Evaluasi Hasil Permodelan Software EPANET 2.0 Dengan Metode Hardy Cross Perbandingan Hasil Permodelan Program EPANET 2.0 Dengan Kondisi Di Lapangan

107 Loop 4 Iterasi 1 No. Pipa D L Q0 C K hf hfQ0 δ 13 0,075 34 0,00008 140 11721,35 0,00031 3,86015 -0,00010 31 0,075 34 0,00014 140 11721,35 0,00087 6,21135 33 0,075 134 0,00001 140 46195,89 0,00003 2,59779 34 0,075 134 0,00008 140 46195,89 0,00122 15,21352 0,00614 27,88281 Iterasi 2 No. Pipa D L Q0 C K hf hfQ0 δ 13 0,075 34 0,00002 140 11721,35 0,00002 1,18810 0,00000 31 0,075 34 0,00004 140 11721,35 0,00009 2,14155 33 0,075 134 0,00009 140 46195,89 -0,00020 -2,20000 34 0,075 134 0,00002 140 46195,89 0,00009 4,68251 0,00001 5,81216

5.9 Evaluasi Hasil Permodelan Software EPANET 2.0 Dengan Metode Hardy Cross

Tabel 5.17 Selisih debit hasil permodelan Program EPANET 2.0 dengan Metode Hardy Cross. No. Pipa EPANET 2.0 m 3 dtk Hardy Cross m 3 dtk Perbedaan m 3 dtk 11 0,00017 0,00008 0,00009 12 0,00015 0,00005 0,0001 13 0,00008 0,00002 0,00006 19 0,00007 0,00002 0,00005 20 0,00017 0,00008 0,00009 26 0,00001 0,00008 0,00007 27 0,0003 0,00003 0,00027 29 0,00029 0,00002 0,00027 30 0,00018 0,00009 0,00009 31 0,00014 0,00013 0,00001 32 0,00001 0,00008 0,00007 33 0,00001 0,00009 0,00008 34 0,00008 0,00002 0,00006 35 0,00001 0,00006 0,00005 36 0,00005 0,00022 0,00017 ∑ 0,00153 108 Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil analisa program Epanet 2.0 dan metode Hardy Cross tidak terlalu besar. Hal ini dapat dilihat dengan perbedaan yang ada dari hasil analisa Epanet 2.0 dengan hasil perhitungan metode Hardy Cross untuk aliran di dalam jaringan pipa pada sampel loop di area komplek perumahan RSS pegawai negeri sipil. Total perbedaan hasil antara analisa dengan program Epanet 2.0 dengan metode Hardy Cross adalah 0,00153 m 3 dtk. Dengan demikian program permodelan EPANET 2.0 dapat mewakili hasil metode Hardy Cross tetapi program EPANET 2.0 dan metode Hardy Cross tetap hanyalah sebuah alat bantu mensimulasikan dalam analisa suatu sistem jaringan pipa air.

5.10 Perbandingan Hasil Permodelan Program EPANET 2.0 Dengan Kondisi Di Lapangan

Dari hasil permodelan Program EPANET 2.0 didapat hasil yang tidak relevan dengan kondisi di lapangan yaitu pada debit aliran dalam pipa yang dilihat dari percobaan debit air yang keluar dari keran air rumah pelanggan. Di sini penulis mengambil 1 sampel rumah pelanggan di blok A yakni rumah keluarga Raulina Simbolon dengan nomor sambungan 04.22.0956. Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.18 Selisih debit hasil permodelan Program EPANET 2.0 dengan kondisi di lapangan. No. Waktu WIB EPANET 2.0 Ltrdetik Percobaan Di Lapangan Ltrdetik Perbedaan Ltrdetik 1. 13.00 0,17 0,03 0,14 2. 15.00 0,47 0,02 0,45 3. 17.00 0,47 0,02 0,45 4. 18.00 0,47 0,018 0,045 5. 19.00 0,14 0,03 0,11 Besarnya perbedaan permodelan program EPANET 2.0 dengan percobaan di lapangan bisa saja diakibatkan beberapa faktor yaitu mengecilnya ukuran pipa 109 sambungan keran air rumah dari pipa distribusi. Percobaan ini dilakukan ketika hanya 1 keran air yang terbuka di dalam rumah.

5.11 Perencanaan Pengolahan Air Bersih Dari Sumur Bor