Sistem Pengolahan Air Kebutuhan Air Bersih

17 k Nitrit Ni Kelemahan nitrit dapat menyebabkan methamoglobinemia terutama pada bayi yang mendapat konsumsi air minum yang mengandung nitrit. l Florida F Kadar F 1mgl menyebabkan kerusakan gigi atau karang gigi. Sebaliknya bila kebanyakan akan menyebabkan gigi berwarna kecoklatan. m Logam-Logam Berat Pb, As, Se, Cd, Cr, Hg, Cn Adanya logam-logam berat dalam air menyebabkan gangguan pada jaringan syaraf, pencernaan, metabolisme oksigen dan kanker. b. Persyaratan Kuantitatif Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya, air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan pengolahan. Selain itu jumlah air yang dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat kemajuan teknologi dan sosial ekonomi masyarakat setempat. c. Persyaratan Kontinuitas Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih sangat erat hubungannya dengan kuantitas air yang tersedia yaitu air baku yang ada di alam. Arti kontinuitas merupakan air baku untuk diolah dan dapat diambil terus-menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.

2.5 Sistem Pengolahan Air

18 Metode-metode yang dipergunakan dalam pengolahan air untuk membuatnya aman dan menarik bagi para langganan dibahas dengan ringkas pada ayat-ayat berikut ini. Informasi ini dimaksudkan sebagai pengantar kepada masalah pengolahan air. Dalam hal ini, tujuannya adalah memberikan kepada para pembaca suatu perspektif tentang apa-apa yang tercakup dalam pengolahan air dan memberikan tuntunan untuk penelaahan lebih lanjut. Masalah-masalah yang dipertimbangkan meliputi : 1. Tinjauan tentang metode-metode pengolahan yang utama dan penerapannya; 2. Metode-metode pengolahan fisik; 3. Metode-metode pengolahan kimiawi; 4. Beberapa metode pengolahan khusus; 5. Pembuangan lumpur dari instalasi pengolahan; 6. Perencanaan instalasi pengolahan air. Tabel 2.2 Operasi dan proses satuan serta penerapannya dalam pengolahan air. Operasi atau proses Penerapan Operasi satuan Penyaringan Saringan Mikro Aerasi perpindahan gas Pencampuran Saringan-saringan kasat dipergunakan untuk melindungi pompa terhadap bahan-bahan padat mengambang. Saringan-saringan halus dipergunakan untuk membuang bahan-bahan yang mengambang dan terapung. Dipergunakan untuk menyaring pencemar-pencemar halus seperti ganggang, lanau, dan sebagainya. Dipergunakan untuk menambah atau membuang gas-gas kurang atau sangat jenuh dalam kandungan air. Dipergunakan untuk mencampur bahan-bahan kimia dan gas yang mungkin diperlukan untuk pengolahan. 19 Sumber : Sasongko, Djoko, 1985. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta.

2.6 Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air bersih dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, pengelolaan kota dan lain-lain. Dikenal ada 2 kategori fasilitas penyediaan air bersih atau air minum yaitu : a. Sistem perpipaan, terdiri dari : sambungan rumah, sambungan halaman dan sambungan umum, b. Sistem nonperpipaan, terdiri dari : sumur umum dan hidran umumkran umum. Operasi atau proses Penerapan Flokulasi Pengendapan Filtrasi Proses satuan Koagulasi pengentalan Disinfeksi Presipitasi Pertukaran ion Adsorpsi Oksidasi kimiawi Penciptaan gradien kecepatan dengan pencampuran yang lembut untuk meningkatkan pengumpulan partikel-partikel. Dipergunakan untuk membuang partikel-partikel seperti lanau dan pasir atau bahan flokulasi yang terapung. Dipergunakan untuk menyaring bahan-bahan padat sisa yang tetap berada di dalam air setelah pengendapan. Menyatakan proses penambahan bahan kimia untuk mendorong penggumpalan partikel-partikel dalam proses flokulasi. Dipergunakan membunuh organisme-organisme patogen yang mungkin ada dalam air alamiah. Pembuangan jenis-jenis ionik terlarut seperti kalsium dan magnesium kesadahan dengan menambahkan bahan-bahan kimia yang mendorong presipitasinya. Dipergunakan untuk pembuangan selektif atau sepenuhnya ion- ion anion dan kation terlarut di dalam larutan. Dipergunakan untuk pembuangan berbagai senyawa organik misalnya yang menyebabkan warna, rasa dan bau. Dipergunakan untuk oksidasi sebagai senyawa yang bisa didapatkan dalam air, misalnya yang mengakibatkan rasa dan bau. 20 Perlu diketahui juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan air bersih dari satu kota dengan kota lainnya adalah : a. Iklim, b. Karakteristik penduduk, c. Keberadaan industri, d. Kualitas air, e. Harga air. Untuk memproyeksi jumlah kebutuhan air bersih dapat dilakukan berdasarkan perkiraan kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan ditambah perkiraan kehilangan air. Adapun kebutuhan air untuk berbagai macam tujuan pada umumnya dapat dibagi dalam : a. Kebutuhan domestik Kebutuhan domestik merupakan kebutuhan air untuk rumah tangga dam sambungan kran umum. Pemenuhan kebutuhan air domestik memiliki bagian terbesar dalam kebutuhan dasar perencanaan unit pengolahan, faktor kebiasaan, pola dan tingkat kehidupan yang didukung oleh adanya perkembangan sosial ekonomi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kebutuhan terhadap air. Kebutuhan air setiap orang perharinya disesuaikan dengan standar yang biasa digunakan serta kriteria pelayanan berdasarkan kategori kotanya. Tabel 2.3 Standar Kebutuhan Air Bersih. Kategori kota Jumlah penduduk Penyediaan air ltrornghari Kehilangan air SR HU Metropolitan 1.000.000 190 30 20 Besar 500.000 – 1.000.000 170 30 20 Sedang 100.000 – 500.000 150 30 20 Kecil 20.000 – 500.000 130 30 20 21 Kategori kota Jumlah penduduk Penyediaan air ltrornghari Kehilangan air SR HU IKK 20.000 100 30 20 Kategori kota Kebutuhan air bersih literoranghari Metropolitan 190 Besar 170 Sedang 150 Kecil 130 Desa 60 Sumber : DPU Cipta Karya. b. Kebutuhan non domestik kebutuhan non domestik adalah kebutuhan air bersih selain untuk keperluan rumah tangga dan kran umum seperti untuk perkantoran, perindustrian. Perdagangan, fasilitas sosial dan rumah ibadah. Tabel 2.4 Rata-rata kebutuhan air per orang tiap hari. No. Jenis gedung Pemakaian air rata-rata sehari Liter Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari Jam Perbandingan luas lantai efektif total keterangan 1. Perumahan mewah 250 8-10 42-45 Setiap penghuni 2. Rumah biasa 160-250 8-10 50-53 Setiap penghuni 3. Apartemen 200-250 8-10 45-50 Mewah : 250 ltr menengah : 180 ltr sendiri : 120 ltr 4. Asrama 120 8 45-48 Sendiri 5. Rumah sakit 1000 8-10 50-55 setiap tempat tidur pasien pasien luar : 500 ltr, staffpegawai : 120 ltr, keluarga pasien : 160 ltr 6. SD 40 5 58 Guru : 100 ltr 7. SLTP 50 6 58 Guru : 100 ltr 8. SLTA dan lebih tinggi 80 6 - Dosenguru : 100 ltr 9. Rumah toko 100-200 8 - Penghuninya : 160 ltr 22 No. Jenis gedung Pemakaian air rata-rata sehari Liter Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari Jam Perbandingan luas lantai efektif total Keterangan 10. Gedung kantor 100 8 60-70 Setiap pegawai 11. Toko serba adadepartemen store 3 7 55-60 - 12. Pabrikindustri Buruh pria : 60, wanita : 8 - Per orang setiap giliran kalau kerja 100 lebih dari 8 jamhari 13. Stasiunterminal 3 15 - Setiap penumpang yang tiba maupun yang berangkat 14. Restoran 30 5 - Untuk penghuni : 160 ltr 15. Restoran umum 15 7 - Untuk penghuni : 160 ltr, pelayan : 100 ltr, 70 dari jumlah tamu perlu 15 ltrorng untuk kakus, cuci tangan dsb 16. Gedung pertunjukkan 30 5 53-55 Kalau digunakan siang dan malam, pemakaian air dihitung per penonton, jam pemakaian air dalam tabel adalah untuk 1 kali pertunjukkan 17. Gedung bioskop 10 7 - - 18. Toko pengecer 40 6 - Pedagang besar : 30 ltrtamu, 10 ltrstaf atau 5 ltr per hari per m 2 luas lantai 19. Hotelpenginapan 250-300 10 - Untuk setiap tamu, untuk staf 120-150 ltr, penginapan 250 ltr 20. Gedung peribadatan 10 2 - Didasarkan jumlah jemaah per hari 21. Perpustakaan 25 6 - Untuk setiap pembaca yang 23 No. Jenis gedung Pemakaian air rata-rata sehari Liter Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari Jam Perbandingan luas lantai efektif total keterangan tinggal 22. Bar 30 6 - Setiap tamu 23. Perkumpulan sosial 30 - - Setiap tamu 24. Kelab malam 120-350 - - Setiap tempat duduk 25. Gedung perkumpulan 150-200 - - Setiap tamu 26. laboratorium 100-200 8 - Setiap staf Sumber : Aqfa, Ikhwanul, 2011, Analisa Sistem Jaringan Pendistribusian Pipa Air Bersih Di PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi, Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

2.7 Kehilangan Air