1997:29 Partisipasi masyarakat sangat penting didalam upaya pengelolaan
persampahan bertujuan untuk kebersihan dan keindahan kota. Dalam kebijakan manajemen pengelolaan persampahan yang diarahkan oleh Departemen PU, peran
serta dan tanggung jawab masyarakat adalah mulai dari penyediaan pewadahan hingga pengumpulan sampah ke lokasi Tempat Pembuangan Sementara TPS
atau Transfer Depo, sedangkan pengangkutan sampah dari TPS ke lokasi Tempat
Pembuangan Akhir TPA merupakan tanggung jawab pemerintah kotakabupaten. Sistem pengelolaannya ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
Sumber : Kodoatie 314, 2003
GAMBAR 2.11 SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Sumber, PKP2A I, LAN, 2004
GAMBAR 2.12 BAGAN ALUR POLA PENGELOLAAN SAMPAH MENURUT
POLA YANG ADA SAAT INI
Sumber Timbulan
Tempat pembuangan
Sementara Transfer Depo
Tempat pembuangan Akhir
Tanggung jawab Masyarakat
Tanggung jawab Pemerintah kota
Pengumpulan Pengumpulan
Pengangkutan
Retribusi Masyarakat
2.9 Pengelolaan Persampahan Lintas KabupatenKota