Sumber Data

C. Sumber Data

Menurut Lofland yang dikutuip oleh Lexy J. Moleong (2010: 157) menyatakan bahwa,

n kualitatif ialah kata-

kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-

Berdasar pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa dalam penelitian kualitatif sumber data dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu Berdasar pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa dalam penelitian kualitatif sumber data dapat digolongkan dalam dua kelompok yaitu

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

Menurut H.B. Sutopo (2002: 50), Sumber data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, atau aktivitas, tempat atau

Berdasarkan pendapat diatas, maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Informan

Pengertian informan adalah individu yang memiliki informasi. Menurut

H.B. Sutopo (2002: dan narasumber disini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia lebih bisa memilih

dengan hal tersebut sumber data yang berupa manusia didalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut sebagai informan. Informan diharapkan dapat memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Adapun informan yang diwawancarai antara lain :

a. Angggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta

1) Ketua selaku anggota dari unsur pemerintah : Dra. Sri Wahyuni, MM

2) Wakil ketua selaku anggota dari unsur pelaku usaha : Bambang Ary Wibowo, SH

3) Unsur konsumen : Dra. Aniek Tri Maharni

4) Kepala sekretariat : Tuti Budi Rahayu, SH

b. Konsumen

1) Anton

2) Heny

3) Tentrem

9) Yossy Selengkapnya tentang data informan ini dapat dilihat di lampiran 1

2. Tempat dan Peristiwa

Sumber data lain yang tidak dapat dipisahkan dari sumber data di atas adalah tempat dan peristiwa. Tempat yang dimaksud disini adalah lokasi penelitian yang dilakukan yaitu di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta. Adapun peristiwa permasalahan yang diteliti yaitu mengenai peran Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta dalam melindungi hak-hak Konsumen.

3. Dokumen

Menurut Sugiyono (2010: 329), Dokumen merupakan catatan peristiwa

tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah:

a. Rekapitulasi pengaduan di BPSK Surakarta pada tahun 2011 (lihat lampiran 8)

b. Kalender kegiatan atau jadwal sidang di BPSK Surakarta pada tahun 2011 (lihat lampiran 9)

c. Data rekapitulasi penanganan kasus di BPSK Surakarta pada tahun 2011 (Lihat lampiran 10)

d. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lihat lampiran 14)

Dalam penelitian kualitatif, sampel ditujukan oleh peneliti sendiri dengan pertimbangan bahwa sampel ini menguasai masalah yang diteliti, dapat dipercaya dan data-datanya bersifat obyektif. Sampling pada penelitian kualitatif digunakan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Hal ini sesuai dengan pendapat Lexy J. Moleong (2010: 224) yang mengatakan bahwa sampel memiliki fungsi, antara lain:

Untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber bangunan. 2. Menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang akan muncul .

Dalam penelitian kualitatif Teknik pengambilan sampel ada beberapa cara, yaitu : Purposive Sampling dan Snowball Sampling

a) Purposive Sampling Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

b) Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. (Sugiyono, 2010: 123)

Berdasarkan uraian diatas, maka teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk memilih informan dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang akurat. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur konsumen, unsur pelaku usaha, kepala sekretariat BPSK serta dari pihak konsumen yang mengadu ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surakarta.