Tahap Pelaksanaan Penelitian Prosedur Penelitian

9 Menentukan fasilitator AMT Anger Management Training Dalam pelaksanaan intervensi AMT, peneliti akan berperan sebagai fasilitator. Adapun alasannya selain peneliti sudah memiliki pengalaman dalam mempresentasikan materi diberbagai kegiatan, peneliti juga sudah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing professional judgement.

3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Dari awal, peneliti sudah membangun hubungan baik good rapport dengan subjek penelitian. Subjek yang memenuhi kriteria penelitian, kemudian dibagi menjadi dua kelompok kontrol dan eksperimen. Setelah itu peneliti menjelaskan kepada subjek akan tujuan intervensi, bentuk kegiatan dan jadwal pelaksanaan penelitian. Secara formal peneliti meminta persetujuan dari masing- masing subjek, dengan memberikan lembaran informed consent yang ditanda tangani langsung oleh subjek itu sendiri. Pelaksanaan intervensi AMT rencananya akan dilakukan setelah pulang sekolah, supaya tidak mengganggu jam pelajaran dan menggunakan ruangan yang tersedia di gedung sekolah. Akan tetapi karena kondisinya saat itu untuk semua siswa kelas IX diberlakukan “wajib les” setelah pulang sekolah, maka waktu pelaksanaan intervensi menjadi berubah. Kemudian kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum membuat kebijakan, dengan memberikan izin pada 10 orang anak yang terpilih untuk permisi meninggalkan jam pelajaran selama intervensi berlangsung. Ada beberapa alasan yang mendasarinya yaitu mengikuti intervensi AMT juga merupakan proses pembelajaran, apalagi siswa Universitas Sumatera Utara tersebut sering membuat ribut di dalam kelas dan kurang termotivasi untuk belajar dalam sehari-harinya, sehingga dengan memberikan izin pada mereka untuk mengikuti intervensi AMT diharapkan dapat memberikan perubahan nantinya. Pelaksanaan intervensi akhirnya dilakukan pada pagi hari, dimulai dari pukul 08.30 –10.30 WIB. Intervensi AMT akan dilakukan selama tiga kali pertemuan pada pertemuan pertama ada 4 sesi, pertemuan kedua ada 1 sesi dan pertemuan ketiga ada 4 sesi, yang memerlukan waktu 2 jam 120 menit disetiap pertemuannya. Mengenai jadwal pertemuan intervensi, dapat dilihat pada tabel 8: Tabel 8. Jadwal Pertemuan Intervensi Pertemuan Tanggal Sesi Kegiatan Pertama 16 Januari 2014 I  Pembukaan.  Ice breaking.  Pemahaman dasar tentang marah. II  Memahami ekspresi marah dan akibatnya. III  Mengidentifikasi diri saat marah. IV  Mengontrol pikiran marah dan tingkat kemarahan.  Penutupan sesi. Kedua 18 Januari 2014 V  Pembukaan.  Memahami anger management melalui film.  Penutupan sesi. Ketiga 20 Januari 2014 VI  Pembukaan.  Relaksasi otot dan pernapasan. VII  Cara menyelesaikan konflik. VIII  Cara mengontrol marah. IX  Perencanaan dalam mengontrol marah.  Penutupan intervensi. Peneliti memberikan pretest skala agresivitas secara bersamaan pada kedua kelompok, lima hari sebelum intervensi. Sementara posttest skala agresivitas diberikan bersamaan, setelah lima hari dari pelaksanakan intervensi. Universitas Sumatera Utara

3.7. Analisa Data