Kesehatan Masyarakat Analisis Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

yang diperolehnya. Dengan demikian skor yang diperoleh memperoleh kriteria kurang baik seperti yang terlihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Tanggapan Masyarakat terhadap Peningkatan Pendidikan Diperoleh dari Sektor Pariwisata No Alternatif Jawaban Skor S Frekuensi F S x F Persentase 1. 2. 3. 4. 5. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 1 2 3 9 5 5 8 9 18 5 5 10 15 45 25 Jumlah 20 45 100 Skor Kriteria 45 100 x 100 = 45 Kurang baik Sumber : Data diolah

4. Kesehatan Masyarakat

Kualitas sumber daya manusia juga ditentukan oleh tingkat kesehatan masyarakat. Masyarakat yang sehat dapat menghasilkan sumber daya manusia yang baik sehingga tingkat kesejahteraannya pun terangkat. Dalam rangka pemenuhan kesehatan tersebut harus adanya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Keberadaan Sarana kesehatan di Kecamatan Pantai Cermin belum merata penyerbarannya. Ini terlihat pada Tabel 4.6 bahwa sarana keshatan yang paling banyak terdapat di desa Pantai Cermin Kanan yakni sebanyak 9 buah sedangkan yang paling sedikit pada desa ara payung dan sementara yakni sebanyak 1 buah. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Sarana Kesehatan di Kecamatan Pantai Cermin No Desa Puskesmas Pustu Klinik Praktek Dokter Praktek Bidan Apotik Toko Obat Pos kes Des 1 Ara Payung - - - - 1 - - 2 Besar II Terjun - 1 1 - 2 - 1 3 Celawan - 1 1 - 2 - 1 4 Kota Pari - 1 - - 2 - 1 5 Kuala Lama - - - - 1 - 1 6 Lubuk Saban - - - - 1 - 1 7 Naga Kisar - 1 - - 1 - - 8 P. Cermin Kanan 1 - - 3 3 2 - 9 P. Cermin Kiri - - - - 1 - - 10 Pematang Kasih - 1 - - 1 - - 11 Sementara - 1 - - - - - 12 Ujung Rambung - - - - 1 - - Jumlah 1 6 2 3 16 2 5 Sumber : Data Kecamatan 2009 Menurut masyarakat yang ada di sekitar kawasan wisata Pantai Cermin menyatakan bahwa 70 masyarakat menyatakan tingkat kesehatan yang diperolehnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan pariwisata kemudian 30 lainnya menyatakan sektor pariwisata memberikan andil terhadap kesehatan yang diperolehnya. Dengan demikian skor yang diperoleh memperoleh kriteria kurang baik seperti yang terlihat pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Tanggapan Masyarakat terhadap Peningkatan Kesehatan Diperoleh dari Sektor Pariwisata No Alternatif Jawaban Skor S Frekuensi F S x F Persentase 1. 2. 3. 4. 5. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 1 3 2 9 5 5 12 6 18 5 5 15 10 45 25 Jumlah 20 46 100 Skor Kriteria 46 100 x 100 = 46 Kurang baik Sumber : Data diolah

4.1.3 Keadaan Sosial Keamanan, Ketertiban dan Sosial Ekonomi Kemasyarakatan

Kecamatan Pantai Cermin terdiri dari berbagai suku etnis heterogen,yang terdiri dari Suku Melayu, Jawa, Batak Simalungun, Batak Karo, Banjar, dan Thionghoa, berbaur menjadi satu menjadi kehidupan bermasyarakat, dengan mayoritas beragama Islam, Kristen Protestan, Khatolik dan Budha, dimana menciptakan suatu tatanan kemasyarakatan yang kondusif, dan harmonis dengan saling menghormati, hal ini tercermin dengan tidak adanya kejadian yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Jumlah Penduduk Kecamatan Pantai Cermin Berdasarkan EtnisSuku Bangsa Tahun 2009 EtnisSuku Bangsa Desa Melayu Batak Karo Mandailing Banten Banjar Jawa Minang Tionghoa Aceh Ujg. Rambung - 15 - 14 2 2 1954 - 1054 4 Celawan 1129 58 16 43 - 25 4440 3 51 29 Kota Pari 1132 32 - 153 29 188 2104 - 2276 - P.C. Kanan 2843 96 40 85 8 80 488 23 243 10 P.C Kiri 1920 227 15 28 - 35 992 32 148 - BesarII Terjun 2105 - 12 3 - 87 1945 1 - - Sementara 509 - 226 - - 520 892 - - - Kuala Lama 1951 443 158 35 10 320 177 - - - Aras Payung 80 340 55 25 - 1526 195 4 - - Pemtg. Kasih 30 8 2 10 - 15 1308 - - - Lubuk Saban 169 233 1 31 - 641 1172 - - - Naga Kisar 1260 1628 3 7 - 174 790 1 - - Jumlah 13128 3080 528 434 49 3613 16457 64 3772 43 Sumber : Data Kecamatan 2009 Dari Tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk yang paling besar adalah etnissuku melayu dan jawa, dan etnissuku yang paling sedikit adalah aceh, minang dan banten. Namun untuk Desa Pantai Cermin Kanan dan Desa Pantai Cermin Kiri Jumlah etnis mayoritasnya adalah etnis jawa dan melayu dan etnis minoritasnya adalah etnis karo dan etnis minang. Mayoritas penduduk Kecamatan Pantai Cermin adalah bermata pencaharian sebagai petani sebesar 8.263 orang atau 55 . Hal ini sesuai dengan kondisi kecamatan Pantai Cermin yang dikenal sebagai lumbung beras kabupaten Serdang Bedagai. Kemudian disusul pada sektor nelayan yang berjumlah 1.142 orang atau 7,65 . Hal ini karena sebagian besar wilayah di kecamatan Pantai Cermin merupakan daerah pantai. Untuk sektor lainya dapat di lihat pada Tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Pantai Cermin Jumlah No Pekerjaan Jiwa Persentase 1 Pegawai Negeri Sipil 198 1,00 2 TNIPOLRI 79 0,30 3 Karyawan 426 2,95 4 Wiraswasta 1.013 6,70 5 Jasa 254 1,78 6 Petani 8.263 54,77 7 Nelayan 1.142 7,65 8 Buruh 3.367 22,57 9 Lainnya 371 2,48 Jumlah 15.113 100 Sumber : Data Kecamatan 2009 Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan Pantai Cermin relatif stabil atau dapat dikatakan aman dan terkendali. Tidak terdapat angka kejahatan secara kuantitas maupun secara kualitas yang cukup menonjol. Hal ini disebabkan oleh kondisi sosial masyarakat yang saling mengenal dengan masih kentalnya adat dan istiadat ditengah-tengah masyarakat sehingga meminimalisir ruang gerak timbulnya kejahatan. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat maka di wilayah Kecamatan Pantai Cermin dibentuklah Satuan Tugas Hansip serta dari pihak kepolisian dan TNI yang saling berkoordinasi. Universitas Sumatera Utara Secara kemasyarakatan mobilitas penduduk Kecamatan Pantai Cermin dapat dikatakan sudah cukup dinamis, hal ini dibuktikan dengan terdapat beberapa organisasi kemasyarakatan yang cukup aktif bergerak di tengah masyarakat. Organisasi-organisasi kepemudaan di bidang olah raga, kesenian agama, dan juga karang taruna sudah terbentuk dan berjalan secara organisasi cukup baik. Kemudian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM juga sudah terbentuk. Organisasi-organisasi inilah yang juga dapat dijadikan wadah untuk mempererat hubungan antar masyarakat di Kecamatan Pantai Cermin.

4.1.4. PDRB Kecamatan Pantai Cermin

Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan suatu daerah. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Tahun 2008 PDRB Kecamatan Pantai Cemin atas harga konstan mencapai Rp. 297.529,37 juta ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006. Tahun 2007 PDRB Kecamatan Pantai Cemin mencapai Rp. 279.694,73 juta dan pada tahun 2006 PDRB Kecamatan Pantai Cemin mencapai Rp. 264.525,09 juta. Ini menunjukkan bahwa jumlah PDRB Kecamatan Pantai Cemin dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 disajikan Tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 PDRB Kecamatan Pantai Cermin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006 – 2008 Juta Rupiah No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 1 Pertanian 111.020,71 115.374,24 115.395,24 2 Pertambangan dan Penggalian 1.985,09 2.214,93 2.225,90 3 Industri 78.824,90 83.013,01 83.013,01 4 Listrik,Gas, dan Air Minum 2.114,79 2.388,15 2.391,18 5 Bangunan 22.006,89 26.291,29 26.302,25 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 42.615,23 44.767,45 44.775,61 7 Pengangkutan dan komunikasi 868,38 915,78 920,81 8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan 6.464,62 6.845,19 6.835,17 9 Jasa-jasa 13.794,12 15.683,22 15.670,20 Jumlah PDRB 264.525,09 279.694,73 297.529,37 Sumber : BPS Kabupaten Serdang Bedagai Keterangan : Angka Sementara Angka Sangat Sementara Berdasarkan lapangan usaha, sektor yang memiliki PDRB tertinggi tahun 2008 adalah pada sektor pertanian yang mencapai Rp.115.395,24 Juta. Di ikuti oleh sektor industri yang mencapai Rp.83.013,01 juta; sektor perdagangan,hotel dan restoran yang mencapai Rp.44.775,61 juta; sektor bangunan yang mencapai Rp.26.302,25 juta; sektor listrik, gas, dan air minum yang mencapai Rp.2.391,18 juta; sektor pertambangan dan galian yang mencapai Rp.2.225,90; dan yang terkecil pada sektor pengangkutan dan komunikasi yang mencapai Rp.920,81 juta. Sedangkan Penerimaan pajak dari Kecamatan Pantai Cermin pada tahun 2009 sebesar Rp. 470.505.907. Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk mengetahui dan mengevaluasi hasil pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan menunjukkan sejauh mana kinerja atau aktivitas dari berbagai sektor ekonomi yang akan menghasilkan nilai tambahan atau pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Untuk mengetahui fluktuasi pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun digunakan PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan kinerja perekonomian. Tabel 4.11 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Pantai Cermin Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006 – 2008 No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 1 Pertanian 2,85 3,92 3,95 2 Pertambangan dan Penggalian 18,94 11,58 11,60 3 Industri 4,78 5,31 5,33 4 Listrik,Gas, dan Air Minum 14,03 12,93 12,95 5 Bangunan 22,16 19,47 19,51 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 4,37 5,05 5,10 7 Pengangkutan dan komunikasi 5,70 5,46 5,48 8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan dan Tanah, Jasa Perusahaan 7,33 5,89 5,87 9 Jasa-jasa 7,33 5,89 5,86 Produk Domestik Regional Bruto PDRB 5,73 13,69 13,84 Sumber : BPS Kabupaten Serdang Bedagai Keterangan : Angka Sementara Angka Sangat Sementara Universitas Sumatera Utara Laju pertumbuhan PDRB Kecamatan Pantai Cermin dalam tiga tahun terakhir mengalami akselerasi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2006 laju pertumbuhan Kecamatan Pantai Cermin tumbuh 5,73, pada tahun 2007 pertumbuhan meningkat menjadi 13,69 dan pada tahun 2008 meningkat lagi mencapai 13,84. Seperti yang terlihat pada Tabel 411. Berdasarkan lapangan usaha, sektor yang memiliki laju pertumbuhan tertinggi tahun 2008 adalah pada sektor bangunan yang mencapai 19,51. Di ikuti oleh sektor Listrik, gas dan bangunan 12,95; sektor pertambangan dan penggalian 11,60. Sementara dengan laju pertumbuhan terkecil adalah sektor pertanian sebesar 3,95. Menurut masyarakat yang ada di sekitar kawasan wisata Pantai Cermin menyatakan bahwa 55 masyarakat menyatakan pendapatan yang diperolehnya bergantung pada sektor pariwisata kemudian 45 lainnya menyatakan sektor pariwisata bukan merupakan sumber pendapatan yang diperolehnya. Dengan demikian skor yang diperoleh memperoleh kriteria cukup seperti yang terlihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Tanggapan Masyarakat terhadap Peningkatan Pendapatan diperoleh dari Sektor Pariwisata No Alternatif Jawaban Skor S Frekuensi F S x F Persentase 1. 2. 3. 4. 5. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 4 5 2 6 3 20 20 6 18 3 20 25 10 30 15 Jumlah 20 67 100 Universitas Sumatera Utara Skor Kriteria 67 100 x 100 = 67 Cukup Sumber : Data diolah 4.2. Pembahasan 4.2.1. Deskripsi Responden Responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 responden, dengan perincian yang tertera pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Rincian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan Jenis Kelamin No Uraian Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Tidak Tamat SD 1 2 3 2 SD 2 4 6 3 SMP 4 6 10 4 SMA 7 7 14 5 Diploma 4 4 8 6 Sarjana 6 3 9 Jumlah 23 27 50 Sumber : Data diolah Dari Tabel 4.13 dapat di lihat bahwa responden yang dijadikan dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 27 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan yang tidak tamat SD sebanyak 1 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang berjenis kelamin perempuan, untuk pendidikan SD sebanyak 2 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang yang berjenis kelamin perempuan, SMP sebanyak 4 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang yang berjenis kelamin Universitas Sumatera Utara perempuan, SMA sebanyak 7 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 7 orang yang berjenis kelamin perempuan, Sedangkan tingkat pendidikan Diploma sebanyak 4 orang yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4 orang berjenis kelamin perempuan dan untuk tingkat pendidikan Sarjana sebanyak 6 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 3 orang yang berjenis kelamin perempuan. Tabel 4.14 Rincian Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Kelompok Umur Uraian Kelompok Umur Kerja No Pekerjaan 15-25 26-35 36-45 46-55 56 Jlh 1 PNS - - 6 2 - 8 2 TNIPOLRI - 2 - - - 2 3 Karyawan 1 - 2 - - 3 4 Wiraswasta - 5 - - - 5 5 Jasa - 3 6 2 - 11 6 Petani - 3 2 - - 5 7 Nelayan - 8 5 1 - 14 8 Lainnya - 2 - - - 2 Jumlah 1 23 21 5 - 50 Sumber : Data diolah Dari Tabel 4.14 dapat dikemukakan bahwa responden yang dijadikan sampel berdasarkan pekerjaan yang paling besar yaitu sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 8 orang, Petani 5 orang, dan yang paling sedikit adalah TNIPOLRI dan buruh sebanyak 2 orang. Sedangkan berdasarkan kelompok umur yang paling besar adalah umur 26-35 tahun sebanyak 23 orang dan kelompok umur yang paling sedikit adalah kelompok umur 15-25 sebanyak 1 orang. Jika di lihat dari sisi pendapatan responden maka didapat seperti yang tertera dalam Tabel 4.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Jumlah Pendapatan Responden No Jumlah pendapatan Rp Banyak responden 1 1.000.000 11 2 1.000.000 sd 2.000.000 20 3 2.000.000 sd 3.000.000 12 4 3.000.000 7 Jumlah 50 Sumber : Data diolah Dari Tabel 4.15 dapat dikemukakan bahwa pendapatan responden antara di bawah 1.000.000 sebanyak 11 orang responden, pendapatan masyarakat antara 1.000.000 sd 2.000.000 sebanyak 20 orang responden, pendapatan responden antara 2.000.000 sd 3.000.000 sebanyak 12 orang responden, dan pendapatan responden yang lebih besar 3.000.000 sebanyak 78 orang responden. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendapatan responden secara rata-rata adalah antara 1.000.000 sd 2.000.000 dikarenakan jumlah responden yang dijadikan sebagai sampel memiliki pekerjaan sebagai Petani, Nelayan dan Pegawai Negeri Sipil. 4.2.2. Kondisi Pariwisata Pantai Cermin 4.2.2.1. Objek Wisata Kawasan Wisata Pantai Cermin memiliki 6 buah objek wisata pantai yang masing-masing memiliki karakteristik sendiri sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung. Keenam objek wisata tersebut yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Pantai Cermin Theme Park 2. Pantai Pondok Permai 3. Pantai Gudang Garam 4. Pantai Kuala Puteri 5. Pantai Sri Mersing 6. Pantai Mutiara 88 Persepsi wisatawan yang datang ke kawasan wisata Pantai Cermin akan keunikan dari masing-masing objek wisata menyatakan bahwa 80 wisatawan yang datang menyatakan objek wisata di kawasan wisata Pantai Cermin memiliki keunikan masing-masing seperti memiliki arena bermain air, restaurant seafood dipinggir pantai, tempat kampong nelayan, dan pantai yang indah, sebanyak 20 wisatawan lainnya menyatakan bahwa objek wisata yang ada sama saja yakni hanya berupa pantai. Dengan demikian skor yang diperoleh memperoleh kriteria baik seperti yang terlihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Tanggapan Wisatawan terhadap Keunikan Objek Wisata No Alternatif Jawaban Skor S Frekuensi F S x F Persentase 1. 2. 3. 4. 5. Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju 5 4 3 2 1 9 5 2 3 1 45 20 6 6 1 45 25 10 15 5 Jumlah 20 100 Skor Kriteria 78 100 x 100 = 78 Baik Sumber : data diolah Universitas Sumatera Utara

1. Pantai Cermin Theme Park