Pengelolaan Persampahan Lintas KabupatenKota

2.9 Pengelolaan Persampahan Lintas KabupatenKota

Menurut Kodoatie 2005:222 dalam rangka pengelolaan kebersihan lintas kabupatenkota pada prinsipnya adalah pengelolaan persampahan secara bersama antar daerah sebagaimana konsep pengelolaan manajemen persampahan terpadu. Pada aspek kelembagaan pengelolaan persampahan lintas kabupatenkota perlu dibentuk 3 tiga badan, yaitu Badan Pengatur, merupakan lembaga teknis antar daerah yang merupakan perangkat masing – masing daerah. Badan Pengelola, merupakan lembaga teknis operasional pengelolaan persampahan antar daerah. Badan Pengawas, lembaga yang dibentuk masyarakat yang bersifat independent yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan persampahan antar daerah. Adapun dalam kesepakatan kerjasama tersebut harus diperoleh klarifikasi dalam tugas pokok dan fungsi pelayanan, yaitu : o Pembentukan Badan Pengelola Kebersihan yang ada dalam pelaksanaan fungsinya dibuat bertahap dalam pelaksanaan kewenangannya untuk menangani Kerjasama Pemerintah Swasta. Hal ini dirancang mengingat dalam operasi pelayanan kebersihan eksistensi Dinas Kebersihan dan Pertamanan atau Dinas Kebersihan atau Sub Dinas Kebersihan dalam Dinas Pekerjaan Umum harus dipertahankan. Dengan demikian, pada saatnya diharapkan untuk kawasan lintas kabupatenkota, ada proses pengalihan secara bertahap dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Kebersihan, Perusahaan Daerah Kebersihan atau Sub Dinas Kebersihan pada Dinas Pekerjaan Umum kepada Badan Pengelola. o Pemerintah KabupatenKota tetap sepakat tentang pentingnya eksistensi keberadaan dinas-dinas tersebut untuk memberikan pelayanan umum melalui Kelompok Swadaya Mayarakat. o Pembentukan badan-badan dalam pengelolaan kebersihan tetap bersifat lintas kabupatenkota atau antar daerah dan melaksanakan sebagian urusan otonomi daerah masing –masing dengan kedudukan dan kewenangan yang independent. o Dengan pembentukan Badan Pengelola maka kersajama Pemerintah dan Swasta dalam pengelolaan kebersihan diharapkan dapat diwujudkan.

2.10 Rangkuman Kajian Literatur