mengatasi segala kelemahan dalam usaha pemanfaatan pantai sebagai objek wisata dikhawatirkan usaha yang dilakukan akan mengancam eksistensi
eksosistem pantai yang pada akhirnya akan berpengaruh pada jumlah kunjungan wisata yang terjadi.
Sumber: Data diolah
4.2.3.2 Analisis Faktor-Faktor Ekternal A. Elemen Peluang
Tabel 4.23 Perhitungan Skor Elemen Peluang
No Faktor
Bobot Nilai
B x N
1 Kebijakan otonomi daerah
0,253 4,0 1,012
2 Program Pemerintah Pusat Visit Indonesia 2010
0,228 3,6 0,821
3 PNPM- Mandiri
0,203 3,2 0,650
4 Posisi Kecamatan Pantai Cermin yang berdekatan dengan rencana pembangunan
Bandara Kuala Namu dan rencana Tol Medan-Tebing Tinggi
0,127 2,0 0,254
5 Adanya Investor Asing yang mau mengembangkan kawasan wisata Pantai
Cermin 0,189
3,0 0,567
Jumlah 1 3,304
Sumber: Data diolah
1. Kebijakan Otonomi Daerah
Kebijakan otonomi daerah merupakan elemen terbesar dengan skor 1,012. Adanya UU No 32 Tahun 2004 mengenai otonomi daerah merupakan titik awal
bagi Kabupaten Serdang Bedagai serta kabupatenkota lainnya untuk menggali
Universitas Sumatera Utara
potensi yang dimiliki untuk meningkatkan PAD. Sejak diberlakukannya UU tersebut Kabupaten Serdang Bedagai menitikberatkan sektor pertanian,
perindustrian dan pariwisata sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan PAD daerahnya.
Hal yang mendasari sektor pariwisata sebagai sektor unggulan adalah adanya pertimbangan bahwa Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai beragam
potensi pariwisata berupa keindahan alam, peninggalan sejarah, adat istiadat dan beragam jenis kesenian tradisional sebagai salah satu modal dasar untuk
mengembangkan sektor pariwisata yang didukung oleh ketersediaan atraksi wisata yang ada. Dari kondisi yang ada muncul suatu dorongan untuk mengembangkan
potensi kawasan wisata Pantai Cermin dengan tujuan menarik minat wisatawan untuk melakukan kunjungan wisata di daerah tersebut.
Dalam upaya pengembangan kawasan wisata Pantai Cermin pada khususnya serta objek wisata lainnya pada umumnya Pemda setempat diharapkan
tidak hanya mengejar nilai ekonominya untuk meningkatkan PAD, tetapi dalam upaya pengembangan wisata Pemda juga harus mempertimbangkan apek-aspek
lainnya seperti aspek ekologi, sosial, budaya dan religi. Apabila usaha pengembangan hanya didasarkan pada keuntungan ekonomi semata maka
ancaman yang dikhawatirkan adalah substainable usaha pemanfaatan ekosistem pantai tersebut.
2. Program Pemerintah Pusat Visit Indonesia 2010
Elemen peluang di atas mempunyai skor kedua tertinggi dibandingkan dengan elemen peluang lainnya yang dimiliki dengan skor sebesar 0,821. Elemen
Universitas Sumatera Utara
peluang berkaitan dengan adanya kebijakan pemerintah yang mencanangkan program visit Indonesia 2010. Dari kebijakan pemerintah tersebut dapat
membawa kawasan wisata Pantai Cermin menjadi terkenal dikalangan wisatawan mancanegara melalui paket wisata yang telah diatur oleh Pemerintah.
Kegiatan visit indonesia 2010 yang dilakukan mampu mempengaruhi upaya pengembangan yang dilakukan. Wisatawan tidak akan mengetahui potensi
yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata tanpa adanya kegiatan promosi, sehingga mengakibatkan tidak dikenalnya potensi yang dimiliki kawasan wisata Pantai
Cermin. Upaya promosi wisata yang dilakukan Pemerintah dengan mencanangkan program visit Indonesia 2010 dapat memberikan pengenalan wisatawan terhadap
potensi kawasan wsata Pantai Cermin. Meskipun upaya visit indonesia 2010 telah dilakukan namun kegiatan
promosi yang dilakukan belum mampu mempengaruhi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata di kawasan wisata Pantai Cermin. Kurang efektifnya
upaya ini disebabkan oleh masih kurang berkesinambungannya upaya promosi yang dilakukan pemerintah. Dengan belum efektifnya upaya promosi yang
dilakukan maka hanya sedikit wisatawan yang mengetahui potensi kawasan wisata tersebut.
3. PNPM- Mandiri