meningkatkan secara kuantitas dan kualitas pembangunan sarana dan prasarana sosial tersebut. Termasuk sarana dan prasarana olah raga agar masyarakat tetap
sehat dan mampu mengukir prestasi dari ditingkat daerah, nasional maupun internasional.
Pendidikan adalah suatu proses pengembangan kemampuan perilaku ke arah yang diinginkan. Pendidikan formal sebagai bagian dari diklat mempunyai
peranan dalam sumber daya manusia tenaga sehingga tenaga tersebut mampu melakukan tugas yang dibebankan oleh organisasi atau instansi dalam hal ini yang
bergerak dibidang industri pariwisata. Sementara pelatihan adalah merupakan bagian dari suatu pedidikan formal yang tujuannya untuk meningkatkan
kemampuan atau keterampilan kerja seseorang atau sekelompok orang. Menurut Adisasmita 2008, yang perlu diperhatikan dalam pendidikan
dan pelatihan adalah : 1.
Standar pendidikan 2.
Penyelenggaraan pendidikan 3.
standar Pelatihan 4.
pendirian institusi pendidikan
2.3. Penelitian Sebelumnya
Ediwarsyah 1987, melakukan penelitian yang berjudul “Pegaruh Pengembangan Obyek Pariwisata Terhadap Pendapatan Masyarakat di
Lingkungan Obyek Pariwisata Suatu Penelitian di Kelurahan Kecamatan Girsang Sipanganbolon Kabupaten Dati II Simalungun”. Dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata mempunyai pengaruh terhadap pendapatan masyarakat di lingkungan obyek pariwisata.
Angela 2004, melakukan penelitian berjudul “Strategi Pengembangan Pariwisata dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Karo”. Mengemukakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Karo signifikan di pengaruhi oleh sarana dan fasilitas di lokal obyek pariwsata, sarana
komunikasi dan trasnportasi, dan harga jual produk di lokasi obyek pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan pada gilirannya berperan signifikan dalam upaya
peningkatan PAD Kabupaten Karo. Sutan 2007, melakukan penelitian yang berjudul “Partisipasi
Masyarakat Terhadap Pengembangan Potensi Wisata Bahari Kawasan Obyek Pariwisata Pantai Cermin”. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa wisata
bahari Pantai Cermin merupakan aset yang luar biasa terhadap pembangunan Kabupaten Serdang Bedagai, dengn adanya pastisipasi dari masyarakat memiliki
pengaruh positif karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Henry 2008, melakukan penelitian yang berjudul “Dampak Lokasi
Wisata Theme Park Terhadap Pendapatan Masyarakat dan Pengembangan Wilayah Kecamatan Pantai Cermin. Dalam penelitian ini menunjukkan setelah
adanya wisata Theme Park masyarakat masih belum merasakan secara signifikan dengan indikasi masyarakat setempat masih kesulitan mencari nafkah untuk
kehidupan sehari-hari. Namun dari segi pengembangan wilayah dengan adanya wisata Theme Park berdampak positif dengan indikasi masyarakat setempat
Universitas Sumatera Utara
banyak yang bekerja di lokasi wisata Theme Park, masyarakat setempat khususnya ibu-ibu banyak yang berdagang di lokasi wisata Theme Park.
Mahyar 2010, melakukan penelitian berjudul “Peranan Objek Wisata Pantai Cermin dalam Pengembangan Ekonomi Lokal”. Dalam penelitian ini
menunjukan bahwa obyek wisata Pantai Cermin belum memiliki peran yang cukup dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat setempat, karena dengan
adanya obyek wisata pantai cermin belum terlalu signifikan peningkatan pendapatan masyarakat, lapangan kerja belum terbuka terlalu lebar dan
perkembangan aktifitas ekonomi masyarakat belum begitu berkembang.
2.4. Kerangka Pemikiran