Kehilangan Air Sistem Pendistribusian Air

23 No. Jenis gedung Pemakaian air rata-rata sehari Liter Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari Jam Perbandingan luas lantai efektif total keterangan tinggal 22. Bar 30 6 - Setiap tamu 23. Perkumpulan sosial 30 - - Setiap tamu 24. Kelab malam 120-350 - - Setiap tempat duduk 25. Gedung perkumpulan 150-200 - - Setiap tamu 26. laboratorium 100-200 8 - Setiap staf Sumber : Aqfa, Ikhwanul, 2011, Analisa Sistem Jaringan Pendistribusian Pipa Air Bersih Di PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi, Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.

2.7 Kehilangan Air

Kehilangan air PDAM diasumsikan 20 dalam penelitian ini disebabkan luas wilayah penelitian sangat kecil hanya ruang lingkup perumahan saja walaupun kehilangan air memiliki angka yang besar untuk sistem jaringan daerah Stabat. Angka persen kehilangan air ini disebabkan oleh : a. Kebocoran pada pipa distribusi akibat bencana alam ataupun akibat aktivitas manusi misalnya proyek perbaikan jalan dan sebagainya. b. Pencurian yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. c. Kerusakan pada peralatan instalasi, misalnya kerusakan pintu air, kerusakan pipa besi akibat korosi dan lain sebagainya.

2.8 Sistem Pendistribusian Air

Sistem distribusi adalah bagian penting dalam sistem, walaupun komponen lainnya juga penting. Dilihat dari intervensi, kira-kira 60-70 dari biaya pembangunan adalah untuk sistem distribusi. Selain dari pada itu, baik atau tidaknya sistem penyediaan air minum, biasanya dinilai dari pelayanan oleh sistem distribusi. 24 Untuk mengatasi fluktuasi pemakaian maka sistem distribusi perlu dilengkapi dengan reservoir yang mempunyai volume yang cukup. Daya tampung yang memadai lebih kurang 25-30 dari kebutuhan sehari, sangat berarti oleh karena prinsipnya adalah dengan suplai dengan kapasitas tetap dari sumber, pada waktu pemakaian lebih besar dari input, volume yang tersimpan dikeluarkan dari reservoir. Sebaliknya pada waktu pemakaian kecil, kelebihan pasokan dari sistem produksi, disimpan untuk sementara dalam reservoir. Demikianlah berlangsung setiap waktu. Karena itu dalam 24 jam akan terlihat selalu turun naiknya muka air dalam reservoir. Fungsi yang lain dari reservoir adalah untuk keseimbangan tekanan dan sebagai distributor. Untuk itulah dalam perencanaanya reservoir selalu diusahakan letaknya di tengah-tengah daerah distribusi. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa keberadaan reservoir mutlak perlu. Tidak ada satu sistempun tanpa reservoir distribusi dapat memberikan pelayanan untuk mengatasi fluktuasi pemakaian, karena sistem produksi hanya menyediakan pasokan dengan flow konstan. Aliran yang sewaktu-waktu atau pada jam puncak sangat besar dari reservoir, maka sistem perpipaannya juga harus mampu menampung pengaliran seperti itu dan dalam waktu yang singkat ke lokasi atau titik dalam daerah distribusi yang mengalami peningkatan atau puncak. Untuk itu perpipaan distribusi juga dirancang dengan kapasitas, dimanapun dalam jaringan distribusi harus dapat menampung pengaliran pada jam puncak, kapanpun terjadi jam puncak itu. Jaringan pipa distribusi terdiri dari dua sistem yang masing-masingnya mempunyai dua fungsi khusus : 25 a. Jaringan pipa induk, main atau feeder system, yang berfungsi mengantarkan dengan cepat air dalam jumlah besar ke sektor yang membutuhkan. Karena itu sistem ini tidak boleh langsung disambungkan ke pipa pelayanan apalagi sambungan rumah, kecuali pada titik-titik yang sudah diperhitungkan junctiondrawpoint. Bila hal itu terjadi maka tekanan dalam pipa dapat turun drop sangat cepat. b. Untuk melayani rumah atau sambungan pelanggan, dilakukan melalui jaringan pipa pelayanan small distribution main, dimulai dari titik sambungan pipa pelayanan, jaringan pipa pelayanan, kemudian berakhir dengan pipa sambungan rumah house connection sampai meter pelanggan, seterusnya ke instalasi pipa air minum dalam rumah water supply plumbing system. Jaringan distribusi adalah rangkaian pipa yang berhubungan dan digunakan untuk mengalirkan air ke konsumen. Tata letak distribusi ditentukan oleh kondisi topografi daerah layanan dan lokasi instalasi pengolahan biasanya diklasifikasikan sebagai : a. Sistem cabang Bentuk cabang dengan jalur buntu dead-end menyerupai cabang sebuah pohon. Pada pipa induk utama primary feeders, tersambung pipa induk sekunder secondary feeders, dan pada pipa induk sekunder tersambung pipa pelayanan utama small distribution mains yang terhubung dengan penyediaan air minum dalam gedung. Dalam pipa dengan jalur buntu, arah aliran air selalu sama dan suatu areal mendapat suplai air dari satu pipa tunggal. 26 b. Sistem grid iron Pipa induk utama dan pipa induk sekunder terletak dalam kotak, dengan pipa induk utama, pipa induk sekunder, serta pipa pelayanan utama saling terhubung. Sistem ini yang paling banyak digunakan. c. Sistem melingkar loop Pipa induk utama terletak mengelilingi daerah layanan. Pengambilan dibagi menjadi dua dan masing-masing mengelilingi batas daerah layanan, dan keduanya bertemu kembali di ujung. Pipa perlintasan cross menghubungkan kedua pipa induk utama. Di dalam daerah layanan, pipa pelayanan utama terhubung dengan pipa induk utama. Sistem ini paling ideal. Sistem distribusi adalah sistem yang langsung berhubungan dengan konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, tekanan tersedia, sistem pemompaan bila diperlukan, dan reservoir distribusi. Sistem distribusi air minum terdiri atas perpipaan, katup-katup, dan pompa yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju pemukiman, perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air. Juga termasuk dalam sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah reservoir distribusi, yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai instalasi, meter air untuk menentukan banyak air yang digunakan, dan keran kebakaran. Dua hal penting yang harus diperhatikan pada sistem distribusi adalah tersediannya jumlah air yang cukup dan tekanan yang memenuhi kontinuitas 27 pelayanan, serta menjaga keamanan kualitas air yang berasal dari instalasi pengolahan. Sistem pendistribusian air ke masyarakat, dapat dilakukan secara langsung dengan gravitasi maupun dengan sistem pompa. Pembagian air dilakukan melalui pipa-pipa distribusi, seperti : a. Pipa primer, tidak diperkenankan untuk dilakukan tapping; b. Pipa sekunder, diperkenankan tapping untuk keperluaan tertentu, seperti: fire hydran, bandara, pelabuhan dan lain-lain; c. Pipa tersier, diperkenankan tapping untuk kepentingan pendistribusian air ke masyarakat ke pipa kuarter. Distribusi air minum dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung kondisi topografi yang menghubungkan sumber air dengan konsumen. Distribusi secara gravitasi, pemompaan maupun kombinasi pemompaan dan gravitasi dapat digunakan untuk menyuplai air ke konsumen dengan tekanan yang mencukupi. Berikut penjelasan dari masing-masing sistem pengaliran distribusi air bersih : a. Cara gravitasi Cara gravitasi dapat digunakan apabila elevasi sumber air mempunyai perbedaan cukup besar dengan elevasi daerah pelayanan, sehingga tekanan yang diperlukan dapat dipertahankan. Cara ini dianggap cukup ekonomis, karena hanya memanfaatkan beda ketinggian lokasi Lelly, 2008. b. Cara pemompaan Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekanan yang diperlukan untuk mendistribusikan air dari reservoir distribusi ke konsumen. 28 Cara ini digunakan jika daerah pelayanan merupakan daerah yang datar, dan tidak ada daerah yang berbukit Lelly, 2008. c. Cara gabungan Pada cara gabungan, reservoir digunakan untuk mempertahankan tekanan yang diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi darurat, misalnya saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama periode pemakaian rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam reservoir distribusi. Karena reservoir distribusi digunakan sebagai cadangan air selama periode pemakaian tinggi atau pemakaian puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas debit rata-rata Lelly, 2008.

2.9 Sumber air