13
Unsur Fungsional Masalah utama dalam
perencanaan sarana utamasekunder
Uraian
Distribusi Jumlahmutu
Sarana-sarana yang dipergunakan untuk membagi air ke masing-
masing pemakaiyang terkait ke dalam sistem.
Sumber : Sasongko, Djoko, 1985. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta.
2.4 Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih
Ada beberapa persyaratan utama yang hams dipenuhi dalam sistem pengolahan air bersih, persyaratan tersebut meliputi akan 3 hal, yaitu:
a. Persyaratan Kualitatif Persyaratan kualitatif ini menggambarkan mutu atau kualitas dan air baku
untuk air bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, kimia, biologis dan radiologis. Syarat-syarat tersebut dapat dilihat dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 492MenkesPERIV2010 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air bersih dan air minum. 1
Syarat-Syarat Fisik Secara fisik syarat-syarat air bersih dan air minum harus jernih, tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa tawar. Warna disyaratkan dalam air bersih dan air minum untuk masyarakat karena pertimbangan
estetika. Ada dua macam warna pada air, yaitu: a
Apparent Color Ditimbulkan karena adanya benda-benda atau zat yang tersuspensi
dan bahan organik. Hal ini lebih mudah diatasi dibanding dengan warna lainnya.
14 b
True Color Adalah warna yang ditimbulkan oleh zat-zat yang bukan zat organik,
dan warna mi sangat sulit untuk diatasi. Rasa seperti asin, pahit, manis, asam dan sebagainya tidak boleh
terdapat dalam air minum untuk masyarakat. Bau yang biasa terdapat didalam air adalah bau busuk, amis dan sebagainya dan hal ini juga
tidak boleh terdapat dalam air minum. Rasa dan bau biasanya terdapat bersama-sama didalam air.
Selain warna, bau dan rasa, syarat lain yang harus dipenuhi secara fisik adalah suhu, suhu sebaiknya sama dengan suhu udara atau ±
25°C dan bila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25°C - 30° C.
2 Syarat-Syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia tersebut
antara lain adalah sebagai berikut: a
pH pH merupakan faktor penting bagi air bersih dan air minum, karena
pH dapat mempengaruhi proses korosi pada perpipaan, khususnya pada pH 6.5 dan 9.5 akan mempercepat terjadinya proses korosi
pada pipa distribusi air minum. Selain itu, nilai pH pada terdapatnya jumlah mikroorganisme pathogen yang semakin banyak akan sangat
membahayakan kesehatan manusia.
15 b
Zat Padat Total Total Solid Total solid merupakan bahan yang tertinggal sebagai residu pada
penguapan dan pengeringan pada suhu 103° - 105° C. c
Zat Organik sebagai KmnO
4
Zat organik dalam air berasal dari : • Alam : tumbuh-tumbuhan, alkohol, selulosa, gula dan pati;
• Sintesa : proses-proses industri; • Fermentasi : alkohol, asam dan akibat kegiatan mikroorganisme.
Zat atau bahan organik yang berlebihan dalam air akan mengakibatkan timbulnya bau yang tidak sedap.
d CO
2
Agresif CO
2
yang terdapat di air berasal dan udara dan hasil dekomposisi zat organik. Menurut bentuknya CO
2
dapat dibedakan dalam: • CO
2
bebas : banyaknya CO
2
yang larut dalam air; • CO
2
kesetimbangan : CO
2
yang dalam air setimbang dengan HCO
3
; • CO
2
agresif : yaitu CO
2
yang dapat merusak bangunan dalam distribusi air minum.
e Kesadahan Total Total Hardness
Kesadahan adalah sifat air yang disebabkan oleh adanya ion-ion kation logam valensi dua, misalnya Ca
2+
, Mg
2+
Fe
+
dan Mn
+
. Kesadahan total adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya ion-
ion Ca
2+
dan Mg
2+
secara bersama-sama. Air sadah menyebabkan pemborosan pemakaian sabun pencuci dan mempunyai titik didih
yang lebih tinggi dibandingkan air biasa.
16 f
Kalsium Ca Kalsium dalam air minum adalah batas-batas tertentu yang
diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Nilai Ca lebih dan 200 mgl dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air.
g Besi dan Mangan
Besi dan mangan merupakan logam yang menghambat proses desinfeksi. Hal ini disebabkan karena daya pengikat klor DPC
selain digunakan untuk mengikat zat organik, juga digunakan untuk mengikat besi dan mangan sehingga sisa klor menjadi lebih sedikit
dan hal ini memerlukan desinfektan yang semakin besar pada proses pengolahan air. Selain itu besi dan mangan dapat menyebabkan
warna air menjadi keruh. h
Tembaga Cu Pada konsentrasi tembaga yang terdapat pada air yang lebih besar
dari 1 mgl akan menyebabkan rasa tidak enak pada lidah dan dapat menimbulkan kerusakan pada hati.
i Seng Zn
Dalam jumlah kecil merupakan unsur yang penting untuk
metabolism, karena kekurangan Zn dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak dalam jumlah besar unsur ini dapat
menumbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum. j
Chlorida Cl Konsentrasi chlor yang melebihi 250 mgl akan menyebabkan rasa
asin dan korosif pada logam.
17 k
Nitrit Ni Kelemahan nitrit dapat menyebabkan methamoglobinemia terutama
pada bayi yang mendapat konsumsi air minum yang mengandung nitrit.
l Florida F
Kadar F 1mgl menyebabkan kerusakan gigi atau karang gigi. Sebaliknya bila kebanyakan akan menyebabkan gigi berwarna
kecoklatan. m Logam-Logam Berat Pb, As, Se, Cd, Cr, Hg, Cn
Adanya logam-logam berat dalam air menyebabkan gangguan pada jaringan syaraf, pencernaan, metabolisme oksigen dan kanker.
b. Persyaratan Kuantitatif Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya, air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan pengolahan. Selain itu jumlah air
yang dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat kemajuan teknologi dan sosial ekonomi masyarakat setempat.
c. Persyaratan Kontinuitas Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih sangat erat
hubungannya dengan kuantitas air yang tersedia yaitu air baku yang ada di alam. Arti kontinuitas merupakan air baku untuk diolah dan dapat diambil
terus-menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
2.5 Sistem Pengolahan Air