Efektivitas Anger Management Training untuk Menurunkan Agresivitas

2.4. Efektivitas Anger Management Training untuk Menurunkan Agresivitas

pada Remaja Disrutive Behavior Disorders Mengacu pada DSM-IV-TR, disruptive behavior disorders merupakan bentuk dari perilaku antisosial, yang terbagi menjadi dua kriteria yaitu conduct disorder CD dan oppositional defiant disorder ODD. Dalam hal ini remaja yang disruptive dengan sengaja melanggar peraturan seperti mencuri, merusak barang-barang, atau menyerang American Academy of Pediatrics, 2010. Perilaku disruptive merupakan bentuk ekspresi marah yang negatif dan tidak sehat, karena sudah memunculkan agresivitas Bhave Saini, 2009. Dimana agresivitas merupakan perilaku yang memiliki maksud untuk menyakiti seseorang baik secara fisik atau verbal Myers, 2010. Akibatnya yang terjadi setelah itu, remaja tersebut bisa saja akan ditangkap atau dipenjara, mengalami luka fisik, membalas dendam, kehilangan orang yang disayang, merasa bersalah, menjadi malu atau menyesal Reilly Shopshire, 2002. Dikarenakan remaja yang berperilaku disruptive tidak hanya akan membahayakan bagi dirinya sendiri, tetapi juga terhadap orang lain. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, penanganan dan pencegahan terhadap remaja disruptive sangat perlu dilakukan. Salah satu intervensi psikososial yang sangat disarankan yaitu dengan mengontrol marah American Academy of Pediatrics, 2010, atau disebut juga dengan anger management karena merupakan cara terbaik dalam mengekspresikan marah secara positif Bhave Saini, 2009. Anger management training AMT merupakan program yang bertujuan untuk mencegah risiko kekerasan khususnya agresivitas pada remaja dan didesain Universitas Sumatera Utara untuk membantu mengurangi intensitas dan durasi emosi marah Marcus, 2007. Dalam hal ini AMT bukanlah terapi, melainkan salah satu bentuk intervensi psikoedukasi yang manfaatnya dapat menghasilkan potensi untuk perubahan perilaku dengan meningkatkan pengetahuan, menyediakan perspektif baru, memberikan klien kesempatan untuk belajar Anderson, et al. dalam Thomas, 2001, dan berlatih teknik-teknik mengontrol marah Bhave Saini, 2009. Secara singkat kerangka teoritis penelitian, ada pada gambar 2 di bawah ini: Gambar 2. Kerangka Teoritis Penelitian

2.5. Hipotesis