Diagram Causal loop

4.1.2 Diagram Causal loop

Diagram causal loop dibuat dengan tujuan agar dapat memahami hubungan antar variabel pada permainan simulasi bisnis, dapat memahami bagaimana variabel saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain sehingga dapat meningkatkan performance (Hidayatno dan Halim, 2004)

Cash flow pada sebuah ritel terdiri dari pemasukan (income) dan pengeluaran (expense), dimana cara dalam memaksimalkan keuntungan adalah dengan meminimalkan pengeluaran dan meningkatkan pemasukan. Pengeluaran pada ritel yaitu pembayaran barang ke supplier, biaya operasional dan biaya untuk cicilan utang apabila ritel masih mempunyai tanggungan utang. Biaya operasional merupakan biaya yang timbul akibat adanya kegiatan operasional ritel seperti biaya tenaga kerja, biaya telepon, biaya listrik, biaya administrasi, biaya perawatan, biaya retribusi, dan biaya sewa.

Pembayaran barang ke supplier dipengaruhi oleh jumlah pembelian dan time of payment (waktu jatuh tempo pembayaran). Waktu jatuh tempo yang semakin lama, maka tenggang waktu peritel harus membayar ke supplier juga

semakin lama. Jumlah pembelian ke supplier dipengaruhi oleh penjualan barang, lead time , dan harga pembelian. Apabila penjualan barang cenderung mengalami peningkatan, maka manajemen ritel juga akan meningkatkan jumlah pembelian ke supplier (Hartono, 2007). Selain itu, peningkatan jumlah pembelian ke supplier juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada musim atau hari- hari tertentu. Jumlah pembelian juga dipengaruhi oleh lead time (lama waktu dari mulai pemesanan ke supplier sampai barang datang di ritel), dimana semakin lama lead time maka barang yang dipesan ke supplier semakin besar karena ritel juga harus ikut mempertimbangkan jumlah stok minimal barang, misalnya lead time salah satu supplier adalah 5 hari, minimal stok salah satu barang yang dipasok supplier tersebut adalah 4 perhari, maka jumlah pembelian ditambah 20 (5x4) untuk mengantisipasi waktu lead time supplier. Jumlah pembelian ke supplier dipengaruhi oleh jumlah penjualan, dimana jumlah penjualan tersebut mempengaruhi inventori, sehingga secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh kondisi inventori, maksudnya adalah bila peritel melihat jumlah inventori salah satu barang yang berada di rak display masih dirasa cukup, maka peritel hanya membeli barang tersebut dalam jumlah yang sedikit, bahkan dapat juga tidak melakukan pembelian. Peningkatan biaya baik biaya operasional, biaya pembelian ke supplier, dan biaya cicilan utang akan menambah pengeluaran ritel, sebaliknya apabila biaya-biaya tersebut menurun maka saldo kas akan meningkat.

Penjualan merupakan pemasukan yang paling utama dari bisnis ritel. Semakin meningkatnya penjualan maka pendapatan yang diperoleh ritel akan semakin besar. Penjualan ini sendiri dipengaruhi oleh permintaan. Jumlah permintaan dipengaruhi oleh assortment, lokasi, harga jual, dan musim/event.

Kemampuan sebuah toko dalam menjawab kebutuhan konsumen digambarkan oleh lengkapnya assortment (kelengkapan ragam barang) yang tersedia di ritelnya. Jika assortment yang tersedia mampu menjawab kebutuhan konsumen yang menjadi target pasarnya, maka hampir dapat dipastikan penjualannya akan baik. Namun jika tidak mampu menjawab kebutuhan pelanggan maka akan terjadi penumpukan barang yang akhirnya tidak terjual (Gusway, 2007). Lokasi atau kedekatan dengan pasar juga berpengaruh terhadap penjualan, ritel yang semakin dekat dengan pasar/pengunjung maka penjualannya Kemampuan sebuah toko dalam menjawab kebutuhan konsumen digambarkan oleh lengkapnya assortment (kelengkapan ragam barang) yang tersedia di ritelnya. Jika assortment yang tersedia mampu menjawab kebutuhan konsumen yang menjadi target pasarnya, maka hampir dapat dipastikan penjualannya akan baik. Namun jika tidak mampu menjawab kebutuhan pelanggan maka akan terjadi penumpukan barang yang akhirnya tidak terjual (Gusway, 2007). Lokasi atau kedekatan dengan pasar juga berpengaruh terhadap penjualan, ritel yang semakin dekat dengan pasar/pengunjung maka penjualannya

Pada dasarnya peritel mendirikan ritel dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimal yang berbentuk kas. Kas tersebut dapat diambil sebagian untuk kepentingan pribadi pemilik (prive). Prive dapat digunakan pemilik untuk kepentingan pribadi ataupun diinvestasikan ke bisnis lain atau dalam bentuk lain. Sehingga dari penjelasan di atas dapat dibuat diagram causal loop seperti pada gambar 4.1 berikut: