Verifikasi dan Validasi Model

C. Verifikasi dan Validasi Model

Verifikasi dilakukan untuk menguji apakah permainan simulasi bisnis ritel yang dibuat berjalan dengan baik tanpa terjadi error dan perhitungan pada model sesuai dengan penghitungan manual. Untuk menguji apakah terjadi error dengan cara melihat apakah ketika dijalankan ada pernyataan peringatan. Jika ada, maka model yang dibuat perlu ditinjau lagi. Jika tidak ada error dan penghitungan manual sudah sesuai, maka model sudah verify. Dalam menjalankan program Verifikasi dilakukan untuk menguji apakah permainan simulasi bisnis ritel yang dibuat berjalan dengan baik tanpa terjadi error dan perhitungan pada model sesuai dengan penghitungan manual. Untuk menguji apakah terjadi error dengan cara melihat apakah ketika dijalankan ada pernyataan peringatan. Jika ada, maka model yang dibuat perlu ditinjau lagi. Jika tidak ada error dan penghitungan manual sudah sesuai, maka model sudah verify. Dalam menjalankan program

Pernyataan peringatan apabila program belum verify seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.24 Contoh Notifikasi Program yang dibuat belum verify Sedangkan untuk memvalidasi model permainan divalidasi dengan

validasi teori, validasi struktur, serta validasi kode rumus yang akan dijelaskan masing-masing sebagai berikut:

1. Validasi Teori Validasi merupakan validasi teori yang ada dibandingkan dengan permainan simulasi bisnis yang dibuat. Misalnya adalah teori permintaan bahwa permintaan akan naik disaat harga barang turun, dan sebaliknya permintaan akan turun apabila harga mengalami kenaikan.

Untuk itu, model dijalankan dengan keputusan input ritel akan dibuat naik( ↑), turun(↓) atau tetap(-). Akan dilihat apakah pola permintaan yang didapat ritel akan mengikuti konsep sesuai teori. Sesuai dengan hasil pada tabel

4.11, model sudah sesuai dengan konsep teori.

Tabel 4.11 Hasil Validasi Terhadap Permintaan

Marjin Keuntungan

Event

Assortment

Permintaan

2. Validasi Struktur

Validasi struktur dilakukan dengan melihat perilaku model yang dibuat pada Stella apakah sudah sesuai dengan model pada causal loop yang dibuat. Ternyata, setelah program permainan ini dijalankan, perilaku yang dihasilkan sudah sesuai dengan konsep permainan yang dibuat. Mulai dari penentuan marjin keuntungan yang semakin besar maka akan semakin mengurangi penjualan, stok ritel masing-masing item berkurang ketika terjadi penjualan, tanggal kedatangan barang sesuai dengan tanggal pesan ditambah dengan lead time dimana dengan datangnya barang maka stok ritel akan bertambah dengan sendiri, serta secara otomatis pembayaran/pelunasan terjadi saat waktu jatuh tempo atau sesuai lama waktu jatuh tempo. Misalnya Supplier B dengan tanggal awal kedatangan pada tanggal 4, jadwal kedatangan setiap 14 hari sekali, maka seharusnya supplier B akan datang kembali pada tanggal 18(4+14), tanggal 2 pada bulan selanjutnya, dst. Supplier B mempunyai lead time pengiriman 2 hari dan sistem pembayaran jatuh tempo 14 hari setelah tanggal pemesanan yaitu pada tanggal 4, sehingga tanggal pembayaran seharusnya pada tanggal 18(4+14). Output dari Percobaan running pada Stella ditunjukkan pada beberapa tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Kedatangan Supplier B dan Pembelian Barang Pertama

Tabel 4.13 Penerimaan Barang Pertama dari Supplier B

Tabel 4.14 Kedatangan Supplier B Kedua dan Pembelian Barang Kedua

Tabel 4.15 Penerimaan Barang dari Supplier B yang Kedua

Tabel 4.16 Pelunasan ke Supplier yang kedua dari Pemesanan pada Tanggal 4

Dari beberapa tabel di atas dapat diketahui bahwa struktur permainan simulasi bisnis ritel yang dibuat dengan program Stella sudah sesuai dengan konsep pada causal loop.

3. Validasi Kode Rumus Validasi kode rumus dengan membandingkan penghitungan pada model sesuai dengan penghitungan manual. Misalnya dapat dilihat pada contoh hasil running selama satu hari running pada tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17 Hasil Running dengan Stella Total Penjualan Hari Pertama

Saldo Kas

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Manual Penjualan Barang dari Supplier J

No

Harga Jual (Rp) Jumlah Terjual (pcs) Penjualan (Rp) 1 YAKULT

Nama Item

22 26.862 2 AQUA 600 ML

7 10.552 3 AQUA 1500 ML

9 43.436 6 ULTRA MILK 125ML

27 42.295 7 ULTRA MINI CHOCO

8 12.917 8 TEH KOTAK JASMINE

10 18.875 9 ADES EXTRA 600 PETX24

8 14.236 10 ADES EXTRA 1,5 PETX24

6 23.876 12 COCA COLA 500 PET X24

275.929,7 Dengan cara yang sama seperti perhitungan manual penjualan pada supplier J di atas, total dari penjualan masing-masing supplier dijumlah, hasilnya terlihat pada tabel 4.19 berikut:

Total

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Manual Penjualan Masing-masing Supplier

Supplier

Penjualan

Supplier A

Supplier B

Supplier C

Supplier D

Supplier E

Supplier F

Supplier G

Supplier H

Supplier I

Supplier J

Sehingga dari tabel 4.27 dan 4.29 di atas dapat diketahui bahwa perhitungan penjualan dengan menggunakan program Stella yang dibuat sebesar Rp 6.575.390,96 sama dengan perhitungan manual yaitu Rp 6.575.390,97.

Selain itu dapat dilihat pada perhitungan pada inventori dengan menggunakan Stella pada tabel 4.20 dibandingkan dengan pehitungan manual.

Tabel 4.20 Inventori Hasil Running dengan Program Stella

Days

Penjualan [Yakult]

Sisa Inventori [Yakult]

Pembelian [Yakult]

Dari tabel hasil running di atas pada kolom inventori awal terdapat inventori item Yakult pada hari pertama sebanyak 114 setelah dikurangi penjualan pada hari pertama sebanyak 6 maka sisa inventori yang tersedia pada hari kedua adalah 114-6=108. Pada hari ke-8 terjadi penjualan sebanyak 8 pcs, sisa inventori di gudang sebesar 34 pcs, kemudian melakukan pembelian ke supplier sebanyak 290 pcs, sehingga pada hari ke-9 inventori yang masih tersisa adalah (290+34)-8=316. Dengan melihat laporan penjualan dan inventori dari output Stella dibandingkan dengan perhitungan manual sudah sama sehingga validasi kode rumus sudah valid.

Sehingga dengan melihat hasil validasi baik validasi teori, struktur, dan kode rumus, maka model yang dibuat pada Software Stella dapat dikatakan bahwa model permainan yang dirancang sudah valid.