3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2000. Dalam hal ini subjek
yang dipilih adalah remaja yang tergolong disruptive behavior disorders, dengan skor berada pada taraf sedang hingga sangat tinggi. Adapun cara yang dilakukan
yaitu melalui screening dengan skala CPRS Conduct Problem Risk Screen, berisi 7 aitem dan diisi oleh guru atau orangtua Duncombe et al., 2012. Selain
itu subjek penelitian juga memiliki tingkat agresivitas, dengan skor berada pada taraf sedang hingga sangat tinggi. Alat ukur agresivitas yang digunakan adalah
skala BAQ Buss-Perry Aggression Questionnaire, berisi 29 aitem dan diisi oleh
subjek langsung Demirtas, 2012.
Peneliti menganggap perlu untuk mengetahui taraf kecerdasan subjek penelitian, agar dapat menyesuaikan cara yang dipakai dalam pelaksanaan
intervensi nantinya. Dimana berdasarkan laporan penelitian dari Haditono dinyatakan bahwa, remaja yang melakukan agresivitas biasanya mempunyai skor
inteligensi di bawah normal 69,59 dan sebagian kecil mempunyai skor yang tinggi 6,9 Monks, Knoers dan Haditono, 1998. Oleh karena itu untuk
mengukur kecerdasan subjek digunakanlah alat tes SPM Standard Progressive Matrice, yang dilakukan secara klasikal.
Secara lebih rinci, karakteristik subjek penelitian adalah sebagai berikut: 1 Usia sekolah SMP 13
– 15 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2 Skor skala CPRS Conduct Problem Risk Screen, berada pada taraf sedang
hingga sangat tinggi.
3 Skor skala BAQ Buss-Perry Aggression Questionnaire, berada pada taraf
sedang hingga sangat tinggi.
4 Semua subjek penelitian yang terpilih akan diukur taraf kecerdasannya dengan
alat tes SPM Standard Progressive Matrice.
3.4. Desain Penelitian