Teknik Memahami Perkembangan Anak dengan Tes

B. Teknik Memahami Perkembangan Anak dengan Tes

Tes mengandung pengertian penyajian seperangkat tugas atau pertanyaan yang harus dijawab. Definisi yang lebih luas tentang tes dikemukakan oleh Cronbach (1970) sebagai prosedur yang bersifat sitematis untuk mengamati tingkah laku seseorang dan menggambarkannya dengan skala angka atau system golongan.

Umumnya tes mengandung pengertian alat untuk menentukan atau menguji sesuatu. Dalam hubungan dengan psikologi, tes merupakan suatu rangkaian pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atas dasar pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap atau kualifikasi seseorang dapat ditentukan.Penggunaan teknik dan tes (Khusunya tes prestasi belajar) bagi guru disekolah bertujuan untuk :

a. Menilai kemampuan belajar murid.

b. Memberikan bimbingan belajar kepada murid.

c. Mengecek kemajuan belajar.

d. Memahami kesulitan-kesulitan belajar.

e. Memperbaiki teknik mengajar.

f. Menilai efektifitas (keberhasilan) mengajar (Shertzer & Stone, 1971: 235).

Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas:

a. Tes Intelegensi Menurut David Wechsler , intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental

yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Jadi, tes intelegensi adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan taraf kemampuan dasar seseorang yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara afektif.

Macam-macam tes intelegensi antara lain:

a. Tes intelegensi umum, bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang.

b. Tes intelegensi khusus, menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik.

c. Tes intelegensi differensial, memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang

berbagai bidang yang memungkinkan didapatnya profil kemempuan tersebut. Manfaat tes intelegensi yaitu:

dalam

a. Membantu guru menganalisis berbagai masalah yang dialami murid, seperti masalah kesulitan belajar, masalah kedisiplinan dan masalah kepribadian.

b. Membantu guru memahami sebab-sebab terjadinya masalah pada diri murid yang berkaitan dengan kemampuan dasarnya.

c. Membantu guru mengenali muri-murid yang memiliki kemampuan sangat tinggi dan sangat rendah yang membutuhkan pendidikan khusus.

d. Membantu guru menafsirkan kesuliatan-kesulitan belajar yang dialami murid.

Untuk mengetahui kecenderungan tingkat kecerdasan murid, diantaranya menggunakan tes benet-simon (verbal test), yang dipersiapkan untuk anak mulai usia 3 tahun sampai dengan 15 tahun. Tes ini memperhitungkan dua hal yaitu;

Umur kronologis (“cronological age” disingkat C.A) yaitu umur seseorang sebagaimana yang ditunjukan dengan hari kelahirannya atau lamanya hidup sejak tanggal lahirnya. Umur mental (“mental age” disingkat M.A) yaitu umur kecerdasan sebagaimana yang ditunjukan oleh hasil tes kemampuan akademik.

Dengan demikian tingkat intelegensi ditunjukan dengan perbandingan kecerda san atau disebut dengan istilah “intelegensi Quotient” yang biasa disingkat I.Q.

Selain teknik tes diatas, masih terdapat tes kecerdasan yang lainnya seperti tes progresive metrices yaitu alat yang mengukur tes intelegensi secara non-verbal yang diberikan kepada anak yang berusia diantara 9-15 tahun.

b. Tes Bakat Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan tertentu, seperti kemampuan bermain music, kemampuan berolahraga dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik, misalnya dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat music akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Dengan demikian, bakat tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi harus ditunjang oleh faktor lingkungan.

Bakat dapat diukur atau diungkapkan dengan suatu alat yang disebut tes bakat. Tes bakat adalah suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan dan keterampilan seseorang dalam bidang-bidang tertentu, seperti kemampuan berbahasa, kemampuan bermain, dan lain-lain.

Dari hasil tes bakat, seseorang dapat memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, dan keterampilannya dalam suatu atau berbagai bidang. Perlu disadari bahwa hasil tes bakat itu merupakan salah satu data atau informasi. Data atau informasi itu masih perlu lagi dikonsultasikan dengan data lain yang berkenaan dengan diri murid.

Untuk mengetahui bakat individu, telah dikembangkan beberapa macam tes seperti :

1. Rekonik. Tes ini mengukur fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis.

2. Tes Bakat music. Tes ini mengukur kemampuan individu dalam aspek-aspek suara, nada, ritme, warna bunyi dan memori.

3. Tes bakat Artistik. Tes ini mengukur kemampuan menggambar, melukis dan merupa (mematung).

4. Tes Bakat Klerikal (perkantoran). Tes ini mengukur kemampuan kecepatan dan ketelitian.

5. Tes Bakat yang Multifaktor. Tes bakat ini mengukur berbagai kemampuan khusus yang telah lama digunakan adalah DAT (Differential Attitude Test).

Test ini mengukur delapan kemampuan khusus, yaitu :

a. Berpikir verbal, yang mengungkapkan kemampuan nalar yang dinyatakan secara verbal.

b. Kemampuan bilangan, yang mengungkapkan kemampuan berpikir dengan menggunakan angka-angka.

c. Berpikir abstrak, yang mengungkap kemampuan nalar yang dinyatakan dengan menggunakan berbagai bentuk diagram, yang bersifat non verbal atau tanpa angka-angka.

d. Hubungan ruang, visualisasi dan persepsi, yang mengungkap kemampuan untuk membayangkan dan membentuk gambar- gambar dari objek dengan hanya melihat gambar di atas kertas yang rata.

e. Kecepatan dan ketelitian, yang mengungkapkan kemampuan ketelitian dan kecepatan seseorang dalam membandingakan dan memperhatikan daftar tertulis, seperti nama-nama atau angka- angka.

f. Berfikir mekanik, yang mengungkapkan kemampuna setra pemahaman mengenai hokum-hukum yang mendasari lat-alat, mesin-mesin dan gerakan-gerakannya.

g. Penggunaan bahasa pengucapan, yang mengungkap kemampuan mengeja kata-kata umum.

h. Pengggunaan bahasa-menyusun kalimat, yang mengungkap kemampuan pemakaian kata-kata dalam kalimat, seperti tanda baca dan tata bahasa.

c. Tes Kepribadian Menurut Lee J. Cronbach dalam Essential of Psychological Testing, tujuan tes kepribadian adalah mengetahui perbedaan diantara setiap kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat individual, yang c. Tes Kepribadian Menurut Lee J. Cronbach dalam Essential of Psychological Testing, tujuan tes kepribadian adalah mengetahui perbedaan diantara setiap kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat individual, yang

Jadi, tes kepribadian yaitu suatu tes untuk mengetahui kepribadian seseorang yang terorganisasi secara dinamis dan sistem- sistem psikologis dalam sisi individu yang menentukan penyesuaian- penyesuain yang unik dengan lingkungan.

Kepribadian dapat diukur dengan jalan melihat:

a. Apa yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.

b. Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.

c. Apa yang seseorang lakukan dalam situasi tertentu.

d. Tes Prestasi Belajar Yaitu suatu alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran. Tujuan utama penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat keputusan-keputusan seleksi dan klasifikasi serta menentukan keefektifan pengajaran.

Tes ini meliputi beberapa jenis diantaranya:

a. Tes diagnostik, yang dirancang agar guru dapat mengetahui letak kesulitan murid, terutama dalam berhitung dan membaca.

b. Tes prestasi belajar kelompok yang baku.

c. Tes prestasi belajar yang disusun guru. Cara mengukur prestasi belajar dapat dilakukan dengan mengukur tes-tes, yang biasa disebut dengan ulangan. Dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan atau pemahaman belajar dapat dilakukan melalui beberapa tes prestasi belajar antara lain:

1. Tes Formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu yang diadakan sebelum atau selama pelajaran berlangsung dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan 1. Tes Formatif, penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu yang diadakan sebelum atau selama pelajaran berlangsung dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan

2. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkatprestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untukmemperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalammenentukan nilai rapor.

3. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau satu catur wulan. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu perioe belajar. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat(rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.

Tujuan utama penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat keputusan-keputusan, seleksi dan klasifikasi, serta menentukn keefektifan pengajaran. Hasil-hasil tes prestasi dapat digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar, mengenali murid-murid yang membutuhkan pengajaran perbaikan, memudahkan murid-murid dan sebagai criteria dalam menilai teknik pengajaran.